Bacaan Alkitab : Matius 8: 23-27
Tahun Gerejawi : Bulan Penciptaan
Tema : Udara
Ayat Hafalan : Matius 8: 26b “Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.”
Lagu Tema :
- KJ 440 “Di Badai Topan Dunia”
- KJ 439 “Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu”
Tujuan:
- Remaja dapat menunjukkan dampak angin ribut bagi para murid.
- Remaja dapat menunjukkan bahwa melalui udara Tuhan menyatakan kuasa-Nya.
- Remaja dapat memberi contoh kuasa Tuhan melalui udara.
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Setelah Tuhan Yesus menyelesaikan khotbah-Nya (Khotbah di bukit), lalu Ia menyatakan kuasa-Nya. Kita dapat membaginya ke dalam tiga bagian. Bagian pertama (Matius 8: 1-17), Ia menyingkapkan kuasa-Nya atas kusta, lumpuh, demam dan kerasukan setan. Bagian kedua (Matius 8:23 – 9:8), Ia menyingkapkan kuasa-Nya atas kekuatan laut, roh jahat dan dosa. Sedangkan bagian ketiga (Matius 9: 18-34), Ia menyingkapkan kuasa-Nya atas kematian dan penyakit kronis, kebutaan dan kebisuan. Baru setelah Ia menyingkapkan kuasa-Nya, Tuhan Yesus lalu memanggil kedua belas rasul-Nya dan memberi kuasa atas mereka.
Bacaan kita termasuk dalam bagian kedua, ketika Tuhan Yesus menyingkapkan kuasa-Nya atas laut. Untuk itu menjadi wajar kalau cerita Matius mengenai peredaan angin ribut (ay. 23-27) menghilangkan beberapa rincian yang ditemukan dalam Markus 4:35-41. Alasannya jelas Matius ingin lebih menekankan tema kemuridan dan iman. Dalam ayat 23, Tuhan Yesus mengambil prakarsa dan para murid mengikuti Dia (“mengikuti” adalah istilah khusus untuk menjadi murid). Demikianlah bahan mengenai kemuridan dalam ayat 18-22 dikaitkan dengan kuasa Tuhan Yesus atas laut.
Sebagai pembaca Matius, kita diajak untuk peka terhadap ungkapan simbolis berikut ini: Iaut sebagai kuasa kekacauan melawan Allah, badai sebagai gempa eskatologis, dan perahu sebagai Gereja. Sehingga kita dapat memahami bahwa permohonan murid dalam ayat 25 mempunyai bentuk doa: Tuhan, tolonglah kami! Kita binasa! Jawaban Tuhan Yesus atas doa mereka mengambil alih tema Markus mengenai kekerasan hati para murid dan melukiskannya dengan istilah kurang percaya. Meskipun mereka mempunyai iman, para murid masih harus berjalan jauh sebelum memiliki iman yang sempurna. Di bawah penggubahan Matius yang penuh hati-hati, tema kuasa Tuhan Yesus dilengkapi dengan tema kemuridan dan iman yang menjadi nyata (konkret) dalam doa kepada Yesus sebagai Tuhan.
Dengan ditunjukkannya kuasa Tuhan Yesus yang mampu meredakan angin ribut di danau, pada akhirnya para murid belajar untuk semakin percaya pada kemaha-kuasaan Tuhan Yesus, bahkan atas laut (danau) dan udara.
Pendahuluan
- Ajak remaja menggambarkan berbagai macam bencana alam dengan gerakan.
Remaja dibagi menjadi 2 kelompok dan tiap kelompok diberi tugas untuk menggambarkan 4 jenis bencana alam dengan menggunakan gerakan dan kelompok lain akan menebaknya. Bencana alam yang dipresentasikan dengan gerakan antara lain:- Badai topan
- Tanah longsor
- Puting beliung
- Gunung meletus
- Banjir
- Kebakaran
- Tsunami
- Gempa bumi
- Ajak Remaja sharing dari kegiatan di atas dengan menjawab pertanyaan berikut:
- Mana bencana yang melibatkan peran udara atau angin, mana yang tidak?
- Apakah mereka takut atau tidak dengan bencana?
- Apakah ada yang bahkan mengalami salah satu bencana tersebut? Bagaimanakah perasaan mereka ketika mengalami bencana?
- Ajak Remaja membaca Matius 8: 23-27!
Cerita
Perasaan takut dan khawatir hampir pasti selalu ada dalam benak setiap orang yang mengalami bencana, apalagi bencana alam yang sangat sulit untuk diprediksi secara akurat. Seperti halnya para murid yang saat itu mengalami bencana angin ribut, tentunya mereka sangat ketakutan sekali. Mereka berpikir bahwa bisa saja itu menjadi hari terakhir mereka hidup. Makanya mereka sampai membangunkan Tuhan Yesus dan meminta tolong supaya diselamatkan. Kata mereka “Tuhan tolonglah, kita binasa!”
Kita tahu padahal saat itu mereka sedang bersama dengan Tuhan Yesus yang secara fisik dapat dilihat kehadirannya. Itu saja mereka masih takut, apalagi kalau tidak secara fisik bersama Tuhan Yesus, wah tidak terbayangkan ketakutan mereka.
Makanya ketika Tuhan Yesus dibangunkan, Ia berkata kepada mereka “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Tuhan Yesus ingin mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan selalu menyertai, bahkan dalam bencana angin ribut pun, Tuhan akan tetap menunjukkan kuasanya.
Oleh sebab itu, kita tidak perlu memiliki ketakutan yang berlebihan kalau menghadapi bencana alam, cukup selalu waspada saja dan percaya kepada penyertaan Tuhan Yesus. Karena Tuhan kita berkuasa atas alam sekitar kita, termasuk angin dan udara.
Aktivitas
Pamong mengajak remaja untuk mengisi TTS (Teka Teki Silang)!
Mendatar:
1. Udara kehidupan | 4. Lanjutkan: Angin sepoi-sepoi …. |
2. udara dari korban bakaran | 5. Angin dalam 2 Raja-Rajae 2:11 |
3. Angin dalam Yesaya 19:7 | 6. Angin dalam Kejadian 41:6 |
Menurun
1. Udara yang bergerak | 4. Angin (Inggris) |
2. Angin dalam Kisah Para Rasul 27:4 | 5. Angin dalam Keluaran 10:19 |
3. Dalam 1 Tawarikh 9:24 dan berrjumlah 4 | 6. Angin dalam Yesaya 4:6 |
Gambar depan: Sweet Publishing