Peresmian Calon Jemaat Paron

18 September 2024

Setelah menjadi saksi akan keagungan Kristus Sang Kepala Gereja lewat didewasakannya Calon Jemaat Semampir menjadi Jemaat yang dewasa dan mandiri, rasa syukur dan sukacita segenap keluarga besar GKJW Jemaat Kediri semakin bertambah tatkala salah satu Pepanthan yang dinaunginya juga menerima peningkatan status menjadi Calon Jemaat atau Calon Pasamuwan.

GKJW Jemaat Kediri – Pepanthan Paron melalui Ibadah syukur yang dilangsungkan pada hari Selasa, 17 September 2024, yang bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-58 lahirnya, telah secara resmi menjadi Calon Jemaat Paron.

Ibadah Syukur peresmian Calon Jemaat Paron di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kab. Kediri dilayani oleh Ketua Majelis Agung GKJW, Pdt. Natael Hermawan Prianto. Dalam kotbahnya, yang didasarkan Kitab Keluaran 18:13-27, Pdt. Natael menceritakan tentang perjalanan menuju bangsa Israel dari Mesir menuju tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Allah bagi mereka.

“Perjalanan yang seharusnya dapat dilalui secara singkat, namun nyatanya harus ditempuh selama 40 tahun lamanya. Mereka harus mengalami peperangan dan kelaparan. Segala dinamika dialami oleh bangsa Israel selama menempuh perjalanan itu”, ungkap Pdt. Natael.

Hal itu disampaikan dalam rangka menyandingkan pengalaman serupa yang dialami segenap keluarga besar warga Jemaat Pepanthan Paron, yang dahulu juga merupakan kelompok kecil, oleh karena tuntunan Roh Kudus melalui tokoh yang luar biasa, dapat berkembang menjadi Pepanthan, dan sekarang diresmikan menjadi calon Jemaat. Kelak pun akan menjadi Jemaat.

Latar belakang bertumbuhnya persekutuan orang Kristen di Paron tidak lepas dari peristiwa pergolakan politik di Indonesia pada tahun 1965. Di mana pada saat itu, Peltu. S. Loekito selaku anggota Kodim 0809 Kediri, oleh Tuhan dituntun oleh Roh Kudus menjadi bagian dari persekutuan orang Kristen di Paron yang pada saat itu dibina secara iman oleh salah satu Gereja yang ada di sana.

Peltu. S. Loekito yang sebelumnya sering mengikuti ibadah Minggu di GKJW Jemaat Kediri, menjadi tokoh penting yang menjadi penentu semakin berkembangnya persekutuan orang Kristen di Paron hingga diresmikan menjadi Pepanthan Paron.

Dengan dibantu putra laki-lakinya, Jugianto (Yogianto), Peltu. S. Loekita secara aktif dan penuh semangat membersamai 21 keluarga Kristen yang lain untuk bertumbuh dalam iman serta belajar akan pemahaman teologi. 21 keluarga tersebut terinci dari 50 warga dewasa dan 20 warga anak, dimana Bapak S. Loekito membina warga dewasa, sedangkan Jugianto membina warga anak dan pemuda dimulai pada tanggal 17 September 1966.

Tempat ibadah persekutuan orang Kristen di Pepanthan Paron pun pernah berpindah tempat sebanyak tiga kali. Pada tahun 1966 – 1970, mereka beribadah di balai rumah milik perangkat dusun setempat dan pada tahun 1970 – 1976 beribadah di balai rumah Mbah Landep Karsorejo. Dan baru pada tahun 1977, persekutuan orang Kristen di sana membangun tempat Ibadah yang ditempati sebagai sarana pusat peribadatan Pepanthan Paron hingga saat ini.

Dengan adanya pembangunan perumahan di sekitar desa Paron, maka sampai dengan hari ini warga jemaat GKJW Pasamuwan Kediri Pepanthan Paron semakin bertambah menjadi 60 KK dengan rincian warga dewasa laki-laki 92 jiwa, warga dewasa perempuan 76 jiwa, warga anak laki-laki 18 jiwa dan warga anak perempuan 19 jiwa dengan total jumlah warga jemaat 205 jiwa.

Bpk. Yugianto menyampaikan perjalanan sejarah Calon Jemaat Paron.

Napak tilas tentang perjalanan persekutuan orang Kristen di Paron yang kini berstatus sebagai Calon Jemaat tersebut masih tertanam dan mengakar kuat di ingatan Bpk. Yugianto selaku tokoh sekaligus saksi hidup. Di tengah-tengah Ibadah peresmian tersebut, Bpk. Yugianto berkesempatan menyampaikan secara detail peristiwa-peristiwa yang terjadi di setiap perjalanan Calon Jemaat Paron.

Pdt. Puput Yuniatmoko, S. Si, selaku Pendeta Baku GKJW Jemaat Kediri, dalam sambutannya menyampaikan refleksi imannya. 58 tahun perziarahan iman yang dijalani persekutuan orang percaya di Pepanthan Paron sebagai satu keluarga besar, tentu pernah merasakan warna warni persitiwa, baik yang manis maupun yang pahit.

“Semoga warna-warni peristiwa tersebut semakin menjadikan kita lebih dewasa dan bijaksana. Maka mulai sekarang ayo bersama-sama saling belajar dan memperlengkapi diri agar kelak organisasi dan Persekutuan Calon Jemaat ini semakin maju dan berkembang”, pengharapan dan ajakan Pdt. Puput dengan penuh semangat.

Pdt. Puput juga menyampaikan rasa terimkasihnya kepada Pdt. Felony Prista Oktamala, yang saat ini berstatus sebagai Pendeta detasir di GKJW Jemaat Kediri yang turut menjadi bagian dalam mendampingi bertumbuhnya Pepanthan Paron menjadi Calon Jemaat, baik itu dalam wujud pendampingan, pelayanan, maupun yang sifatnya teknis menolong Warga Jemaat dalam pembuatan proposal yang ditujukan kepada Pelayan Harian Majelis Agung dan dibahas dalam pelaksanaan Sidang MA.

Puncak dari Ibadah Syukur dan momen peresmian Calon Jemaat Paron ditandai dengan penandatanganan dan penyerahan Surat Keputusan Pelayan Harian Majelis Agung GKJW tentang pengesahan GKJW Jemaat Kediri – Pepanthan Paron menjadi Calon Jemaat Paron. Dan untuk selanjutnya Calon Jemaat Paron akan didampingi oleh Pelayan Harian Majelis Agung dan Pelayan Harian Majelis Daerah Kediri Utara I untuk mematangkan langkah menjadi Jemaat yang mandiri dan dewasa ke depannya.

Video Ibadah Peresmian Calon Jemaat Paron dapat diikuti dibawah ini

Foto : Nuel
Video : Tim Multimedia GKJW Jemaat Kediri

Renungan Harian

Renungan Harian Anak