Menjadi Sekutu Harus Satu Tuntunan Ibadah Remaja 6 Oktober 2019

22 September 2019

Bacaan: Yakobus 2:1-8
Tahun Gerejawi: Bulan Ekumene
Tema: Membentuk Persekutuan
Tujuan:

  1. Remaja dapat  mencirikan   sebuah persekutuan yang didasari iman kepada Yesus.
  2. Remaja dapat membiasakan diri untuk membangun relasi yang setara dalam persekutuan.

Ayat Hafalan:“Sebab itu terimalah satu dengan yang lain, sama seperti Kristus telsh menerima kita, untuk kemuliaan Allah“ (Roma 15:7)

Lagu Tema:

  1. “Satu Tubuh Kita” (Kidung Jemaat 258)
  2. “Rukun Cinta Satu Sama Lain”

Penjelasan Teks:

Nasehat Yakobus terdiri dari rangkaian tema kecil yang kadang terhubung dan terkadang hanya diajarkan begitu saja. Tema utama yang kerap hadir adalah ketekunan, bicara yang benar, doa, praktek kasih, keserakahan, kesenangan dan lain-lain. Pengarang suka mempertentangkan kebaikan dengan kejahatan, kehidupan dengan kematian untuk berpendapat. Tetapi surat ini secara umum memperlihatkan perhatian Yakobus bagi kehidupan moral jemaat supaya hidup orang-orang yang dipanggil berpadanan dengan panggilannya.

Secara khusus dalam perikop ini, Yakobus mengangkat sikap memilih-milih dalam jemaat, lebih suka berpihak pada orang- orang berpengaruh, sukses, kaya dibanding orang miskin ketika diperhadapkan dua pihak   bermasalah menuntut keadilan. Dalam sastra Perjanjian Lama, kemakmuran memang dipandang sebagai tanda berkat Allah dan belas kasih Allah (Mazmur 128), tetapi berbeda dengan tradisi yang dibawa Yesus yang menyatakan bahwa  orang miskin juga disebut berbahagia (Mat 5:3) dan kekasih Allah (Lukas 1 : 50-53). Dan dengan demikian, Yakobus menyatakan pemilihan Allah ditujukan untuk orang miskin untuk membuat mereka kaya (dan sama) dalam iman. Pembedaan/diskriminasi hanyalah akan membuat jemaat terpecah-pecah dalam persekutuan dan tidak mencerminkan kehidupan persekutuan yang berpadanan dengan penggilanNya.

Inti penyampaian :

Pendahuluan:

Pamong menanyakan apa pemahaman persekutuan menurut remaja ? Atau apa yang terbersit dalam pikiran remaja tentang persekutuan (sebutkan dua atau tiga kata).

Persekutuan adalah salah satu istilah yang sangat umum dalam keKristenan. Hanya saja, istilah ini sering kali dimaknai secara sempit yang berarti pertemuan ibadah (menghadiri kebaktian ). Padahal, kata persekutuan dalam kehidupan jemaat mula-mula diterjemahkan dari kata Yunani KOINONIA yang secara harafiah berarti “ memiliki atau berbagi suatu hal bersama”. Mereka saling memiliki dan  tidak lagi kekurangan. Tidak ada yang lebih penting, kaya, berharga. Semua saling berbagi dan mengasihi. Dalam cerita jemaat mula-mula, koinonia berfungsi sepenuhnya, oleh karena itu mengapa persekutuan ini memikat hati banyak orang untuk datang dan jumlah mereka semakin banyak.

Cerita:

Surat Yakobus 2 : 1-8 menyoroti kehidupan jemaat Kristen yang memiliki sikap memilih-milih dalam jemaat, lebih suka berpihak pada orang-orang berpengaruh, sukses, kaya dibanding orang miskin ketika diperhadapkan dua pihak bermasalah menuntut keadilan. Kelompok ini memegang apa yang tertulis dalam sastra Perjanjian Lama, kemakmuran dipandang sebagai tanda berkat dan belas kasih Allah (Mazmur 128) dan sebaliknya orang miskin jauh dari berkat Allah. Akibatnya kelompok orang miskin terpinggirkan dan tidak mendapatkan tempat.

Apakah situasi ini terjadi dalam gereja atau persekutuan ? Mungkin ya, karena kita hidup dalam keragamanan. Ketika keragaman disikapi dengan negative, maka terjadi peluang diskriminasi. Beberapa waktu belakangan ini, Lisa, salah satu personal BlackPink mendapatkan serangan diskriminatif dan ujaran kebencian secara online karena ia dianggap tidak cocok tergabung dalam group band papan atas Korea. Wajahnya dianggap seperti bukan orang Korea (wajahnya dinilai terlalu Asia Tenggara).

Apa itu diskriminasi ? Perlakuan tidak adil dan tidak seimbang yang dilakukan untuk membedakan terhadap perorangan atau kelompok yang didasarkan pada atribut-atribut yang khas, seperti suku, sosial, ekonomi atau agama. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan tindakan dominansi pihak mayoritas terhadap minoritas yang lemah.

Dimana diskriminasi bisa terjadi ? Dimana saja, sebab manusia memiliki potensi hidup berkelompok. Ketika suatu kelompok berusaha memperoleh kondisi yang menguntungkan dan mencegah kelompok lain untuk mendapat hal yang sama, disitulah potensi diskriminasi terjadi. Di sekolah, lingkungan ataupun di gereja. Di kalangan mana saja ? Karena hasrat dan potensi itu muncul sejak anak-remaja hingga dewasa, maka praktek inipun sangat mungkin terjadi di berbagai kalangan usia. Terlebih, di kalangan dimana di usia tertentu, mereka cenderung untuk berkubu dan berkelompok dan ingin diterima dalam lingkungan pergaulan. Contohnya dalam pergaulan remaja. Perbedaan ekonomi, sosial, penampilan, kecerdasan dan minat menjadi alasan menyingkirkan kelompok yang lain.

Apa yang menyebabkan terjadinya praktek diskriminasi ? Mekanisme pertahanan diri : Bisa jadi seseorang/kelompok memiliki ciri-ciri yang tidak disukai pada diri/kelompoknya dan melihatnya pada kelompok lain. Rendah diri : merasa terancam dan rendah diri dan untuk menenangkan diri, mereka merendahkan orang lain. Persaingan : dalam hidup masyarakat yang diwarnai persaingan, individu/kelompok bersaing untuk mendapatkan kekuasaan. Sosialisasi : turun-temurun terjadi antar generasi. Karena pendahulunya bersikap demikian, maka generasi baru melakukan hal yang sama. Sedangkan akibat yang ditimbulkan dari praktek diskriminasi adalah depresi, kecemasan, kehilangan percaya diri, perpecahan, kegagalan membangun persekutuan yang utuh dan menjadi berkat.

Bagaimana sikap Tuhan Yesus merespon perbedaan status dalam lingkungannya? Tuhan Yesus tinggal ditengah perbedaan status hidup orang Yahudi yang dibentuk oleh penguasa seperti : kudus dan najis, tuan dan budak, dihormati dan rendahan. Dan sikap Tuhan Yesus adalah berkawan  dengan  semua  golongan  demi  kebaikan  orang  yang  terpinggirkan.  Ia menjumpai Zakheus untuk mengingatkan kewajibannya terhadap orang yang telah diperasnya, Ia berdialog dengan ahli-ahli Taurat dan kelompok agama untuk menyampaikan gagasanNya tentang kasih Allah yang sama dan merata dalam KerajaanNya. Bahkan bagi orang miskin, Ia menyebut mereka sebagai orang yang berbahagia (Mat 5 : 3) dan kekasih Allah (Lukas 1 : 50-53) untuk menyadarkan para murid dan orang Yahudi bahwa dihadapan Allah semua manusia dikasihiNya.

Oleh karena itu, mengapa Yakobus menyatakan dalam perikop sebelumnya: baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput, sehingga gugur dan hilanglah semaraknya. Pembedaan/diskriminasi hanyalah akan membuat jemaat terpecah-pecah dalam persekutuan dan tidak mencerminkan kehidupan yang berpadanan dengan panggilanNya.

Bagi Yakobus kehidupan persekutuan yang berpadanan dengan panggilanNya adalah persekutuan yang saling mengasihi  dan  tidak  membeda-bedakan.  Untuk menjadi sekutu harus satu.

Membangun hidup bersama adalah membangun hidup tanpa diskriminasi. Sebab hidup setara dalam persekutuan, membangun rasa  saling membutuhkan,  saling mencukupkan di tengah  kekurangan, dan tentu saja hal ini mampu menjadi sumber kesaksian  tentang kasih Kristus.  Sebab Tuhan mengasihi setiap orang dengan kasih yang sama.

Aktivitas:

  1. Remaja diminta untuk menyampaikan pendapat, perbedaan apa saja yang mereka miliki dalam persekutuan? Apakah perbedaan yang ada memicu timbulnya masalah atau malah melengkapi mereka sebagai suatu kelompok?
  2. Remaja  diminta  menyebutkan  peluang  terjadinya  praktek  diskriminatif  dalam persekutuan remaja.  Bagaimana mereka menyikapi itu?
  3. Memperbanyak kertas komitmen dan remaja diminta mengisi nama pribadi dan jemaat. Dan menjadikannya sebagai pembatas Alkitab/buku.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak