Be Honest Tuntunan Ibadah Remaja 22 Maret 2020

9 March 2020

Bacaan Alkitab     : Matius 26 : 69-75
Tahun Gerejawi   : Pra Paskah 4
Tema                     : Kejujuran
Bacaan Alkitab        : Matius 26 : 69-75
Ayat Hafalan            : Amsal 2 : 7 “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela perilakunya.”
Lagu Tema              : “Hati-hati gunakan tanganmu”

Tujuan :

  1. Remaja dapat menjelaskan tindakan Petrus yang menyangkal Yesus.
  2. Remaja dapat menyadari bahwa penyesalan selalu datang terlambat.
  3. Remaja dapat membiasakan diri untuk bersikap jujur.

 

Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)

Di sini diceritakan tentang bagaimana Petrus menyangkal Gurunya. Siapakah Petrus ini? Dia adalah seorang rasul. Petrus adalah satu dari ketiga rasul yang pertama, yang selama ini paling lantang menyuarakan kehormatan Kristus. Petrus menjadi murid yang setia, sampai pada akhirnya panggilan Yesus sebagai Mesias harus digenapi dengan kematianNya di kayu salib. Pada hari menjelang Yesus disalibkan ini kesetiaan Petrus diuji. Saat itu Petrus berada di antara kerumunan orang banyak yang menyaksikan Yesus diadili dan disiksa. Di tengah situasi ini, seseorang di antara orang banyak itu melihat Petrus dan mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu murid Kristus, tetapi Petrus  menyangkalnya. Saat itu Petrus berusaha untuk membuat semua orang di sekelilingnya percaya bahwa dia sama sekali tidak tahu-menahu dan tidak peduli dengan Kristus.

Sewaktu pertama kali dicurigai sebagai pengikut Yesus, Petrus menjawab, “Aku tidak tahu apa yang engkau maksud”, (ayat: 69-70). Berawal dari penyangkalan pertama ini, selanjutnya penyangkalan Petrus semakin lama semakin keras dan semakin menyakitkan. Mula-mula dia hanya menyangkal, kemudian dia menyangkal dan bersumpah (ayat 72), “aku tidak kenal orang itu”. Setelah itu ia bukan saja bersumpah, tetapi malahan bersumpah dan mengutuk (ayat 74).  Jawaban-jawaban seperti itu hanyalah sebuah upayanya untuk mengalihkan perhatian. Dia pura-pura tidak mengerti tuduhan itu. Dengan demikian Petrus sedapat mungkin berusaha untuk kelihatan terheran-heran ketika ditanyai tentang hubungan dengan Yesus.

Pada saat Petrus menyangkal Yesus untuk yang ke tiga kalinya, berkokoklah ayam (ay. 74). Kelihatannya ini memang seperti suatu kebetulan saja. Akan tetapi, Kristus telah menyebut suara ayam berkokok dalam peringatan yang Ia berikan kepadanya, sehingga hal itu menjadi sarana untuk menyadarkan Petrus. Perkataan Kristus memberi arti mendalam pada setiap tanda yang Ia pilih, dan kuasa perkataan-Nya itu memberi manfaat bagi jiwa umat-Nya. Untuk Petrus, tanda yang diberikan Yesus kepadanya adalah suara kokok ayam. Maka teringatlah Petrus terhadap perkataan Yesus kepadanya (bdg. Mat. 26:34). Kokok ayam yang sederhana itu telah menyadarkan Petrus tentang betapa besar dosanya karena mengabaikan usaha-usaha Yesus yang bermurah hati untuk mencegah hal itu. Teringat semua hal yang telah dikatakan Yesus kepadanya dan segala peristiwa yang baru saja dialaminya maka menyesal dan menangislah Petrus dengan sedihnya.

 

Pendahuluan

Ajak remaja bermain Jujur atau Berani (truth or dare)

Tentukan pemain yang mendapatkan giliran pertama. Jika giliran diberikan berdasarkan urutan duduk dalam lingkaran, ikuti mekanisme sebagai berikut: pemain pertama memberikan pilihan (“jujur” atau “berani”) kepada pemain yang ada di sampingnya (pemain kedua). Atau, kamu bisa meminta pemain pertama untuk memberikan pilihan, kemudian ia harus memutar botol yang berada di tengah-tengah lingkaran. Pemain yang ditunjuk oleh ujung botol (pemain kedua) harus menentukan pilihan, baik menjawab pertanyaan secara jujur atau melakukan tantangan. Kalimat-kalimat yang perlu dikatakan oleh setiap pemain kurang lebih seperti ini:

Pemain 1: “Jujur atau berani?”

Pemain 2: “Jujur.”

Pemain 1: “Kapan terakhir kali kamu ngompol?

Pemain 2: “Hmm… Selasa minggu lalu.”

ATAU

Pemain 1: “Jujur atau berani?”

Pemain 2: “Berani.”

Pemain 1: “Oke. Makan satu sendok sambal dalam waktu kurang dari 30 detik.”

Pemain 2: “Aduh. Hmm…. Baiklah.”

Beralihlah ke pemain berikutnya:

Pemain berikutnya harus menjawab pertanyaan atau melakukan tantangan. Ia harus memberikan pilihan kepada orang yang ada di sampingnya, atau memutar botol untuk menentukan pemain berikutnya. Ajukan pilihan seperti pemain sebelumnya.

Daftar pertanyaan untuk dijawab saat anak-anak memilih Jujur:

  1. Apa pengalamanmu yang paling memalukkan di sekolah?
  2. Siapa orang yang kamu taksir?
  3. Apakah kamu masih melakukan apa yang menjadi komitmenmu di masa pra paskah ini?
  4. dst.

Daftar tantangan yang menarik untuk dilakukan anak-anak saat mereka memilih tantangan.

  1. Mengajak teman-temannya bernyanyi
  2. Memimpin doa syafaat / doa pulang.
  3. Merapikan kembali ruang Sekolah Minggu
  4. dst

Cerita

Adik-adik, tadi banyak yang memilih untuk jujur apa berani?

Kenapa memilih jujur? (beri kesempatan remaja untuk sharing)

Kenapa memilih berani? (beri kesempatan remaja untuk sharing)

(sebagai suatu pengantar untuk berbicara perihal kejujuran dan keberanian, terkhusus pertanyaan ini untuk mengetahui apakah anak-anak masih setia dengan komitmennya untuk berpantangan selama masa prapaskah).

Adik-adik, itu tadi hal-hal berkaitan dengan jujur atau berani dalam suatu permainan, sekarang jika ditanya mengenai puasa/pantangan kalian yang dilakukan sejak Pra Paskah 1 itu apa masih dilakukan sampai sekarang? (tanyakan sampai mendapat jawaban dari remaja).

Ada yang mengatakan bahwa jujur = ajur (Jujur = hancur). Apakah hal ini benar? Apakah orang jujur akan mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan? Bagaimana dengan pendapat kalian?

Jadi adik-adik, jujur itu tidak sama dengan hancur melainkan justru dengan jujur maka disana akan mujur (Jujur = mujur). Artinya, dengan sebuah sikap jujur maka akan mendatangkan sukacita, kedamaian, keberuntungan untuk kita.

Tadi ketika ditanya apakah kalian setia melakukan pantangan masa pra paskahnya kalian menjawab apa? Ketika dalam permainan jujur berani, kalian menjawab apa? Lebih banyak yang memilih berani apa jujur?

Bersikap jujur itu memang tidak selalu menyenangkan. Karena kejujuran, kita bisa ditertawakan. Karena kejujuran, kita bisa saja tidak memiliki teman. Karena kejujuran, kita bisa menjadi berbeda dari yang lain. Akan tetapi, sebenarnya bersikap jujur itu akan mendapatkan damai sejahtera dimanapun kita berada. Dengan bersikap jujur maka kita tidak dihantui rasa bersalah, tidak ada perasaan khawatir karena memendam dan merahasiakan hal-hal yang menjadi kebohongan kita yang suatu saat bisa saja terbongkar. Maka, semua ada di tangan kita, semua tergantung kita mau mengambil sikap apa. Satu yang pasti, dengan sikap jujur hidup kita akan senantiasa penuh kedamaian dan berkat.


Basa Jawa

Bocah-bocah, piye…saka kegiatan sing wis dilakoni mau, akeh sing milih nglakoni jujur apa milih nglakoni wani?

Apa alasane milih jujur? (wenehi wektu remaja kanggo njawab pitakonan)

Terus, sing milih wani, apa alasane milih pilihan sing wani?

(supaya weruh/ kanggo ngecek apa bocah-bocah isih setya karo komitmen pantangan / sirikan ini masa pra paskah, bocah bocah ditakoni bab pantangan e.

“Bocah-bocah , kuwi mau pilihan jujur apa wani kang dilakoni ana ing permainan / dolanan. Saiki yen ditakoni bab pantangan / sirik’an sing wis dilakoni mulai pra paskah 1 wektu iku apa ya isih dilakoni ya?  (dipuntakenake ngantos pikantuk wangsulan saking remaja)

Bocah-bocah, ana sing nyebutake ungkapan /tetembungan sing mangkene : jujur = ajur (jujur = hancur). Apa tetembungan utawa unen-unen kaya mangkono kuwi bener? Apa iya wong jujur kuwi bakal ngalami perkara /kedadean sing ora nyenengake? Piye panemumu, cah?

Bocah-bocah, nyatane jujur kuwi ora padha utawa ora berarti ajur, nanging tumindhak jujur iku malah ndadekake manungsa mujur (beruntung).  Dadi, jujur = mujur. Artine yaiku, kanthi nindakno sikap jujur kuwi bakal ngalami kabungahan, katentreman.

Mau, nalika ditakoni apa bocah-bocah setya nglakoni pantangan pra paskah, apa jawabane bocah-bocah? Terus, nalikan dolanan mau, akeh sing jujur apa wani ya?

Nglakoni urip kang jujur kuwi pancen ora mesthi nyenengake ati. Kuwi uga kang dipikirake Petrus. Petrus milih nglakoni ora jujur sabab Petrus wedi karo wong-wong ingkang nakoni Petrus bab hubungane karo Yesus. Petrus milih ora ngakoni Yesus sabab Petrus wedi bakal oleh penghakiman. Kanggone Petrus wektu iku, yen deweke jujur kuwi bakal oleh ukuman, bakal oleh konsekuensi sing ora kepenak. Pancen, kadang wong jujur malah iso diguyu, wong kang jujur iso ora duwe kanca, wong kang jujur iso uga dadi wong sing beda karo liyane/ sing liya.

Bocah-bocah, kanthi sikap jujur mestine uripe manungsa bakal adoh saka bab sing ora nyenengake kayata adoh saka rasa salah, rasa kawatir sebab kita ora mendem utawa nyimpen perkara-perkara kang ora jujur. Apa maneh resiko liyane yaiku sikap ora jujur iku iso kebongkar ing tembe mburine. Dadi, bocah-bocah sejatine kabeh tumindhak ing uripe manungsa iku gumantung saka pilihan kita, kalebu tumindak jujur. Nanging siji sing mesthi, kanthi nindakno urip jujur kita bakal oleh kabungahan lan katentreman.

Aktivitas

Buatkan dua slempang dari kain atau snack yang telah dirangkai panjang dan dapat dijadikan slempang. Masing-masing akan diberikan kepada remaja yang dinobatkan menjadi ratu/raja jujur dan ratu/raja berani.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak