Selama kurang lebih dua minggu lamanya, Pdt. Taksi Ria Aprilia Wati menjadi utusan GKJW untuk mengikuti program Youth for Children 2024 dengan tema “Embracing God’s Mission” yang digelar oleh United Evangelical Mission (UEM) pada 22 Juli – 2 Agustus 2024 di Sri Lanka.
Latar belakang dipilihnya tema “Embracing God’s Mission” dilatarbelakangi pada sebuah pemahaman bahwa misi merupakan “nyawa“ dalam kehidupan bergereja. Tanpa adanya misi yang mengilhami segala giat gerak gereja, maka tidak mustahil bila gereja akan kehilangan hal-hal esensial yang membuatnya tetap “hidup” di tengah-tengah dunia. Istilah misi berasal dari bahasa Latin “missio”, yang artinya mengirim atau mengutus.
Gereja hadir bukan untuk kepentingan dirinya sendiri, melainkan Allah sendirilah yang telah mengutus gereja untuk ada ditengah-tengah dunia demi menjalankan misi-Nya – misi Allah (Missio Dei). Sayangnya, hari-hari ini tidak sedikit gereja yang mulai kabur dalam menerjemahkan misinya ataupun juga kesulitan untuk “mewariskan“ misi yang diusung kepada generasi penerus gereja.
Methodist Church of Sri Lanka (MCSL) menjadi tuan/nyonya rumah pada tahun ini dan dengan keramahan yang luar biasa menyambut serta memfasilitasi para peserta dari berbagai gereja di Asia, yaitu BNKP, GBKP, GKE, GKI-TP, GKJTU, GKPA, GKPI, GKPS, GPKB, HKBP, HKI, UCCP, dan GKJW. Selama kurang lebih sepuluh hari, para peserta mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, seperti pemaparan materi, presentasi, diskusi panel, studi kasus, tinggal dalam komunitas (live in), berbagi pengalaman, kunjungan lapangan, bible sharing, serta kebersamaan dalam malam budaya.
Seluruh rangkaian sesi dan materi menuntun para peserta untuk merenungkan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga gereja agar tetap ‘hidup’ dari masa ke masa.
Keberlangsungan atau kepunahan gereja sangat bergantung pada kesadaran dan “rasa memiliki“ – sense of belonging dari para generasi muda. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyampaikan serta mengkomunikasikan perihal misi gereja kepada para generasi muda, agar mereka tetap memahami dasar dan tujuan yang diupayakan gereja di tengah dunia yang terus berubah serta mereka dapat merasakan bahwa mereka juga merupakan bagian dari karya perjuangan tersebut. Pemahaman akan misi gereja juga akan membantu para generasi muda untuk tidak kehilangan arah atau mengalami kebingungan dalam menentukan langkah.
Generasi muda adalah generasi yang unik, dengan kemampuan untuk memainkan berbagai peran sekaligus. Berbekal perkembangan informasi dan literasi, mereka dapat mencetuskan ide-ide inovatif dan menarik. Dengan tenaga yang prima, mereka mampu menjalankan berbagai aksi untuk mewujudkan konsep-konsep dan gagasan-gagasan. Pikiran mereka yang terbuka memungkinkan mereka untuk lebih adaptif dan menerima perbedaan, menciptakan ruang-ruang inklusif yang nyaman dan aman bagi berbagai kalangan. Selain itu, dengan pemikiran kritis, mereka dapat menganalisis dan mengkaji realitas serta proses yang ada dengan cermat.
Langkah mendesak yang perlu segera diambil oleh gereja adalah memperkenalkan misinya kepada generasi muda dengan lebih intensif, serta memberikan ruang dan peluang bagi mereka untuk mengenal dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Ketika ragam potensi generasi muda dapat dikolaborasikan dalam kesadaran serta kesediaan untuk menjalankan misi gereja, maka hasilnya bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Gereja tidak hanya akan bertahan hidup, tetapi akan terus bertumbuh dan berkembang. Bukan hanya untuk sekedar terlihat kokoh dan rindang, tetapi benar-benar menyediakan diri sebagai tempat untuk bernaung dan ruang aman untuk saling menghidupkan.
So, let’s embrace God’s mission and understand His direction!
Berita & Foto : Pdt. Taksi Ria Aprilia Wati