Bacaan Alkitab : Lukas 17:11-19
Tahun Gerajawi : Paskah 5
Tema : Tuhan Memulihkan
Ayat Hafalan : “Dari Tuhan datang pertolongan” Mazmur 3:8a
Lagu Tema :
- Buku Haleluya 798 “Tuhan Itu Baik”
- Spesial Song For Kids 36 “Berkat-Berkat Tercurah”
Penjelasan Teks
Kita telah menerima kasih, kasih karunia, keselamatan, dan semua berkat rohani dari Allah semestinya selalu ingat untuk mengucap syukur kepada-Nya. Apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita seharusnya mendorong kita untuk datang kepada-Nya dengan hati yang penuh syukur. Seperti halnya cerita seorang dari kesepuluh orang kusta dalam bacaan hari ini.
Penyakit kusta bagi orang Yahudi dipandang sebagai salah satu bentuk penghukuman Tuhan atas dosa yang pernah dilakukan oleh orang tersebut. Orang yang sakit kusta dianggap najis dan dikucilkan supaya orang-orang lain tidak tertular najisnya itu. Saat bertemu dengan orang lain, mereka harus menjaga jarak sesuai dengan peraturan Taurat. Jadi intinya seseorang yang terkena penyakit kusta tidak boleh berdekatan dengan orang lain yang tidak terkena penyakit kusta. Tentu kehidupan mereka sangat tidak mengenakkan karena mereka harus dikucilkan secara fisik, secara sosial maupun secara rohani. Saat dikucilkan itulah, kemungkinan mereka memiliki teman senasib dengan orang-orang yang terkena penyakit kusta lainnya, seperti dalam bacaan hari ini tentang Kesepuluh orang kusta datang kepada Yesus.
Saat Yesus hendak menuju ke Yerusalem, Dia bertemu dengan kesepuluh orang kusta itu. Bisa jadi kesepuluh orang kusta itu telah mendengar tentang Yesus dan karyaNya, sehingga saat Yesus masuk ke sebuah desa di perbatasan Galilea dan Samaria mereka datang (dengan tetap menjaga jarak) dan berteriak kepada Yesus memohon belas kasihan (ayat 13 “Yesus, Mungu, kasihanilah kami!”). Penyebutan Yesus dengan kata Mungu menegaskankan bahwa mereka memang telah mengenal atau minimal mendengar tentang Yesus dan karya-Nya. Hal itulah yang meneguhkan iman mereka untuk meminta tolong kepada Yesus. Tanggapan Yesus memang tidak seperti yang mereka harapkan, yaitu mereka bisa langsung disembuhkan. Yesus justru menyuruh mereka untuk memperlihatkan dirinya kepada imam (ayat 14). Dalam peraturan Taurat, Imam yang akan melihat dan menentukan apakah seseorang sudah sembuh dan tahir dari penyakit kustanya. Tetapi perintah Yesus itu adalah perintah yang aneh, orang-orang itu belum sembuh dari penyakit kustanya tetapi sudah disuruh menunjukkan dirinya kepada imam.
Apa yang mereka lakukan selanjutnya? Dengan iman mereka tidak membantah perintah Yesus itu, mereka berangkat untuk menemui imam. Keajaiban terjadi, di tengah jalan mereka menjadi tahir dari penyakitnya itu (ayat 14). Tentu mereka bersukacita atas kesembuhan mereka. Menariknya hanya seorang yang ingat dan kembali kepada Yesus untuk mengucapkan terima kasih dan sambil memuji Allah dengan nyaring (ayat 15-16), sedangkan kesembilan lainnya tidak ada satupun yang kembali kepada Yesus.
Orang yang kembali pada Yesus itu adalah orang Samaria. Orang Samaria dibenci oleh orang Yahudi karena dianggap ibadah mereka sudah tidak murni. Dia mengungkapkan rasa syukurnya kepada Kristus dengan cara yang istimewa (ayat 16): Ia lalu tersungkur di depan kaki Yesus, dalam sikap hormat yang menunjukkan kerendahan hati yang paling dalam, dan mengucap syukur kepada-Nya. Perhatikanlah, orang itu mengucap syukur atas kebaikan yang telah Kristus limpahkan kepadanya, terutama atas kesembuhan penyakitnya. Ia lalu bergegas melayangkan pujian, tidak menunda-nundanya, sebab bisa saja waktu akan melunturkan kesadarannya akan belas kasihan tersebut. Orang yang dianggap tidak memiliki pengetahuan dan ibadah murni malah mengungkapkan syukurnya kepada Yesus atas kesembuhan yang diterimanya (ayat 18). Sudah selayaknya kita yang senantiasa dikasihi oleh Yesus dalam setiap kehidupan kita untuk terus mengungkapkan syukur dan terima kasih kepadaNya melalui pujian dan ibadah kita.
Ada beberapa hal penting dari bacaan ini:
- Kesepuluh orang kusta itu percaya jika Yesus bisa menyembuhkan mereka sehingga mereka meminta tolong kepada Yesus. Anak-anak pun hendaknya yakin bahwa Yesus sanggup menolong anak-anak dalam kehidupan mereka.
- Saat sudah disembuhkan, hanya seorang yang datang kembali kepada Yesus sambil memuliakan nama Allah dan mengucap syukur kepada-Nya. Dia adalah orang Samaria yang dianggap tidak mengenal Allah dengan baik dan tidak beribadah dengan baik. Orang Samaria bisa mengucap syukur atas kebaikan Yesus dalam dirinya, sudah sepatutnya anak-anak juga senantiasa mengucap syukur dalam kehidupannya karena Tuhan selalu baik kepada anak-anak.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah penyembuhan kesepuluh orang sakit kusta.
Alat Peraga
- Pamong menyediakan mainan dokter-dokteran.
- Jika ada, sediakan matras atau karpet dan bantal untuk tempat tidur anak (pasien) yang akan diperiksa.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak terkasih. Apakah hari ini ada yang sakit? Kalau sedang sakit itu rasanya enak atau tidak ya? Adakah yang merasa takut kalau diajak ayah dan ibu ke dokter untuk periksa? Sekarang kita akan mainan dokter-dokteran. (Ajak anak-anak bermain dokter-dokteran. Pamong menjadi dokter dan anak-anak menjadi pasiennya. Mereka akan bergantian diperiksa oleh dokter).
Inti Penyampaian
Anak-anak, tadi kita sudah bermain dokter-dokteran dan ternyata anak-anak semuanya sehat. Senang sekali ya kalau sehat. Kalau sakit rasanya tidak enak, tidak bisa bermain dengan teman, tidak bisa makan dengan enak karena rasanya pahit, oleh ibu cuma boleh tiduran saja. Wah tentu benar-benar tidak enak sekali, tidak bisa apa-apa. Sama seperti cerita hari ini, ada sepuluh orang yang sedang sakit kusta. Kehidupan mereka sangat tidak enak sekali karena mereka tidak boleh berkumpul bersama dengan teman-temannya dan keluarganya karena sakitnya itu. Saat mereka tahu kalau ada Yesus lewat di dekat tempat mereka, mereka berteriak meminta tolong untuk disembuhkan. Lalu Yesus menyuruh mereka untuk memeriksakan diri kepada imam apakah mereka sudah sembuh atau belum. Saat dalam perjalanan ke tempat imam, ternyata penyakit mereka sudah sembuh sehingga mereka merasa senang sekali. Kalau sudah ditolong dan menjadi sembuh, apa ya kira-kira yang akan kita lakukan? Iya, kita harus berterima kasih kepada orang yang menolong kita tadi. Tetapi ternyata dari sepuluh orang itu hanya ada satu orang yang datang kepada Yesus untuk berterima kasih. Lalu kemana yang sembilan orang tadi ya? Sepertinya mereka terlalu senang sehingga lupa untuk berterima kasih. Yesus tidak marah kepada sembilan orang itu, tetapi Yesus lebih senang kepada satu orang yang kembali dan berterima kasih tadi.
Penerapan
Anak-anak tentunya Yesus akan senang sekali jika anak-anak selalu berterima kasih kepada Yesus karena sudah diberi kesehatan sehingga dapat bermain bersama dengan teman-teman dan dapat makan dengan enak, tidak terasa pahit. Oleh karena itu mari sekarang kita berdoa untuk mengucapkan terima kasih kepada Yesus atas kesehatan yang diberikan kepada kita. (ajak anak-anak berdoa dan menirukan).
Doa : Tuhan Yesus yang baik, terima kasih atas kesehatanku sehingga aku bisa bermain dengan teman-temanku. Amin.
Aktivitas
Pamong mencarikan atau membuat gambar Maze yang menghubungkan Yesus dengan Kesepuluh orang kusta. Anak-anak diajak menghubungkan jalan Yesus menuju kepada sepuluh orang kusta.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah penyembuhan kesepuluh orang sakit kusta.
- Anak dapat menyebutkan contoh-contoh sikap bersyukur karena telah ditolong Tuhan.
Alat Peraga : Pamong menyediakan puzzle tentang Yesus dan Kesepuluh orang Kusta.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak, tentu semuanya bersukacita hari ini karena bisa kembali beribadah dan juga bertemu dengan teman-teman. Hari ini kita akan bermain puzzle terlebih dulu. (Bagikan puzzle kepada anak-anak. Masing-masing anak menerima dengan jumlah berbeda, ada yang potongan puzzle-nya kurang dan ada yangpotongan puzzle-nya lebih. Lalu amati apakah mereka mau berbagi dengan temannya atau diam saja. Amati juga berapa anak yang mengucapkan terima kasih saat diberi puzzle yang kurang).
Inti Penyampaian
Senang ya, habis membaca Alkitab lalu bermain puzzle. Tentu semuanya sudah selesai menyusun puzzle. Tapi saat menyusun puzzle tadi apakah ada yang merasa bingung ya? (tunggu jawaban dari anak-anak). Apa ada puzzle-nya yang kurang atau kelebihan? Lalu apa yang dilakukan? Senang sekali kalau bisa saling berbagi. Saat diberi potongan puzzle oleh temannya adakah yang berterima kasih ya? Mengapa? Iya saat menerima kebaikan dari orang lain tentu kita harus berterima kasih.
Hari ini kita juga membaca Alkitab tentang orang-orang yang menerima kebaikan dari Yesus. Ada 10 orang yang sedang terkena penyakit kusta. Apakah ada yang tahu apa itu penyakit kusta? (jika ada yang tahu biarkan anak-anak menjawab). Pada jaman Tuhan Yesus, penyakit kusta itu adalah penyakit yang cukup berbahaya dan sangat sulit disembuhkan. Mereka yang terkena penyakit kusta biasanya akan mengalami luka-luka bahkan sampai jari-jarinya hilang sedikit demi sedikit. Orang-orang kusta itu hidup sendiri karena mereka tidak boleh bertemu atau berdekatan dengan orang sehat. Kasian sekali ya mereka itu.
Saat Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem, Dia bertemu dengan 10 orang kusta itu. Saat melihat Yesus, mereka berteriak supaya dikasihani oleh Yesus. Lalu Yesus merasa kasihan dan menyuruh mereka untuk memeriksakan diri kepada imam apakah mereka sudah sembuh atau belum. Saat dalam perjalanan ke tempat imam, ternyata penyakit mereka sudah sembuh sehingga mereka merasa senang sekali.
Kalau sudah ditolong dan menjadi sembuh, apa ya kira-kira yang harus dilakukan? Iya, kita harus berterima kasih kepada orang yang menolong kita tadi. Tetapi ternyata dari sepuluh orang itu hanya ada satu orang yang datang kepada Yesus untuk berterima kasih dan dia adalah orang Samaria yang dianggap tidak mengenal Allah. Dia datang sambil memuliakan Allah dan tersungkur di depan kaki Yesus. Lalu kemana yang sembilan orang tadi ya? Sepertinya mereka terlalu senang sehingga lupa untuk berterima kasih. Bisa jadi mereka merasa sudah biasa melihat Yesus menyembuhkan orang sakit sehingga tidak lagi perlu berterima kasih. Seperti kita yang kadang lupa berterima kasih sudah disediakan makanan oleh ibu atau diantar ke sekolah oleh ayah. Yesus tidak marah kepada sembilan orang itu, tetapi Yesus lebih senang kepada satu orang yang kembali dan berterima kasih tadi.
Penerapan
Jika orang Samaria yang dianggap tidak mengenal Allah saja bisa berterima kasih atas kebaikan Yesus, maka kita pun sebagai anak-anak Allah harus selalu berterima kasih atas segala kebaikan yang dilakukan oleh Yesus. Apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih itu? Datang kepada Yesus dan memuliakan Allah; berarti anak-anak harus selalu setia untuk datang di ibadah anak, berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan. Karena dengan itu anak-anak benar-benar dapat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan sehingga kita pun bisa berbagi kebaikan kepada sesama, seperti Yesus yang telah memberikan kebaikannya kepada kita.
Aktivitas
Mencocokkan kata terima kasih dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah penyembuhan kesepuluh orang sakit kusta.
- Anak dapat menyebutkan contoh-contoh sikap bersyukur karena telah ditolong Tuhan.
Alat Peraga
- Pamong menyediakan kertas yang akan diisi anak-anak tentang ungkapan terima kasih yang mereka berikan dan mereka terima selama seminggu ini.
- Pamong menyediakan TTS untuk aktivitas anak di akhir ibadah.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak, tentu semuanya bersukacita hari ini karena bisa kembali beribadah dan juga bertemu dengan teman-teman. Saya punya beberapa pertanyaan untuk anak-anak :
- Anak-anak datang ke ibadah anak hari ini diantar atau pergi sendiri? Jika diantar, siapa yang mengantarkan?
- Tadi pagi adakah yang sudah sarapan? Membuat sarapan sendiri atau dibuatkan? Jika dibuatkan, siapa yang membuatkan?
- Apakah anak-anak sudah berterima kasih karena diantar ke ibadah anak dan dibuatkan sarapan? Mengapa? Yang belum berterima kasih mengapa?
Sekarang anak-anak akan mengisi tabel tentang ucapan terima kasih yang dilakukan anak-anak selama seminggu ini. Anak-anak sudah pernah berterima kasih kepada siapa dan mengapa. Lalu adakah orang yang berterima kasih kepada anak-anak? Berterima kasih karena apa? (Beri waktu anak-anak untuk mengisi, setelah selesai diskusikan sebentar)
Inti Penyampaian
Anak-anak yang terkasih, tadi kita sudah mendiskusikan beberapa contoh bentuk terima kasih yang anak-anak berikan kepada orang lain dan yang anak-anak terima dari orang lain. Jika diperhatikan, ucapan terima kasih itu akan disampaikan saat ada kebaikan yang diterima. (beri contoh dari hasil tabel yang diisi oleh anak-anak tadi)
Hari ini kita juga membaca ada orang-orang yang menerima kebaikan dari Yesus. Ada 10 orang yang sedang terkena penyakit kusta. Apakah ada yang tahu apa itu penyakit kusta? (jika ada yang tahu biarkan anak-anak menjawab). Pada jaman Tuhan Yesus, penyakit kusta itu adalah penyakit yang cukup berbahaya dan sangat sulit disembuhkan. Mereka yang terkena penyakit kusta biasanya akan mengalami luka-luka bahkan sampai jari-jarinya putus sendiri. Orang-orang kusta itu hidup sendiri karena mereka tidak boleh bertemu atau berdekatan dengan orang sehat. Kasian sekali ya mereka itu. Saat Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem, Dia bertemu dengan 10 orang kusta itu. Saat melihat Yesus, lalu mereka berteriak supaya dikasihani oleh Yesus. Lalu Yesus merasa kasihan dan menyuruh mereka untuk memeriksakan diri kepada imam apakah mereka sudah sembuh atau belum. Saat dalam perjalanan ke tempat imam, ternyata penyakit mereka sudah sembuh sehingga mereka merasa senang sekali. Kalau sudah ditolong dan menjadi sembuh, apa ya kira-kira yang harus dilakukan? Iya, kita harus berterima kasih kepada orang yang menolong kita tadi. Tetapi ternyata dari sepuluh orang itu hanya ada satu orang yang datang kepada Yesus untuk berterima kasih dan dia adalah orang Samaria yang dianggap tidak mengenal Allah. Dia datang sambil memuliakan Allah dan tersungkur di depan kaki Yesus. Lalu kemana yang sembilan orang tadi ya? Sepertinya mereka terlalu senang sehingga lupa untuk berterima kasih. Atau mereka merasa sudah biasa Yesus menyembuhkan orang sakit sehingga tidak lagi perlu berterima kasih. Seperti kita yang kadang lupa berterima kasih sudah disediakan makanan oleh ibu atau diantar sekolah oleh ayah. Yesus tidak marah kepada sembilan orang itu, tetapi Yesus lebih senang kepada satu orang yang kembali dan berterima kasih tadi.
Penerapan
Jika orang Samaria yang dianggap tidak mengenal Allah saja bisa berterima kasih atas kebaikan Yesus, maka kita anak-anak Allah harus selalu berterima kasih atas segala kebaikan yang dilakukan oleh Yesus. Apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih itu? Datang kepada Yesus dan memuliakan Allah berarti anak-anak harus selalu setia untuk datang di ibadah anak, berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan. Karena dengan itu anak-anak benar-benar akan dapat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan sehingga kita pun bisa berbagi kebaikan kepada sesama, seperti Yesus yang telah memberikan kebaikannya kepada kita.
Aktivitas
Mengerjakan TTS
Pamong mencarikan aktivitas TTS untuk anak