Setialah Kepada Tuhan Tuntunan Ibadah Remaja 4 Juni 2023

Tahun Gerejawi: Bulan Keluarga
Tema:Karakter Kristiani dalam Keluarga
Judul: Setialah Kepada Tuhan

Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 15: 9-24
Ayat Hafalan: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.” (Keluaran 20: 3-4)

Lagu Tema: Mata Tuhan Melihat

Tujuan

  1. Remaja dapat mendefinisikan arti kata berhala.
  2. Remaja dapat mencirikan orang yang menyembah berhala.
  3. Remaja dapat menjelaskan cara agar tetap setia kepada Tuhan.

Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Abiam dan Asa yang merupakan keturunan Daud menduduki takhta kerajaan Yehuda selama 44 tahun. Pemerintahan di kerajaan Israel kurang stabil karena loyalitas diantara para pemimpin militer dan politik seringkali berubah. Asa merupakan seorang raja baik yang pemerintahannya ditandai oleh kesetiaan kepada Allah. Akan tetapi, ia gagal mempercayai Allah sepenuhnya pada tahun-tahun terakhir (lihat pasal 2 Tawarikh 16:1-14). Masa pemerintahannya itu penting karena ia menuntun bangsa itu meninggalkan semua kebiasaan fasik dan berbalik dari semua perbuatan jahat orang Kanaan. Kebangkitan rohani yang sejati senantiasa mencakup hal meninggalkan perbuatan yang tidak menyenangkan hati Allah dan melanggar firman-Nya.

Semasa pemerintahannya Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan dengan menyingkirkan pelacuran bakti dan segala macam berhala. Di pusat penyembahan berhala Kanaan terkadang ada laki-laki dan perempuan yang bertindak sebagai pelacur bakti. Namun Tuhan melarang orang Israel beribadat dengan cara seperti itu. Selain itu Hukum Taurat melarang penyembahan kepada berhala-berhala. Raja ketiga dalam garis kerajaan Yehuda adalah keturunan kelima dari kerajaan Israel. Ia bertolakbelakang dari para pendahulunya. Seperti Daud, Asa berpaut kepada Tuhan sepenuh hati dan melakukan apa yang benar: pelacuran bakti disingkirkan, merobohkan, membakar patung-patung dewa. Sampai neneknya dipecat dari kedudukan sebagai ibu suri kerajaan, karena masih membuat patung Asyera yang keji. Asa memberikan persembahan-persembahan kudus ke Rumah Tuhan dan Rumah Tuhan dibenahi setelah 20 tahun terbengkalai.

Namun sayangnya reformasi yang dilakukan hanya setengah- setengah. Menurut catatan sejarah, pada tahun ke lima belas masa pemerintahannya, seluruh tatanan ibadah, pemerintahan, dan Rumah Tuhan sudah selesai direnovasi. Seluruh kerajaan kembali beribadah kepada Tuhan dan kerajaan Yehuda makin kuat. Meski peperangan terus terjadi sepanjang masa pemerintahan Asa. Tatkala Asa merasa makin terdesak oleh kerajaan Israel, apalagi raja Aram bersengkokol dengan Israel, membuat Asa merasa gentar. Meski secara fisik reformasi berhasil tetapi iman Asa kepada Tuhan tidak sungguh-sungguh. Asa gagal. Memang ia melakukan apa yang baik di mata Tuhan tetapi ia tidak bergantung penuh kepada Tuhan. Saat dalam ketakutan dan kesulitan ia tidak mencari Tuhan. Justru ia berupaya mencari Benhadad, raja Aram, untuk mengadakan kolusi dengan Benhadad dan memberi segala emas dan perak yang ada di Rumah Tuhan.

Pendahuluan

  1. Ajak remaja membaca 1 Raja-Raja 15: 9-24 secara bergantian.
  2. Tunjukkanlah 3 gambar kepada remaja untuk direspon oleh mereka.
    1. Gambar 1 adalah gambar Raja Asa
    2. Gambar 2 adalah gambar Tuhan Allah
    3. Gambar 3 adalah gambar orang-orang yang menyembah berhala
  3. Berilah kesempatan pada remaja untuk mengungkapkan pendapatnya kaitan dengan 3 gambar tersebut.

Cerita
Rekan remaja yang terkasih, kehidupan pemerintahan pada masa kerajaan zaman dahulu selalu diwarnai dengan berbagai macam hal yang antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Begitu juga diantara Raja yang satu dengan Raja yang lainnya. Asa merupakan seorang raja baik yang pemerintahannya ditandai oleh kesetiaan kepada Allah. Kehidupan Bangsa Israel yang saat itu berada dalam pembuangan menjadikan mereka tidak bisa bertindak dengan hati-hati dan waspada. Kehidupan yang penuh dengan tekanan, penderitaan dan segala hal yang sulit menjadikan mereka memilih jalan yang salah. Penyembahan kepada berhala dilakukan, mereka tidak mengindahkan bagaimana cara Tuhan memperdulikan mereka. Semasa pemerintahannya, Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan dengan menyingkirkan pelacuran bakti dan segala macam berhala. Upaya-upaya untuk memulihkan keberadaan keluarga, kerajaan dan orang-orang yang dipimpinnya saat itu dilakukan oleh Raja Asa. Ia ingin mengembalikan fokus kehidupan bergama orang-orang saat itu kepada Tuhan dengan benar.

Seharusnya mereka tidak menduakan Tuhan dengan menyembah berhala atau melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan tidak bisa dibandingkan dengan kekuasaan lain yang ada diantara mereka bahkan dengan berhala sekalipun. Arti kata berhala dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah patung dewa atau sesuatu yang didewakan yang disembah dan dipuja. Praktek kehidupan yang demikian dilakukan oleh orang-orang dalam cerita kita pada saat ini. Dan bisa dibayangkan bagaimana yang terjadi kala itu dengan memperhatikan gambar-gambar yang telah kita diskusikan di awal renungan tadi. Kehidupan yang dipenuhi dengan pilihan ini, memberikan ruang yang luas bagi setiap orang untuk memilih, setia kepada Tuhan atau menjadikan yang lain sebagai yang utama.

Anak Tuhan dipanggil untuk hidup setia kepada Tuhan. Akan tetapi, tidak cukup hanya setia. Anak Tuhan juga perlu memiliki kebijaksanaan ilahi agar kesetiaannya membuahkan hasil pelayanan yang lebih baik. Asa (raja Yehuda) berbeda dari ayahnya, Abiam. Abiam adalah raja yang jahat. Abiam tidak setia kepada Tuhan dan hidup dalam dosa. Sedangkan Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Asa adalah raja yang setia kepada Tuhan. Ia menyingkirkan penyembahan berhala dan ritualnya yang menjijikkan. Ia bahkan menyingkirkan neneknya dari istana, supaya ia tidak mempengaruhi Asa dan umat Israel untuk menyembah dewi Asyera. Namun, Asa tidak menghancurkan bukit-bukit pengorbanan. Padahal bukit-bukit pengorbanan itu berperan dalam ibadah yang mencampuradukkan penyembahan dewa-dewi dengan Tuhan. Mungkin saja Asa mengira bahwa ibadah kepada Tuhan boleh dilakukan dengan gaya atau pola ibadah dewa-dewi lain. Tindakan tidak bijaksana ini menyebabkan Yehuda tidak murni menyembah Tuhan. Melalui kisah Raja Asa ini kita diajak untuk setia kepada Tuhan dengan sepenuh hati, dan menjadi bijaksana dalam segala hal yang baik di dalamNya. Amin

Aktivitas

  1. Bagikan kertas lipat, alat tulis, lem dan tusuk sate kepada remaja yang hadir dalam Ibadah.
  2. Berikanlah kesempatan kepada remaja untuk menuliskan cara-cara apa saja yang bisa membuat mereka bisa tetap setia kepada Tuhan.
  3. Setelah semua menyelesaikan tugasnya, berikan kesempatan kepada mereka untuk memasukkan pada vas bunga kosong yang sebelumnya sudah disiapkan.

 

 

Bagikan Entri Ini: