Bacaan Alkitab : 1 Raja-Raja 17:7-24
Tahun Gerajawi : Paskah 6
Tema : Tuhan Memelihara
Ayat Hafalan : “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri” (Matius 6:34a)
Lagu Tema :
- Burung Pipit Tidak Menabur.
- 385:1-3 “Burung Pipit Yang Kecil”
Penjelasan Teks
Ketika sungai Kerit menjadi kering, Allah menuntun Elia memasuki wilayah Sarfat yang didiami oleh para penyembah Baal. Di sana Allah menyediakan kebutuhan Elia melalui seorang janda miskin (ayat 9). Pengalaman ini makin memperkuat kepercayaan Elia akan pemeliharaan Allah. Kadang-kadang kesukaran terjadi sekalipun kita berada dalam kehendak Allah; melalui pengalaman semacam itu Ia akan membantu kita dengan cara yang berbeda dan lebih hebat dari pada yang dapat kita duga sebelumnya.
“Bersiaplah, pergi ke Sarfat”. Sesudah air sungai itu habis, Allah memerintahkan hamba-Nya Elia untuk pergi ke kota Sarfat, di mana seorang janda telah memperoleh perintah untuk memelihara Elia. Sarfat (Sarepta) adalah sebuah kota kecil yang terletak di tepi Laut Mediterania di antara Tirus dan Sidon. Allah melanjutkan pemeliharaan-Nya melalui seorang janda di Sarfat (ayat 7-10). Janda ini hanya memiliki persediaan makanan yang terakhir untuk dia dan anaknya (ayat 11-12). Akan tetapi, karena taat maka ia melakukan permintaan Elia sehingga janda itu dan anaknya terpelihara (ayat 13-15). Ketika tiba di sana, Elia melihat seorang janda yang sedang mempersiapkan makanan terakhir untuk dirinya dan putranya. Permintaan air oleh Elia yang merupakan sebuah permohonan yang sangat wajar di dalam situasi yang normal mungkin dimaksudkan sebagai sebuah ujian iman. Pada saat janda itu bersiap untuk memenuhi permintaannya, dia juga meminta sepotong roti kepadanya (ay. 11). Dengan penuh kejujuran si janda itu mengatakan bahwa dia hanya bisa memasak makanan terakhir baginya dan anaknya, tetapi ketaatannya kepada Elia sebagai nabi Allah mendatangkan berkat baginya dan anaknya. Karena ketaatannya itu, ketidakpastian dalam hidupnya diganti dengan kepastian oleh berkat Allah bahwa tepung dalam tempayan dan minyak dalam buli-buli itu tidak akan habis.
Allah memelihara hidup keluarga janda di Sarfat ini secara ajaib (ayat 16). Bahkan anak janda yang mati karena sakit keras, dihidupkan kembali oleh Allah (ayat 17-24). Saat mengetahui bahwa anaknya mati, kembali timbul keraguan dalam diri si janda akan jati diri Elia. Tetapi Elia meyakinkan bahwa dirinya memang adalah nabi yang diutus oleh Allah bukan untuk mendatangkan malapetaka, tetapi mendatangkan berkat dan keselamatan. Elia mengambil anak itu dan membawanya ke ruang atas dan berdoa kepada Allah, kisah ini hampir sama dengan kisah Tabita dan Petrus pada Minggu, 5 Mei 2018. Elia berdoa sendirian supaya karya Allah yang menjadi pusat pemberitaannya. Anak itu hidup kembali dan inilah kisah kebangkitan orang mati pertama kali dalam Perjanjian Lama. Mereka yang taat kepada Allah (baik Elia, janda Sarfat dan anaknya) senantiasa mendapat pertolongan dari Allah.
Ada beberapa hal penting dari bacaan ini:
- Manusia seringkali takut atau kuatir saat menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Tetapi kisah Elia hari ini mengingatkan bahwa Allah senantiasa menolong dan memelihara umat-Nya asalkan mereka setia dan taat kepada-Nya.
- Pertolongan Allah kepada manusia tidak ada hentinya dan bahkan Allah mempunyai cara tersendiri untuk menolong manusia di luar akal dan kemampuan manusia itu.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah pemeliharaan Tuhan kepada nabi Elia.
Alat Peraga
- Pamong menyiapkan lagu “Burung Pipit Tidak Menabur” ditulis di papan atau kertas manila (video bisa dilihat di cd peraga).
- Pamong menyiapkan lembar aktivitas mewarnai tulisan ELIA dan menghubungkan titik-titik tulisan ELIA (bisa dilihat di cd peraga).
Pendahuluan
Halo anak-anak terkasih, bagaimana kabarnya hari ini? Pasti semuanya bersukacita. Untuk menambah sukacita, mari kita menyanyi lagu “Burung Pipit Tidak Menabur” ya. Yang sudah bisa menyanyinya yang keras dan nanti ditirukan gerakannya ya.
BURUNG PIPIT TIDAK MENABUR
Burung Pipit tidak menabur, tapi Tuhan bri makan.
Bunga bakung tidak memintal, tapi Tuhan dandani.
Terlebih aku anak-anakNya, pasti Tuhan pelihara.
Terlebih aku anak-anakNya, pasti Tuhan berkati.
Inti Penyampaian
Anak-anak, tadi kita menyanyikan lagu tentang burung pipit yang tidak menabur tapi dia bisa makan, lalu ada bunga bakung yang tidak memintal tapi didandani indah. Kira-kira siapa ya yang memelihara mereka? Iya benar sekali, Tuhan yang memelihara mereka. Kalau burung pipit dan bunga bakung saja dipelihara oleh Tuhan, pasti kita juga dipelihara. Hari ini kita akan belajar tentang seseorang yang dipelihara oleh Tuhan. Dia adalah E.L.I.A. siapa anak-anak? Iya benar E.L.I.A. Elia adalah seorang nabi Tuhan, dia sedang dikejar oleh Raja Ahab yang jahat. Tetapi Elia dipelihara oleh Tuhan. Saat Elia berada di pinggir sungai Kerit, Elia bisa meminum air disana. Lalu makannya dikirim oleh Tuhan melalui burung gagak. Setelah itu, Elia pergi ke Sarfat dan bertemu dengan seorang janda di Sarfat. Tuhan memelihara Elia melalui janda Sarfat itu. Elia mendapat minuman dan sepotong roti. Tuhan juga memelihara janda Sarfat, minyak dalam buli-buli juga tepung dalam tempayannya tidak akan habis. Selain itu anak janda Sarfat yang mati dapat hidup kembali. Elia benar-benar dipelihara oleh Tuhan dan Elia harus tetap menurut pada perintah Tuhan.
Penerapan
Seperti Elia, burung pipit dan bunga bakung. Anak-anak juga dipelihara oleh Tuhan. Tuhan memelihara langsung dengan memberikan berkat kesehatan, kepintaran kepada anak-anak. Tuhan juga memelihara anak-anak melalui orang lain seperti bapak dan ibu yang setia merawat anak-anak. Wah berarti senang sekali ya kalau kita selalu dipelihara oleh Tuhan. Oleh karena itu anak-anak juga harus seperti Elia, menurut kepada Tuhan. Bagaimana caranya menurut? Rajin beribadah, rajin berdoa, menurut kepada bapak dan ibu. Kalau anak-anak menurut seperti Elia, pasti Tuhan senang dan selalu memelihara anak-anak. Sekarang mari kita menyanyikan kembali lagu “Burung Pipit Tidak Menabur” tadi dengan semangat karena Tuhan sudah memelihara kehidupan anak-anak.
Aktivitas
Mewarnai Huruf ELIA dan Menghubungkan Titik-Titik membentuk kata ELIA (bisa dilihat di cd peraga)
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah pemeliharaan Tuhan kepada nabi Elia.
- Anak dapat menyebutkan contoh pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya
Alat Peraga
- Pamong menyiapkan lagu “Burung Pipit Tidak Menabur” ditulis di papan atau kertas manila (video bisa dilihat di cd peraga).
- Untuk aktifitas hari ini adalah acak kata. Pamong menyiapkan kata-kata yang dipotong-potong dan akan disusun oleh anak-anak.
Pendahuluan
Halo anak-anak terkasih, bagaimana kabarnya hari ini? Pasti semuanya bersukacita. Untuk menambah sukacita, mari kita menyanyi lagu “Burung Pipit Tidak Menabur” ya. Yang sudah bisa menyanyinya yang keras dan nanti ditirukan gerakannya ya.
BURUNG PIPIT TIDAK MENABUR
Burung Pipit tidak menabur, tapi Tuhan beri makan.
Bunga bakung tidak memintal, tapi Tuhan dandani.
Terlebih aku anak-anakNya, pasti Tuhan pelihara.
Terlebih aku anak-anakNya, pasti Tuhan berkati.
Inti Penyampaian
Anak-anak, tadi kita menyanyikan lagu tentang burung pipit yang tidak menabur tapi dia bisa makan, lalu ada bunga bakung yang tidak memintal tapi didandani indah. Kira-kira siapa ya yang memelihara mereka? Iya benar sekali, Tuhan yang memelihara mereka. Kalau burung pipit dan bunga bakung saja dipelihara oleh Tuhan, pasti kita juga dipelihara. Hari ini kita akan belajar tentang seseorang yang dipelihara oleh Tuhan. Dia adalah E.L.I.A. Siapa anak-anak? Iya benar E.L.I.A.
Elia adalah seorang nabi Tuhan, dia sedang dikejar oleh Raja Ahab yang jahat. Tetapi Elia dipelihara oleh Tuhan. Dia dipelihara langsung oleh Tuhan saat berada di sungai Kerit dan bisa meminum air disana serta dikirim makanan oleh Tuhan melalui burung gagak. Selain dipelihara secara langsung oleh Tuhan, Elia juga dipelihara secara tidak langsung oleh Tuhan melalui janda Sarfat. Tuhan memelihara Elia melalui janda Sarfat itu. Elia meminta minuman dan sepotong roti kepada janda Sarfat itu. Tetapi ternyata janda Sarfat tidak memiliki banyak tepung untuk membuat roti bagi Elia. Tepung dan minyak yang dimilikinya hanya cukup untuk sekali makan bagi dia dan anaknya, setelah itu dia tidak lagi punya apa-apa. Wah kasian sekali ya anak-anak. Elia tidak punya apa-apa untuk dimakan dan janda Sarfat yang ditemuinya juga tidak punya banyak tepung dan minyak untuk membuat roti.
Lalu bagaimana jadinya? Tuhan mengingatkan melalui Elia, supaya janda Sarfat itu mau membuatkan roti, tidak kuatir karena Tuhan akan memeliharanya. Akhirnya si janda Sarfat menuruti apa yang dikatakan Elia, dia membuatkan roti untuk Elia. Walaupun dia tidak punya banyak, tetapi dia tetap mau menuruti perintah Tuhan dan membuatkan roti bagi Elia (tetap menjadi berkat dalam kekurangannya). Sesuai janjiNya, Tuhan juga memelihara janda Sarfat, minyak dalam buli-buli juga tepung dalam tempayannya tidak akan habis. Selain itu anak janda Sarfat yang mati karena sakit dapat hidup kembali. Elia benar-benar dipelihara oleh Tuhan dan Elia harus menurut perintah Tuhan. Janda Sarfat pun menuruti perintah Tuhan sehingga dia dan anaknya juga dipelihara oleh Tuhan.
Penerapan
Seperti Elia, burung pipit dan bunga bakung. Anak-anak juga dipelihara oleh Tuhan. Tuhan memelihara langsung dengan memberikan berkat kesehatan kepada anak-anak. Tuhan juga memelihara anak-anak melalui orang lain seperti bapak dan ibu yang setia merawat anak-anak, melalui mungu yang mengajar anak-anak sehingga menjadi pintar, melalui teman-teman yang mau berbagi apa yang dipunyai (makanan, meminjamkan pensil, dll). Wah berarti senang sekali ya kalau kita selalu dipelihara oleh Tuhan. Oleh karena itu anak-anak juga harus seperti Elia, menurut kepada Tuhan. Bagaimana caranya menurut? Rajin beribadah, rajin berdoa, sopan dan membantu bapak dan ibu, memperhatikan mungu dan menyayangi teman. Kalau anak-anak menurut seperti Elia, pasti Tuhan senang dan selalu memelihara anak-anak. Sekarang mari kita menyanyikan kembali lagu “Burung Pipit Tidak Menabur” tadi dengan semangat karena Tuhan sudah memelihara kehidupan anak-anak.
Aktivitas
Aktivitas hari ini adalah acak kata.
Bagikan potongan-potongan kata kepada anak-anak untuk disusun menjadi satu bagian ayat Alkitab. Satu anak satu ayat
- Ayat 7 = untuk anak-anak kelas 1
waktu – sesudah – turun – tetapi – beberapa – itu – menjadi – sungai – kering – tiada – negeri – hujan – di – sebab – negeri – itu. - Ayat 16 = untuk anak-anak kelas 2
Tepung – tidak – tempayan – itu – dalam – habis – dan – buli-buli – minyak – tidak – dalam – itu – berkurang – TUHAN – seperti – firman – dengan – Elia – yang – perantaraan – diucapkanNya. - Ayat 14 = untuk anak-anak kelas 3
TUHAN – sebab – firman – beginilah – Allah – Israel – tempayan – dalam – tepung – itu – akan – habis – dan – tidak – buli-buli – minyak – itupun – tidak – dalam – berkurang – sampai – akan – TUHAN – pada – waktu – hujan – ke atas – muka – memberi – bumi.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah pemeliharaan Tuhan kepada nabi Elia.
- Anak dapat menyebutkan contoh pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan anak-anak untuk bermain peran (role play), jika memungkinkan disediakan juga properti untuk bermain peran.
- Role Play, bermain peran. Pilihlah anak-anak yang akan menjadi :
- Narator = akan membacakan bagian narasi pada bacaan.
- Tuhan = akan membacakan bagian perkataan Tuhan, tetapi anak ini tidak muncul di panggung hanya terdengar suaranya saja.
- Elia = akan membacakan bagian perkataan Elia. Seorang anak laki-laki.
- Janda Sarfat = akan membacakan bagian perkataan janda Sarfat. Seorang anak perempuan.
- Anak Janda Sarfat = dia hanya muncul saat bagiannya saja, berperan tanpa kata.
- Pamong dimohon menyiapkan naskah yang akan ditampilkan oleh anak-anak.
- Jika memungkinkan ajak anak-anak yang terpilih itu untuk berlatih sebelumnya, sehingga mereka akan benar-benar dapat menghayati perannya.
- Semua bagian ditampilkan senyaman dan sealami mungkin.
Pendahuluan
Halo anak-anak terkasih, bagaimana kabarnya hari ini? Pasti semuanya bersukacita. Apa saja sih yang biasanya menjadikan anak-anak bersukacita. Salah satunya karena Tuhan memelihara anak-anak, buktinya anak-anak bisa bangun dan kembali beribadah hari ini. Hari ini kita juga akan melihat drama tentang orang yang bersukacita karena dipelihara oleh Tuhan. Ayo anak-anak duduk dengan tenang dan menyaksikan. Sudah siap menyaksikan ya? Mari mulai (penampilan drama bermain peran dimulai).
Inti Penyampaian
Anak-anak tadi kita menyaksikan kisah tentang Elia. Apa saja yang bisa kalian pelajari dari drama yang kita lihat tadi? (tunggu jawaban dari anak-anak). Elia adalah seorang nabi Tuhan, dia sedang dikejar oleh Raja Ahab yang jahat. Tetapi Elia dipelihara oleh Tuhan. Dia dipelihara langsung oleh Tuhan saat berada di sungai Kerit dan bisa meminum air di sana serta dikirim makanan oleh Tuhan melalui burung gagak. Elia juga dipelihara secara tidak langsung oleh Tuhan melalui janda Sarfat. Saat itu Elia meminta minuman dan sepotong roti kepada janda Sarfat itu, ternyata janda Sarfat tidak memiliki banyak tepung untuk membuat roti bagi Elia. Tepung dan minyak yang dimilikinya hanya cukup untuk sekali makan bagi dia dan anaknya, setelah itu dia tidak lagi punya apa-apa. Wah kasian sekali ya anak-anak. Elia tidak punya apa-apa untuk dimakan dan janda Sarfat yang ditemuinya juga tidak punya banyak tepung dan minyak untuk membuat roti.
Lalu bagaimana jadinya? Tuhan mengingatkan melalui Elia, supaya janda Sarfat itu mau membuatkan roti, dan tidak usah kuatir karena Tuhan akan memeliharanya. Akhirnya si janda Sarfat menuruti apa yang dikatakan Elia, dia membuatkan roti untuk Elia. Walaupun dia tidak punya banyak, tetapi dia tetap mau menuruti perintah Tuhan dan membuatkan roti bagi Elia (tetap menjadi berkat dalam kekurangannya). Sesuai janjiNya, Tuhan juga memelihara janda Sarfat, minyak dalam buli-buli juga tepung dalam tempayannya tidak akan habis. Selain itu anak janda Sarfat yang mati karena sakit dapat hidup kembali. Elia benar-benar dipelihara oleh Tuhan dan Elia harus menurut perintah Tuhan. Janda Sarfat pun menuruti perintah Tuhan sehingga dia dipelihara oleh Tuhan.
Penerapan
Seperti Elia, burung pipit dan bunga bakung. Anak-anak juga dipelihara oleh Tuhan. Tuhan memelihara langsung dengan memberikan berkat kesehatan, kepintaran kepada anak-anak. Tuhan juga memelihara anak-anak melalui orang lain seperti bapak dan ibu yang setia merawat anak-anak, melalui mungu yang mengajar anak-anak sehingga menjadi pintar, melalui teman-teman yang mau berbagi apa yang dipunyai (makanan, meminjamkan pensil, dll). Wah berarti senang sekali ya kalau kita selalu dipelihara oleh Tuhan. Oleh karena itu anak-anak juga harus seperti Elia, menurut kepada Tuhan. Bagaimana caranya menurut? Rajin beribadah, rajin berdoa, menghormati dan membantu bapak dan ibu, mendengar dan melakukan ajaran mungu dan menyayangi teman. Kalau anak-anak menurut seperti Elia, pasti Tuhan senang dan selalu memelihara anak-anak. Sekarang mari kita selalu mengucap syukur karena Tuhan sudah memelihara kehidupan kita.
Aktivitas
Aktivitas hari ini adalah membuat doa syukur atas pemeliharaan Tuhan kepada anak-anak (bisa memilih salah satu pokok doa).
- Doa untuk orangtua.
- Doa untuk kesehatan dan kepintaran.
- Doa untuk iman dan kesetiaan kepada Tuhan.
Masing-masing membuat satu doa ditulis pada kertas HVS. Setelah membuat doa, bisa dihias dan dipasang di mading kelas madya.