Bacaan : Daniel 1: 1-21
Tahun Gerejawi : Bulan Keluarga
Tema : Anak Yang Diberkati
Tujuan :
- Anak dapat menceritakan kisah Daniel yang berada di pembuangan.
- Anak dapat menjelaskan keputusan Daniel untuk tetap taat kepda Tuhan.
Lagu Tema : Special Songs For Kids No. 153 “Hati-Hati Gunakan Matamu”
PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)
Ketika orang Yehuda berada di Babilonia/Babel, mereka harus hidup dengan cara hidup orang Babel. Sebagai salah satu bagian yang nampak adalah dengan mengganti nama orang-orang Yehuda tersebut. Oleh sebab itu nama Daniel dan teman-temannya juga turut dirubah. Daniel menjadi Beltsazar, Hananya menjadi Sadrakh, Misael menjadi Mesakh dan Azarya menjadi Abednego. Bukan hanya itu saja, makanan yang harus dimakan juga sesuai dengan makanan orang Babel. Sementara seperti yang diketahui bahwa orang-orang Yehuda mempunyai aturan-aturan mengenai makanan. Mengenai apa yang bisa atau boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan. Makanan yang boleh dimakan adalah makanan yang telah didoakan terlebih dahulu dan yang tidak mengandung apa yang haram (larangan tentang makanan Imamat 11:1-47; 17:10-16). Di saat makanan raja yang berupa daging dan anggur akan diberikan kepada Daniel dan teman-temannya, mereka tidak memakannya. Daniel dan teman-temannya justru meminta sayur untuk dimakan. Tindakan ini dilakukan karena Daniel dan teman-temannya tetap menjaga ketaatannya kepada Allah. Setelah sepuluh hari masa percobaan, ternyata perawakan atau tubuh Daniel dan teman-temannya jauh lebih sehat dan kuat, dibandingkan dengan semua orang muda lainnya.
Perubahan nama dan keberadaan mereka di Babel ternyata tidak mengubah keyakinan dan iman mereka kepada Tuhan. Mereka tidak langsung dapat mengikuti apa saja yang menjadi perintah raja yang harus dikerjakan. Mereka tetap mempunyai iman yang kuat kepada Tuhan. Keberhasilan Daniel didapat bukan karena melakukan kecurangan, suap atau kompromi, melainkan karena dia memiliki kualitas hidup yang “berbeda” dari orang lain. Untuk menjaga ketaatannya kepada Tuhan, Daniel berkomitmen untuk hidup kudus (ayat 8). Artinya Daniel bersikap tegas dan tidak mau berkompromi sedikit pun dengan dosa serta tetap berkomitmen untuk menjaga kekudusan hidupnya. Ketaatan yang demikian inilah yang diharapkan dilakukan oleh anak-anak. Anak-anak patuh dan taat kepada setiap perintah Tuhan. Mereka tidak mudah tergoda dengan tawaran dunia yang mungkin terlihat lebih menyenangkan.
Alat Peraga
- Sediakan tiga lembar kain untuk penutup mata atau menyesuaikan jumlah kelompok yang akan dibentuk sesuai jumlah anak yang biasanya hadir.
- Sediakan beberapa barang yang mudah di bawa dan tidak mudah pecah (contoh: tas sekolah, topi, baju kaos, celana, sarung, dll). Selanjutnya sediakan meja di tengah-tengah kelas dan tata masing-masing barang tersebut di meja. Jika sudah ditata, tutup dengan menggunakan kain yang besar, supaya anak tidak melihat apa saja benda-benda di meja tersebut.
CONTOH CERITA (UntukAnak-anak)
Selamat pagi adik-adik…
Pagi ini akan berbeda dengan minggu sebelumnya.. Kita akan lebih dulu melakukan permainan “Jalan Buta”. Waahhh… gimana ya cara mainnya?
(Ajak anak-anak untuk membentuk kelompok. Jumlah kelompok bisa menyesuaikan jumlah anak yang hadir. Jika sudah, minta anak menentukan salah seorang dari antara mereka untuk mewakili kelompok bermain “Jalan Buta”)
Sekarang kita akan membentuk kelompok terlebih dahulu…
(jika sudah)
Permainan ini akan dilakukan oleh masing-masing kelompok secara bergantian. Caranya mudah saja. Perwakilan dari masing-masing akan ditutup matanya (semua perwakilan langsung ditutup matanya, supaya tidak ada yang tahu benda apa saja yang ada di meja). Kemudian nanti akan diarahkan oleh teman sekelompoknya untuk mengambil benda-benda yang ada di meja. Nanti yang memberikan tugas kepada kelompok yang sedang bermain adalah kelompok lawannya. Misalnya kelompok lawan meminta untuk mengambilkan; baju, tas, dan buku di meja. Maka kelompok yang bertugas harus memandu perwakilan teman yang ditutup matanya untuk mengambil benda-benda tersebut.
Arahan yang diberikan hanya boleh: kanan, kiri, atas, bawah, maju dan mundur. Benda yang sudah diambil tidak perlu dibawa, melainkan hanya diangkat saja. Nanti kita akan mendata dan menghitung bersama-sama berapa banyak yang tepat. Batas waktu yang diberikan untuk masing-masing kelompok adalah 3 menit saja. Jadi pastikan teman-teman sekelompok memberikan arahan yang tepat dan wakil kelompok yang bertugas juga menangkap dengan tepat suara mana yang merupakan suara teman yang memberikan arahan yang tepat.
(pamong juga perlu menentukan batas awal atau garis mulai dari mana perwakilan kelompok berangkat.)
Lalu bagaimana dengan anggota kelompok lawan yang lain? Kalian bisa mengacaukan arah dari perwakilan kelompok yang bertugas. Tapi tidak semua orang, hanya 2 perwakilan dari kelompok lawan. Jadi disamping menentukan benda apa saja yang harus diambil di meja (jumlah dan barang menyesuaikan dengan keadaan jemaat masing-masing), kelompok lawan juga harus mengirimkan perwakilannya untuk menjadi “petugas pengacau”. Siap ya? Mari kita lakukan.
(Setelah permainan selesai)
Nahh.. bagaimana adik-adik permainan kita hari ini? Seru? apa yang kalian rasakan dari permainan ini?
- Bagi teman-teman sekelompok yang memberikan arahan, bagaimana perasaanmu? Apakah memberikan arahan kepada teman yang bertugas itu mudah?
- Bagi teman-teman lawan yang bertugas sebagai “petugas pengacau”, bagaimana perasaanmu? Apakah menyenangkan mengacaukan teman-teman yang sedang bertugas?
- Bagi teman yang ditutup matanya dan bertugas mengambil barang di meja, bagaimana perasaanmu? Apakah mudah untuk mengenali suara teman sekelompokmu?
Ternyata tidak mudah ya untuk tetap fokus dan memperhatikan satu suara yang memberikan arahan yang tepat. Apalagi dengan banyak suara lain yang memberikan arahan yang salah kepada kita. Menurut adik-adik kira-kira di Alkitab ada tidak ya tokoh yang bisa fokus dan tetap memperhatikan satu suara dengan tepat? Ada? Jawabannya ada! Siapakah dia? Dia adalah BELTSAZAR! Sudah kenal ya dengan nama BELTZASAR? Kalau DANIEL? Nah … pasti kenal ya… Mari kita mengenal DANIEL lebih jauh lagi..
Beltsazar itu adalah nama lain dari Daniel. Pada masa pembuangan di Babel, nama-nama orang Yehuda (umat Tuhan) diganti. Pada saat itu juga mereka harus menyesuaikan diri untuk hidup seperti orang Babel. Sehari-hari makanan mereka adalah daging dan minumnya adalah anggur. Makanan dan minuman ini tidak sesuai dengan apa yang biasanya di makan oleh orang Yehuda, karena tidak semua jenis makanan apalagi yang berupa daging bisa dimakan oleh orang Yehuda (pamong bisa menyebutkan beberapa jenis makanan yang bisa atau tidak bisa dimakan berdasarkan Imamat 11:1-47). Sekalipun ada keharusan untuk memakan daging tersebut, namun Daniel tidak melakukannya. Daniel taat dan setia dengan segala ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh Allah. Daniel justru meminta sayuran dan air untuk dimakannya. Hasilnya, ternyata mereka tidak kalah sehat daripada orang-orang yang makan daging.
Ketaatan Daniel inilah yang perlu kita contoh. Dalam kehidupan kita sehari-hari ada banyak suara-suara yang kita dengar, yang terkadang membawa kita semakin jauh dan tidak taat kepada Tuhan. Misalnya: pada hari minggu seperti sekarang ini, kita harus pergi ke gereja untuk beribadah, tapi tawaran tayangan di TV juga sangat menggoda. Nah, kita diuji apakah kita taat dengan panggilan Tuhan untuk beribadah atau justru memilih menonton tayangan di TV? Contoh lainnya, saat ini kita harus mendengarkan firman Tuhan, tetapi teman-teman di samping kanan kita mengajak kita mengobrol. Nah, kita pilih mana? Tetap taat dan setia mendengarkan kakak di depan atau memilih mendengarkan teman kita dan ikut mengobrol? Pagi ini kita belajar untuk tetap taat kepada Tuhan sebagaimana Daniel yang lebih dulu taat. Ketaatan itu bukan karena dipaksa, melainkan kita benar-benar melakukan perintah Tuhan dengan sepenuh hati.
Lagu Tema : Special Songs For Kids No. 153 “Hati-Hati Gunakan Matamu”
Gambar: sweetpublishing.com