Dalam upaya mengembangkan sumber daya dan potensi di bidang-bidang pelayanannya, GKJW tidak dapat berjalan seorang diri. Upaya itu membutuhkan sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak, membangun hubungan kemitraan yang sejajar dan saling berdampak.
Bersandar pada perspektif dan pemikiran tersebut, Majelis Agung GKJW secara resmi membangun kerjasasama dengan Institut Teknologi Nasional (ITN), Malang yang ditandai dengan ditandatanganinya Nota Kesepemahaman Bersama (NKB) antar kedua-belah pihak pada hari Senin, 26 Mei 2025, bertempat di ruang sidang rektorat kampus I ITN Malang.
Diawali dengan sambutan-sambutan, Pdt. Natael Hermawan Prianto, Ketua Majelis Agung GKJW, yang hadir dengan didampingi oleh Pdt. Widi Nugroho (Wakil Sekretaris Umum), Pdt. Dadi Wirawan (Sekretaris Bidang Penatalayanan), dan Pdt. Yosep Endro Prasetyo (Humas), menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan kerja sama ini. Ia menjelaskan bahwa GKJW tersebar di seluruh Jawa Timur, mulai dari Ngawi, Pacitan, hingga Banyuwangi, dengan total 181 Jemaat, 15 Majelis Daerah (Klasis). Mayoritas Jemaat GKJW berada di wilayah agraris. “Kantor pusat kami ada di Malang. Mayoritas kami gereja jemaat agraris yang hidup di dunia pertanian, perkebunan, dan laut,” papar Pdt. Natael.
Pdt. Natael juga mengungkapkan bahwa sebagai gereja tua yang telah ada sejak 1843 dan terorganisir secara resmi pada 1931, GKJW menghadapi tantangan signifikan. Potensi aset GKJW yang tersebar luas membutuhkan mitra untuk membantu dalam perapian aset, legalitas kearsipan, dan pengembangan-pengembangan terhadap aset itu. “Kami membutuhkan mitra yang dapat menolong dalam hal memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam upaya perapian dan digitalisasi kearsipan kami tersebut” tegas Pdt. Natael.
Selain itu, kami juga berhadapan dengan fenomena migrasi dan urbanisasi, utamanya pada usia-usia produktif. Hal itu menyebabkan berkurangnya jumlah warga jemaat, utamanya para pemuda pemudi gereja di wilayah agraris, yang mayoritas merupakan basis Jemaat GKJW. Hal ini menunjukkan perlunya pemberdayaan jemaat dan pemanfaatan teknologi untuk mempertahankan dan mengembangkan komunitas di pedesaan.
“Ketika kita mampu mengupayakan terciptanya daya tarik di titik-titik pedesaan tersebut, entah itu dengan model pertanian modern, desa wisata, maupun sentra-sentra yang lain, maka kita pun dapat memperkecil potensi generasi muda untuk meninggalkan tanah kelahirannya.”, tambahnya.
Sambutan hangat juga disampaikan oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Beliau pun mengungkapkan kedekatan pribadinya dengan GKJW, di mana beberapa rekan kerja dan kenalannya merupakan tokoh-tokoh umat GKJW. Rasa terimakasih pun disampaikan beliau atas kepercayaan yang diberikan kepada ITN Malang untuk berkontribusi dalam pengembangan SDM dan segala potensi yang dimiliki oleh GKJW. Rektor Awan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Saat ini masyarakat Indonesia kurang berdaya menghadapi pengembangan teknologi yang luar biasa cepatnya. Sehingga kemitraan antara masyarakat dengan menggandeng civitas akademisi yang ada perguruan tinggi-perguruan tinggi memang sangat diperlukan. ITN Malang dengan senang hati menyediakan diri untuk dapat terlibat aktif dalam upaya tersebut ” jelasnya.
Beliau juga berbagi pengalaman ITN Malang dalam mendampingi berbagai kelompok masyarakat, termasuk lembaga-lembaga pendidikan (khususnya SMK), dalam mengembangkan produk pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Beliau pun menegaskan kesiapan ITN Malang untuk berkontribusi dalam pemberdayaan bagi warga jemaat GKJW. Lebih lanjut, Rektor berharap kerja sama ini juga dapat menyasar seluruh warga Jemaat GKJW untuk memanfaatkan fasilitas gereja yang tersedia di kampus ITN Malang untuk kegiatan rohani bersama.
Pada puncaknya, kedua belah pihak melakukan penandatangan Nota Kesepemahaman Bersama (NKB). NKB tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., dan Pdt. Natael Hermawan Prianto. Bersamaan dengan NKB, juga dilaksanakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh Kaprodi Teknik Informatika S-1 ITN Malang, Yosep Agus Pranoto, ST., MT., bersama Pdt. Natael Hermawan Prianto. PKS ini secara khusus berfokus pada pengembangan di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sumber daya manusia (SDM), dan inovasi teknologi dalam berbagai bidang pelayanan di GKJW.
Peran Kunci dan Visi Jangka Panjang Kemitraan strategis ini tak lepas dari peran serta Ir. Maranatha Wijayaningtyas, ST, MMT, PhD, IPU, ASEAN Eng, seorang dosen ITN Malang yang juga merupakan warga Jemaat GKJW. Awalnya Maranatha mendapat amanat untuk membantu pengelolaan aset GKJW. Ia menekankan kebutuhan akan sistem informasi dan digitalisasi aset yang cepat dan terbaik untuk aset-aset yang tersebar di Jawa Timur. “Butuh support sistem informasi dan digitalisasi aset. Aset yang diurus di seluruh Jatim, sehingga kalau ditelusuri bisa ada historisnya.
Kerja sama ini semoga bisa membantu membuatkan sistem pengarsipan yang terbaik dan cepat,” ujarnya.
Maranatha berharap kerja sama ini tidak hanya terhenti pada digitalisasi arsip, namun juga dapat meluas ke bidang lain, mengingat banyaknya sumber daya yang dimiliki GKJW. Ia melihat potensi besar untuk dukungan penelitian, pengabdian masyarakat, kerja praktik, magang, serta membantu penyebaran informasi promosi ITN Malang di seluruh Jemaat GKJW.
Kemitraan antara ITN Malang dan GKJW ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan, tidak hanya bagi kedua belah pihak, tetapi juga bagi pengembangan sumber daya manusia dan masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan.