Debora: Nabiah dan Hakim Tuntunan Ibadah Remaja 8 Juli 2018

26 June 2018

Bacaan Alkitab : Hakim-Hakim 4:1-24
Tahun Gerajawi : Rekan sekerja Allah
Tema :Rekan sekerja Allah
Tujuan :

  1. Anak dapat menceritakan tokoh Debora sebagai nabiah dan hakim.
  2. Anak dapat menceritakan tokoh Barak sebagai teman Debora melawan bangsa Kanaan.
  3. Anak dapat menegaskan bahwa dirinya dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kebaikan pada orang lain.

Ayat Hafalan : Galatia 3: 28: “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus

LaguTema :

  1. Bagi Tuhan Tak ada yang Mustahil (by. Sari Simorangkir – Album Sari8)
  2. Kidung Jemaat no.  447: 1 “Dalam Rumah yang Gembira”

 

PENJELASAN TEKS

Debora, nabiah bangsa Israel
Debora, nabiah bangsa Israel

Jabatan nabi (laki-laki)/nabiah (perempuan) tentu bukan hal asing dalam perjalanan bangsa Israel. Nabi dan nabiah adalah orang pilihan Tuhan, yang diberkati untuk dapat menyampaikan kehendak (sabda) Tuhan, mereka menerima sabda/pewahyuan dalam berbagai cara, ada yang melalui mimpi, ada yang mendengar, ada yang melalui penglihatan. Karena tugas yang demikian mereka juga disebut sebagai penyambung lidah Allah.

Sedangkang Hakim (mengutip penjelasan teks dalam TIAR Madya tanggal 17 Juni 2018) mengemban tugas:

  1. Menolong bangsa Israel untuk menyelesaikan hal yang berkaitan dengan peradilan, sengketa dan hal-hal yang butuh pertimbangan.
  2. Memimpin militer Israel. Baik penyusunan strategi dan juga memimpin peperangan melawan musuh.

Memperhatikan kembali penjelasan teks minggu lalu, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa hakim-hakim yang ada, pertama kali melaksanakan tugas poin ke-2 (karena latar belakang munculnya para hakim adalah teriakan bangsa Israel agar dibebaskan dari penjajahan). Baru setelah terbebas dari penjajah para hakim menjalani tugas poin pertama sampai akhir hayatnya.

Maka keberadaan Debora (Ibr: devora; artinya: lebah) yang adalah perempuan menjadi menarik. Karena sejak semua Debora dipilih Allah untuk menyampaikan setiap firman-Nya tetapi juga diwaktu yang sama sudah menjabat sebagai Hakim (bahkan sebelum ada teriakan bangsa Israel – bdk. Ay 4-5). Dalam kedudukannya sebagai Nabiah, Debora menyampaikan sabda bahwa Israel akan menang melawan bangsa Kanaan. Kemudian Allah juga memilih Debora menjadi hakim, bukan Barak atau yang lainnya. Sebagai Hakim, Debora juga menyampaikan strategi perang, hanya saja yang agak berbeda dengan Hakim yang lain adalah Debora mengutus Barak, sebagai eksekutor dan pemimpin perang. Namun Barak meminta Debora ikut serta. Permintaan tersebut ternyata diterima Debora, namun ada konsekwensinya yaitu sebagai pemimpin pasukan, Barak tidak akan mendapat penghormatan dengan tidak mengalahkan Sisera sendiri.

Hal spesial lain adalah dia satu-satunya Hakim perempuan yang sekaligus Nabiah. Kharisma dan keberaniannya nampak nyata dalam narasi perikop ini. Debora tidak hanya berani berbicara dan menata bangsa Israel tetapi juga turut dalam pertempuran.

 

LANGKAH-LANGKAH BERCERITA

  1. Ajak remaja membaca bacaan Alkitab hari ini.
  2. Bagi remaja ke dalam beberapa kelompok (1 kelompok maksimal 10 orang). Persilahkan remaja mengisi lembar kerja.
  3. Hasilnya didiskusikan: remaja diajak untuk mengamati pembagian kerja yang tertera dalam lembar kerja sering kali, nyatanya tidak lepas dari standart masyarakat tentang ‘pekerjaan laki-laki’ dan ‘pekerjaan perempuan’.
  4. Pamong menceritakan tentang Debora (dalam penjelasa teks).
  5. Pamong menjelaskan aplikasi kisah Debora bagi kehidupan remaja.
  6. Remaja diajak untuk membaca bersama ayat hafalan, sebagai pemantapan cerita.

 

APLIKASI

Dari jawaban dan hasil diskusi lembar kerja remaja diajak untuk memperhatikan bahwa dari kebiasaan masyarakat, kita diarahkan untuk membedakan kegiatan laki-laki dan perempuan. Sehingga dalam lembar kerja sangat mungkin untuk satu kegiatan atau pekerjaan para remaja memisahkan hanya untuk laki-laki saja, atau perempuan saja. Padahal bisa jadi tidak demikian. Kesan itu bisa jadi juga muncul ketika membaca perikop kali ini. Bagaimana mungkin seorang perempuan (dijaman patriakal sangat kuat) menjadi seorang Hakim (jika nabiah masih sangat umum) dimana tugas utamanya adalah membebaskan bangsa dari penindasan, alias harus perang?

Tetapi nyatanya Tuhan melakukan itu dengan menjadikan Debora si nabiah, Hakim! Sekalipun tugas yang diemban itu dilakukan bersama-sama dengan Barak, temannya. Namun Debora pun ikut serta dalam peperangan melawan bangsa Kanaan. Perempuan, menjadi ahli strategi sekaligus eksekutor. Dan bangsa itu menang!

Seperti pesan dan semangat yang disampaikan minggu lalu. Ehud yang berbeda (kidal) dipakai Tuhan, kali ini Debora yang perempuan dipakai Tuhan. Siapa saja dapat dipakai Tuhan menjadi sarana penggenapan karya penyelamatan-Nya. Di sisi lain, ada kalanya perutusan itu tidak hanya berhenti pada satu orang tetapi berlanjut kepada yang lain. Sehingga dapat saling mendukung dan mengisi dalam misi yang diemban, seperti Barak yang hadir dan setia menemani Debora.

Bagi para remaja, pada kenyataanya kita hidup dalam masyarakat yang patriakal[1], misalnya masih ada keluarga yang memilih menyekolahkan anak laki-laki lebih tinggi dari anak perempuan. Bagaimana sikap remaja khususnya yang laki-laki terhadap teman perempuan? Bagaimana jika ketua kelasnya perempuan? Atau presidennya perempuan?

Debora menjadi penyemangat bagi remaja, baik yang perempuan ataupun laki-laki, jangan takut bercita-cita menjadi apa saja, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.

 

AKTIVITAS

  • Pamong mempersiapkan alat tulis.
  • Pamong mempersiapkan lembar kerja untuk di isi (lembar kerja tertulis dalam karton besar).

Lembar kerja remaja

No Aktivitas/ Pekerjaan Pria Wanita
1 Berkebun
2 Memasak
3 Sopir
4 Pegawai Salon
5 Pilot
6 Tukang
7 Presiden
8 Nelayan
9 Penjual Sayur Keliling
10 Pegulat

Keterangan:

  1. Jumlah dan jenis aktivitas dan pekerjaan dapat diubah sesuai kebutuhan.
  2. Jawaban dapat berupa ceklist/ centang (√) atau menempelkan simbol-simbol (misal: ♦  )

[1]Patriarki adalah sebuah system sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak social dan penguasaan properti. Dalam domain keluarga, sosok yang disebut ayah memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak dan harta benda. Beberapa masyarakat patriarkal juga patrilineal, yang berarti bahwa property dan gelar diwariskan kepada keturunan laki-laki. Secara tersirat system ini melembagakan pemerintahan dan hak istimewa laki-laki serta menempatkan posisi perempuan di bawah laki-laki. Sistem social patriarki menjadikan laki-laki memiliki hak istimewa terhadap perempuan. Dominasi mereka tidak hanya mencakup ranah personal saja, melainkan juga dalam ranah yang lebih luas seperti partisipasi politik, pendidikan, ekonomi, sosial, hokum dan lain-lain

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Patriarki diunduh pada 27 Februari 2018, 23: 20)

Renungan Harian

Renungan Harian Anak