“Merdeka, Merdeka, Merdeka”, pekik kemerdekaan yang disorakkan secara lantang dan semangat selama acara Ibadah Syukur HUT RI ke 79th dan Tampilan Kemerdekaan KPAY se MD Mojokerto Surabaya Barat. Acara ini terselenggara pada 25 Agustus 2024 di GKJW Jemaat Dawarblandong yang dihadiri sekitar 250 warga kaum adiyuswa GKJW dari 10 Jemaat dan 1 Cajem lingkup MD Mojokerto Surabaya Barat. Adapun tamu kehormatan yang turut hadir adalah FORKOMPIMCAM (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Kecamatan Dawarblandong.
Dalam sambutannya, Camat Dawarblandong Bp. Akhmad Taufik sebagai perwakilan FORKOMPIMCAM menyampaikan kebanggaannya kepada GKJW yang dapat menyelenggarakan acara untuk kaum lansia se-Mojokerto ini. Tentunya acara ini menjadi contoh yang patut ditiru oleh lembaga pemerintahan dalam rangka peduli lansia dan mewadahi kegiatan beserta kebutuhannya.
“Merdeka Untuk Berkarya, Merdeka Untuk Menjadi Teladan” menjadi tema yang diusung dalam acara ini. Tema ini diusung dalam rangka menggambarkan situasi kehidupan kaum adiyuswa yang saat ini memiliki kemerdekaan waktu menikmati hidup dengan memiliki lebih banyak waktu untuk berkarya dalam rangka mengaktualisasikan diri. Sekalipun perlu disadari dengan berjalannya waktu kondisi tubuh juga semakin lemah, namun semangatnya untuk terus berkarya dan terlibat aktif dalam persekutuan gereja menjadi suatu keteladanan yang harus ditiru.
Pdt. Galih Fendi, S.Si mengingatkan kembali melalui renungan singkatnya bahwa usia boleh semakin tua, namun semangat dan jiwanya harus tetap muda. Semangat dan jiwa muda yang dimiliki oleh kaum adiyuswa ini hendaknya terus dijaga, karena hal itulah yang menjadi keteladanan bagi warga jemaat khususnya pemuda gereja.
Kemerdekaan untuk berkarya dan berekspresi diwujudkan melalui tampilan-tampilan kaum adiyuswa dari tiap jemaat yang ada. Adapun tampilan itu berupa tembang macapat Jawa beserta tabuh gamelan, paduan suara, drama, tampilan puisi, dan adu parikan. Riuh tepuk tangan dan gelak tawa terdengar sepanjang acara itu yang dikemas sebagai rangkaian liturgi ibadah syukur. Terlebih kaum adiyuswa ini menyuguhkan tampilan yang dibalut dengan humor, menjadikan acara ini semakin cair dan berkesan bagi semua yang telah hadir.
Di sisi lain dari kemeriahan acara ini, ada partisipasi Paguyuban Gamelan dari Mojosari. Dimana para penabuh dan penyanyinya terdiri dari beberapa warga jemaat GKJW Mojosari dan warga umat Muslim. Hal ini mencerminkan kerukunan dan kolaborasi antar umat beragama yang saling melengkapi dalam memeriahkan acara tersebut. Acara yang menggembirakan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ibu Ruth selaku perwakilan PHMD dan Korbid Persekutuan di MD Mojokerto Surabaya Barat, dilanjutkan foto bersama, serta makan siang bersama.
Berita: YPW
Foto : Sie Dokumentasi