Pendeta Ngadianto Memasuki Masa Purna Tugas

9 December 2024

Suasana penuh khidmat meliputi pelaksanaan Ibadah Emeritasi Pdt. Ngadianto yang berlangsung pada hari Minggu, 8 Desember 2024 di GKJW Jemaat Segaran-Wates. Ibadah yang menandai akhir perjalanan pelayanan Pdt. Ngadianto sebagai seorang pendeta aktif di GKJW ini dilayani langsung oleh Ketua Majelis Agung GKJW, Pdt. Natael Hermawan Prianto dengan dihadiri oleh warga jemaat setempat, rekan-rekan sepelayan se-Majelis Daerah Kediri Selatan, serta keluarga besar. Ibadah ini menjadi momen penuh makna bagi perjalanan hidup dan pelayanan Pdt. Ngadianto.

Pdt. Ngadianto lahir di Lamongan pada 26 November 1964. Setelah menyelesaikan pendidikan setingkat SMA, panggilan Tuhan mulai terasa nyata dalam hidupnya. Pada tahun 1992-1994, beliau memutuskan untuk melanjutkan pendidikan teologi melalui Crash Program yang diadakan GKJW bekerja sama dengan Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Satu tahun kemudian, beliau dinyatakan lulus dan segera menjalani masa vikariat sebagai pendeta muda di lingkungan GKJW.

Masa vikariat tersebut membentuk dan mempersiapkan beliau untuk menjadi pelayan Tuhan yang tangguh. Puncaknya, melalui Sidang Majelis Agung GKJW di GKJW Jemaat Pare pada 9 Juli 1995, Pdt. Ngadianto ditahbiskan menjadi pendeta. Sejak saat itu, beliau mulai mengabdikan diri di berbagai jemaat:

  1. GKJW Jemaat Ranurejo (MD Besuki Timur)  tahun 1995 – 2002.
  2. GKJW Jemaat Suwaru (MD Malang I) tahun 2002 – 2005.
  3. GKJW Jemaat Banjarejo (MD Kediri Utara I) tahun 2005 – 2016.
  4. dan GKJW Jemaat Segaran-Wates (MD Kediri Selatan) tahun 2016 hingga emeritus.

Perjalanan hidup dan pelayanan Pdt. Ngadianto juga tak lepas dari dukungan keluarga. Beliau menikah dengan alm. Ibu Tri Muktiningtyas, seorang pendamping setia yang telah lebih dahulu berpulang ke rumah Bapa di Sorga. Dari pernikahan ini, Tuhan menganugerahkan dua orang anak, Yektiningayu Sestu Maharani dan Christofani Gracia Retno Palupi. Kehangatan keluarga menjadi kekuatan tersendiri dalam menjalani panggilan pelayanan.

Ibadah Emeritasi bukan sekadar penutup pelayanan aktif Pdt. Ngadianto, melainkan awal baru untuk terus berkarya bagi Tuhan di lingkup yang berbeda. Dalam pesannya, Ketua Majelis Agung, Pdt. Natael Hermawan Prianto, menggarisbawahi bahwa pelayanan sejati tidak berhenti pada saat seorang pendeta memasuki masa emeritasi, melainkan tetap berlanjut sampai dengan batas akhir kehidupannya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, meskipun seorang pendeta sudah memasuki masa purna tugas (emeritasi) secara kelembagaan, namun status kependetaannya tetap melekat. Dalam hal ini, Pdt. Ngadianto masih dapat ikut ambil bagian dalam pelayanan gerejawi, termasuk dalam pelayananan sakramen. Karena masa emeritasi adalah masa bagi seorang pendeta dilepaskan dari jabatan struktural, namun tetap memiliki peran sebagai pendeta fungsional. Hal ini sesuai dengan Tata dan Pranata GKJW tentang jabatan-jabatan khusus.

Dalam kebaktian purna tugas Pdt. Ngadianto tersebut juga diadakan pelantikan Pdt.  Lazharo Edoa Nazarani sebagai pendeta konsulen GKJW Jemaat Segaran. Pdt. Lazharo Edoa Nazarani saat ini bertugas sebagai pendeta baku GKJW Jemaat Bedali.

Foto : Tim Multimedia GKJW Jemaat Segaran

 

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak