Para pendeta memberkati penatua dan diaken GKJW Jemaat Menganti yang baru didewasakan
GKJW calon Jemaat Menganti resmi didewasakan menjadi jemaat mandiri Greja Kristen Jawi Wetan ke-177 pada tanggal 21 November 2021 lalu. Sebelumnya, Calon Jemaat Menganti adalah bagian dari GKJW Jemaat Babatan.
Ibadah pendewasaan Calon Jemaat Menganti dilakukan secara hybrid (campuran antara ibadah tatap muka secara langsung dengan ibadah online). Bersama dengan ibadah pendewasaan itu, diadakan pula pelantikan Pdt. Penthi Kurnia Sari (dari GKJW Jemaat Manukan) menjadi pendeta konsulen GKJW Jemaat Menganti.
Pendewasaan Calon Jemaat Menganti dilayani oleh Ketua Majelis Agung GKJW Pdt. Tjondro F. Gardjito. Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Tjondro menyitir Yehezkiel 47:1,8-9, & 12 yang melambangkan gereja sebagai sungai yang mengalir dan memberikan kehidupan serta kesegaran pada sekitarnya. Calon Jemaat Menganti yang didewasakan hendaknya juga seperti sunga yang menyegarkan masyarakat dengan memberlakukan kasih, kebenaran, keadilan, dan damai sejahtera.
Prosesi pendewasan ditandai dengan pengakuan dan janji warga GKJW Calon Jemaat Menganti, pelantikan penatua dan diaken jemaat yang baru dan penyerahan Surat Keputusan Pendewasaan dari Majelis Agung GKJW. Pendewasaan ini juga ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Perjalan warga GKJW jemaat Menganti dimulai sejak tahun 1999 dimana beberapa keluarga membentuk persekutuan setempat dan melakukan ibadah bersama. Pada tahun 2006, persekutuan itu ditingkatkan statusnya sebagai pepanthan dan akhirnya ditetapkan sebagai jemaat mandiri pada Sidang Majelis Agung ke-118/ tahun 2021 GKJW di Malang.