Majelis Agung GKJW pada tanggal 6 November 2023 membuka bank sampah “Bale Ngrembaka” di kompleks Kantor MA GKJW. Proyek ini adalah buah kerjasama antara GKJW dan United Evangelical Mission (UEM).
Proyek bank sampah “Bale Ngrembaka” berangkat dari kenyataan banyaknya kendala dalam pengelolaan sampah. Dalam usaha GKJW menjadi gereja ramah lingkungan, “Bale Ngrembaka” diharapkan menjadi tempat bagi warga dan karyawan kompleks kantor sinode GKJW untuk bertanggungjawab dalam usaha penglolaan sampah . Nama “Bale Ngrembaka” sendiri berarti “rumah” (Bale) dan “teologi ekospiritualitas GKJW yang tumbuh dan menaungi seluruh ciptaan” (Ngrembaka).
Usaha-usaha yang akan dilakukan “Bale Ngrembaka” antara lain pemilahan sampah, pembuatan biopori dan pembuatan eco enyzm. Selain itu diadakan pula pembuatan sabun dan lilin dari minyak jelantah dan pelatihan urban farming. Kegiatan-kegiatan semacam ini bukan hanya wujud kesaksian gereja dalam pelestarian lingkungan namun juga usaha gereja mengubah sampah sebagai berkat ekomomi.
Pembukaan “Bale Ngrembaka” diawali ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Ardi Rahardiyanto yang mengingatkan supaya setiap orang menyambut dengan sukacita panggilan mencintai bumi. Dalam kesempatan itu, Ketua PHMA GKJW Pdt. Natael Hermawan Prianto menyampaikan sambutan dan syukurnya atas adanya ide proyek bank sampah yang telah diupayakan banyak pihak. Semua berharap sampah tidak lagi menjadi menjadi masalah, tetapi berkah.