Kesayangan Tuhan Pemantapan Calon Sidi 2024 IPTh Balewiyata

14 October 2024

Langit kota Malang dalam kondisi cerah, Kantor Majelis Agung yang biasanya terasa sunyi mendadak ramai dengan suara canda, tawa, dan antusiasme para remaja saat ratusan remaja-pemuda yang sebentar lagi akan menjadi warga Jemaat dewasa bersama dengan para pendamping mereka tiba di kantor Majelis Agung GKJW pada Jumat siang, 11 Oktober 2024. Mereka datang dari berbagai Jemaat di lingkup Greja Kristen Jawi Wetan. Terlihat raut wajah antusiasme memenuhi ekspresi masing-masing peserta yang datang untuk mengikuti kegiatan Pemantapan Calon SIDI yang diselenggarakan oleh Institut Pendidikan Theologi Balewiyata (IPTh. Balewiyata) GKJW.

Kegiatan Pemantapan Calon Sidi oleh IPTh. Balewiyata di tahun 2024 ini merupakan kegiatan yang jumlah pesertanya terbanyak dibandingkan pelaksanaan di tahun sebelumnya. Diikuti oleh 256 calon sidi, 41 pendamping calon sidi dari 29 Jemaat GKJW, meliputi: Jemaat Bulusari, Bululawang, Kraksaan, Lawang, Klanting, Menganti, Sukolilo, Wonosalam, Gempol, Wonoasri, Babatan, Bondowoso, Bongsorejo, Kota Baru Driyorejo, Mojosari, Pulungdowo, Wates, Wungurejo, Tunjungsekar, Kedungkandang, Gresik, Sidoarjo, Bangelan, Pujiharjo, Manukan, Mojokerto, Spellot, Segaran, dan Suwaru.

Kegiatan ini diiniasi oleh tim staf dari IPTh. Balewiyata yang terdiri dari Pdt. Gideon Hendro Buono, Pdt. Chrysta BP. Andrea, Pdt. Ardi Rahardiyanto, Pdt. Dikky Agung Triatmodjo, dan Sdr. Julia Tisssen (tenaga co-worker UEM). Mereka juga didukung oleh pendeta-pendeta fasilitator yang tidak kalah dalam menunjukkan semangat pengabdiannya, seperti: Pdt. Bil Clinton Sudirman, Pdt. Daud Wisanggeni, Pdt. Trivena, Pdt. Stefani, dan Pdt. Fantri Galatia serta Bu Kezia dan Pak Yopi fasilitator dari GKJW Rungkut. Bersama-sama, mereka merancang program yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan teologis tetapi juga membangun persaudaraan dan memupuk semangat kebersamaan di antara para calon sidi.

Kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB dengan pendaftaran, pembagian tenda, dan sleeping bag. Dilanjutkan kemudian dengan dilaksanakannya Ibadah Pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Stefani, Pdt. Daud, dan Pdt. Ardi, membawa suasana khidmat yang mengawali seluruh rangkaian acara. Dalam ibadah tersebut, para calon sidi dikenalkan pada tema “Kesayangan Tuhan,” yang menggambarkan hubungan istimewa antara Tuhan dan umat-Nya.

Mereka diajak untuk merenungkan bahwa mereka adalah Kesayangan Tuhan—di mana Tuhan mencintai mereka sepenuh hati, bahkan rela berkorban demi mereka. Pemahaman ini menggugah mereka untuk membalas kasih Tuhan dengan kesetiaan dan komitmen untuk mau melayani melalui Gereja-Nya.

Baca Juga:  Pembukaan Pusat Studi Politik, Perdamaian, dan Transformasi Konflik Balewiyata

Sesaat setelah Ibadah pembukaan itu selesai, Pdt. Gideon memberikan keynote tentang pentingnya panggilan sebagai calon sidi. Dilanjutkan dengan sesi perkenalan Tim BW serta peserta yang dipandu oleh Pdt. Fantri, Pdt. Vena, dan Pdt. Bil, di mana aturan-aturan utama dijelaskan melalui konsep Groundrule dan Black Box. Setelah itu, seluruh peserta dan pendamping berkumpul untuk makan malam bersama dalam suasana kembul bujono, disiapkan oleh Pdt. Dikky dan para katekis, menciptakan momen akrab yang semakin mempererat persaudaraan.

Pada malam hari, sesi dilanjutkan dengan penjelasan kegiatan Hari II dan III, dipandu oleh Pdt. Stefani, dan penjelasan tugas katekis untuk esok hari oleh Pdt. Gideon. Di malam harinya setiap kelompok melanjutkan diskusi dan refleksi dalam kelompok kecil mereka yang dipimpin oleh katekis pendamping, disertai doa malam.

