Konser musik sebenarnya bukan hal baru. Diselenggarakan oleh pemuda gereja, itu juga bukan barang istimewa. Namun jika bersifatnya untuk umum dan dilakukan outdoor, itu yang tidak biasa.
Hal seperti itulah yang dilakukan oleh KPPM GKJW Jemaat Surabaya pada Sabtu, 14 September 2024 lalu. Mereka menyelenggarakan Konser Musik Rohani bertajuk Freedom of Youth.
Mengambil tempat di lapangan parkir timur Plasa Surabaya, kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang. Lebih banyak penonton perempuan ketimbang laki-laki, jika menurut checker (perhitungan manual). Dua pertiganya kaum hawa.
Tidak hanya menarik kehadiran warga Jemaat GKJW untuk terlibat, acara ini nyatanya juga menjadi magnet bagi pemuda-pemudi dan warga dewasa lintas denominasi. Antusiasme yang mereka tunjukkan terbilang sangat luar biasa.
Unjuk Bakat
Konser rohani ini mendatangkan 2 bintang tamu sekaligus dari Jakarta. Mereka adalah Delon dan Ello.
Delon. Nama ini tentu tak asing lagi. Apalagi buat generasi yang lahir ketika ajang pencarian bakat mulai menjamur di era tahun 2000-an.
Pemilik nama panjang Stanislaus Alexander Liauw Delon Thamrin ini awalnya hanya finish menjadi runner up. Namun karena juara 1 hengkang dari manajemen artis sponsor ajang Indonesian Idol 2004, ia naik peringkat menjadi jawara.
Nama Delon makin dikenal publik ketika melantunkan lagu Semua karena Cinta. Sebuah lagu kemenangan yang dinyanyikan bersama sebelum penganugerahan meraih puncak juara.
Delon cukup atraktif dalam menyapa penonton. Bahkan tak segan turun panggung bersalaman dengan mereka dan juga berfoto bersama. “Ini amanat dari mama saya,” ujarnya. Supaya dengan menyapa mereka, itu bisa menjadi berkat.
Beberapa lagu rohani populer dilantunkan Delon. Seperti lagu Tetap Setia, Dia Mengerti, Terima Kasih Yesusku. Ada juga lagu dalam bahasa Inggris seperti You Rise Me Up.
Lagu Hidup Ini adalah Kesempatan, yang biasanya terkenal bagi golongan adiyuswa, juga tak lupa dinyanyikan. Ia bahkan memberi kesempatan bagi yang perempuan dan laki-laki untuk bergantian menyanyikan syairnya.
Ya, walaupun sasaran utama konser ini adalah paramuda, namun tak sedikit pula para orang tua dan lansia yang ikut menonton. Yang disebut terakhir, mendapatkan tempat istimewa untuk duduk di kursi tengah panggung. Sementara yang lainnya non-seat (berdiri).
Para penonton terlihat amat menikmati lagu. Hingga ada pula yang tertangkap kamera sedang menangis. Selain ekspresi sukacita dan gembira tentunya. Tergantung dari lagu yang ditampilkan.
Di sela menyanyi, Delon juga bercerita bahwa semasa kecilnya memang suka menyanyi. Kemudian ikut paduan suara gereja dan mengikuti lomba-lomba. Kalah menang, kalah menang, itu hal biasa. Hingga pada akhirnya ikut indonesian Idol sebagai puncak karirnya di ajang lomba.
Sementara itu, artis kedua yang menjadi puncak dan penutup acara adalah Ello. Marcello Tahitoe nama panjangnya. Putra pasangan artis Minggus Tahitoe dan Diana Nasution. Ia tampil khas dengan gitar dan rambut panjangnya.
Bersama dengan band pengiringnya sendiri, Ello juga membawakan beberapa lagu populer Kristen. Baik itu berbahasa Indonesia maupun Inggris. Ada Open The Eyes of My Heart sebagai lagu pembuka. Kemudian disusul Serahkanlah, dan Bapa Engkau Sungguh Baik.
Sebuah lagu kidung populer Kuberbahagia, bagi Ello adalah sebuah kesaksian hidup. Ia bercerita, di nisan mamanya, lagu ini terukir abadi di sana.
Dua tembang penutup dari Ello adalah lagu populer Indonesia yang turut membesarkan namanya. “Boleh ya, saya menyanyikan lagu ini?”
“Boleh….” jawab penonton, yang lagi-lagi juga hafal dengan liriknya. Bersama-sama bernyanyi. Seperti juga pada lagu rohani sebelumnya.
Jadi Berkat
Tak sadar, acara ini sepertinya sudah berakhir. Dimulai sejak jam 6 hingga 10 malam. Tidak terasa jika turut menikmatinya.
Sebelum tampilnya dua bintang tamu tadi, beberapa grup paduan suara dan band dari sekolah Kristen dan Katolik di Surabaya turut serta mengisi acara. Di antaranya secara berturut adalah PSA (PS Anak) Kinaryosih dari GKJW Surabaya, yang pernah menjadi juara I Pesparawi se-Majelis Daerah Surabaya Timur I dan II pada 2019.
Ada PS SMA Kristen YBPK I dan PS SMA Kristen Petra 2. Juga Pniel Band yang terdiri dari siswa/i autis. Serta tampilan PS SMA Katolik Santa Agnes. Cukup memukau mereka bisa tampil dengan bakat dan talentanya.
Ngagel Youth Community dari GKI Ngagel membawakan beberapa lagu yang sebelumnya pernah dirilis dalam Near The Cross (Album Kidung Keesaan Vol. 1). Sebuah project kolaborasi antara Yamuger Indonesia dengan IGNITE GKI. Saking asyiknya, ada request tambahan lagu yang dinyanyikan ulang.
Band kolaborasi dari GKJW Surabaya menjadi pengisi acara selanjutnya sebelum mengiringi Delon dalam bernyanyi. Suasana pecah ketika iringan musik a la dangdut dimainkan. Apalagi dengan 2 lagu populer yang pernah dibawakan Nella Kharisma saat tampil di perayaaan Natal Nasional di Surabaya pada 2023 lalu. Joged sakarepe, sesuai selera dan kata hati, hehe…
“Bagus, ini momentum baru untuk mewadahi kreasi anak-anak Tuhan. Mereka perlu dibangkitkan lagi supaya bisa lebih semangat dalam memuji Tuhan. Dengan acara ini, semoga bisa menggugah kaum muda untuk terus berkarya dan melayani Tuhan. Khususnya dalam musik pujian yang terkait dengan sinergi lintas gereja,” papar Henik. Guru SD Petra yang bermukim di Sidoarjo saat diminta kesan dan pendapatnya setelah menonton konser ini.
Naskah: Hendra Setiawan
IG: https://www.instagram.com/hendra.setiawan.17/
Foto: Yohan Zukamotto
IG: https://www.instagram.com/yohantaryonowidodo/