Keesokan paginya, Sabtu, 12 Oktober 2024, dimulai waktu subuh (04.30 WIB) kegiatan dimualai dengan sesi Ibadah Lectio Divina, di mana peserta dan katekis memulai hari dengan refleksi dan doa pagi. Selanjutnya mereka di dalam kelompoknha masing-masing berbagi tugas ada yang memasak sarapan, dan yang lain melakukan persiapan pribadi.

Sesi pagi berlanjut dengan penyampaian Materi tentang Spiritualitas Keseharian yang dibimbing oleh para katekis, diikuti dengan Penyampaian Materi II mengenai Pertumbuhan Iman dan Pelayanan Gerejawi, disampaikan oleh Pdt. Chrysta dan Pdt. Fantri. Setelah istirahat siang, peserta diajak membuat Timeline Personal Growth dalam proyek Materi III yang dipimpin oleh Pdt. Gide.

Malam harinya, mereka mengadakan perayaan kebersamaan dan keakraban dengan ditemani hangatnya api unggun yang menyala di tengah-tengah mereka, menciptakan suasana hangat dan kebersamaan di bawah langit malam yang indah. Malam itu ditutup dengan refleksi oleh Pdr. Gide, membawa peserta untuk merenung lebih dalam tentang perjalanan spiritual mereka, baik perjalanan spiritual di usia yang telah berlalu, maupun perjalanan spiritual di tengah-tengah mengikuti kegiatan pemantapan calon sidi tersebut.

Pada hari ketiga, Minggu, 13 Oktober 2024, para peserta doajak untuk melakukan persiapan pribadi dalam ibadah Minggu yang dimulai pukul 08.00 WIB, dipimpin oleh Pdt. Fantri dan Pdt. Chrysta. Di dalam Ibadah tersebut, para peserta kembali lagi diingatkan akan pentingnya pada warga gereja untuk dapat mengerti peran dan panggilannya masing-masing serta mengerti apa fokus utama yang harus dijalani ketika berada di tengah-tengah Jemaat. Di tengah Ibadah Minggu itu juga, para peserta diajak untuk membawa pergumulan dan harapan-harapan pribadi mereka untuk didoakan oleh seluruh pendeta yang ada di tengah-tengah kegiatan itu.

Baca Juga:  Pertemuan Dengan Ds. Dr. BM Schuurman

Sesi yang paling menggugah adrenalin dan menciptakan keseruan adalah kegiatan outbound yang dilakukan sesaat setelah Ibadah Minggu berakhir. Dengan dipandu oleh seluruh fasilitator dan katekis, para peserta diuji ketangkasan dan kekompakan di kelompok mereka masing-masing dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang ada. Baju yang tadinya bersih menjadi kotor dan goresan-goresan kecil di kulit mereka abaikan, karena di sanalah tercipta sebuah kenangan yang tidak akan pernah terlupakan.

Derasnya keringat yang tercucur karena terik matahari siang dan terkurasnya tenaga karena kegiatan outbound digantikan dengan santapan siang bersama. Setelahnya, mereka juga melakukan evaluasi pada pelaksanaan pemantapan calon Sidi yang telah mereka jalani, adakah kesan, pengalaman dan masukan yang ingin disampaikan oleh para peserta dan juga para pendamping terkait pelaksanaan kegiatab tersebut.

Dan pada puncaknya, secara bersama-sama mereka melaksanakan Ibadah penutup yang dipimpin oleh Pdr. Ardi Rahardianto. Di tengah Ibadah Penutup tersebut, dapat terlihat suasana haru kesedihan pada masing-masing peserta, seakan mereka tidak ingin acara tersebut berakhir. Keseruan kebersamaan dan persaudaraan yang sementara waktu terjalin melalui kegiatan tiga hari lamanya di kantor Majelis Agung GKJW, harus berakhir.

Namun rasa haru dan kesedihan itu seakan sirna dibungkus dengan hati yang penuh semangat saat mereka pulang untuk melanjutkan peran, tanggung jawab, dan panggilan mereka masing-masing. Mereka pulang dengan membawa kenangan manis dari kegiatan tiga hari yang penuh makna. Mereka tidak hanya memperoleh pemahaman baru tentang iman, tetapi juga membangun ikatan persaudaraan yang kuat dengan sesama. Kegiatan Pemantapan Calon Sidi ini bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, melainkan langkah penting dalam perjalanan iman setiap remaja-pemuda yang akan menjadi warga jemaat dewasa agar dapat menjalani hidup sehari-hari sebagai seorang Kristen, warga Jemaat GKJW yang penuh komitmen, sambil selalu ingat bahwa mereka adalah Kesayangan Tuhan.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak