Bacaan Alkitab: I Samuel 3 : 1 – 4 : 1a
Tahun Gerajawi : Bulan Kitab Suci
Tema : Sikap mendengar
Ayat Hafalan : Lalu datanglah Tuhan, berdiri disana dan memanggil seperti yang sudah-sudah; “ Samuel! Samuel!“ Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hambamu ini mendengar.” (I Samuel 3 : 10)
Lagu Tema : Kidung Ria No. 2 “Ajar aku mendengar seperti Samuel”
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Samuel sebagai tokoh yang mau mendengarkan panggilan Tuhan.
- Anak dapat mencirikan sikap mendengar pengajaran yang baik
PENJELASAN TEKS
Samuel ialah putra dari Elkana bani Efrayim yang saleh dan Hana. Hana yang telah lama sekali mandul bersumpah jika Allah mengaruniai dia seorang putra, maka anak itu dia persembahkan bagi pelayanan di Bait Allah. Dan ternyata Tuhan mendengar doa Hana sehingga Hana melahirkan seorang anak dan anak itu diberi nama Samuel.
Setelah Samuel berhenti menyusu (sekitar 2 atau 3 tahun), Hana membawanya ke Silo dan secara resmi menyerahkan Samuel kepada Eli untuk tinggal bersamanya. Imam Eli menjadi bapak rohani bagi Samuel muda di rumah Tuhan. Adapun tugas Eli adalah membimbing Samuel dan mempersiapkan dia menjadi pelayan Tuhan.
Situasi yang terjadi saat itu firman Tuhan jarang, penglihatan-penglihatanpun tidak sering. Keadaan ini bisa saja disebabkan oleh perbuatan dosa yang dilakukan oleh anak-anak imam Eli, sementara imam Eli sendiri tidak tegas terhadap dosa anak-anaknya. Imam Eli menjadi tidak peka pada suara Tuhan dan tidak menyadari kehadiran Tuhan. Hal ini terlihat jelas ketika Tuhan memanggil-manggil Samuel, imam Eli malah menyuruh Samuel untuk tidur. Waktu itu Samuel belum mengenal suara Tuhan, dalam arti belum memiliki pengalaman mendengar Tuhan berbicara kepadanya secara langsung. Berbeda dengan imam Eli yang seharusnya lebih peka akan suara Tuhan.
Setelah Samuel mengerti bahwa itu adalah suara/panggilan Tuhan, Samuel bereaksi dengan cepat dan sangat baik menanggapi suara/panggilan tersebut. Samuel benar-benar mendengarkan firman Tuhan dengan seksama dan juga melakukan apa yang difirmankan Tuhan (menyampaikannya kepada imam Eli) dengan baik.
ALAT PERAGA
- Beberapa Alkitab yang berbeda ( ukuran, bahasa, jenis misalnya Alkitab balita, anak, dsb)
- Gambar-gambar kisah Samuel mendengar panggilan Tuhan (Elkana dan Hana bergembira menyambut kelahiran Samuel, Elkana dan Hana menyerahkan Samuel kepada Imam Eli. Samuel terbangun dari tidurnya karena mendengar panggilan Tuhan, Imam Eli menjawab pertanyaan Samuel dan Samuel menyampaikan pesan Tuhan kepada Imam Eli (gambar terdapat di CD)
PENDAHULUAN
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sebelum saya bercerita, tolong kumpulkan tugas mewarnai minggu lalu.
Siapa masih ingat cerita minggu yang lalu? (beri waktu anak-anak untuk menjawab. Jika anak-anak lupa maka Pamong dapat menunjukkan gambar-gambar minggu yang lalu agar anak-anak dapat mengingatnya) Wah….hebat. Sungguh hebat. Okey, sekarang kita akan mendengarkan cerita tentang tokoh yang mendengarkan panggilan Tuhan. Siapa dia? Okey, mari kita dengarkan dengan baik.
INTI PENYAMPAIAN
Manusia mempunyai lima indra atau yang biasa disebut panca indra. Apa saja panca indra itu? (Pamong membimbing anak-anak untuk menyebutkan panca indra). Wah…kalian hebat benar. Salah satu panca indra itu adalah telinga.
Anak-anak, Tuhan menciptakan/memberikan telinga pada manusia supaya manusia bisa mendengar. Suara apa saja yang bisa didengar manusia ? (dorong anak-anak untuk memberi jawaban. Tirukan beberapa suara, mintalah anak-anak untuk menebak suara apa yang ditirukan pamong. Atau anak-anak yang diminta untuk menirukan suara tertentu). Selain suara-suara itu kita juga bisa mendengar suara Tuhan. wah seperti apa ya suara Tuhan? Suara Tuhan itu bisa kita dengar melalui firman Tuhan. Nah sekarang waktunya anak-anak mendengarkan Firman Tuhan. Kali ini kita akan mendengarkan tentang Samuel.
Samuel adalah anak dari bapak Elkana dan ibu Hana. Mereka sangat ingin mempunyai seorang anak. Meskipun usia mereka sudah tua, mereka belum juga mempunyai anak. Oleh karena itu mereka sangat senang pada waktu Samuel lahir. Mereka sangat bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan. Sebagai ungkapan syukur dan rasa terimakasih pada Tuhan, bapak Elkana dan ibu Hana menyerahkan Samuel untuk menjadi pelayan Tuhan. Maka pada waktu Samuel berumur 3 tahun, bapak Elkana dan ibu Hana membawa Samuel ke Bait Allah dan menyerahkan Samuel kepada Imam Eli, supaya Samuel belajar melayani Tuhan.
(Untuk cerita pada waktu Tuhan memanggil Samuel bisa diceritakan dengan diperankan / drama)
Pada waktu Samuel tidur, Tuhan memanggil ,” Samuel ! Samuel !”. Samuel menjawab , ”Ya, bapa.” Lalu Samuel berlari ke Imam Eli, ”bapa, bukankah bapa memanggil aku ?”. Lalu Eli menjawab, ”Aku tidak memanggil, tidurlah kembali.”
Samuel tidur lagi. Tuhan memanggil Samuel lagi. Samuel bangun lagi dan berlari ke Imam Eli, dan berkata, ”Ya, Bapa, bukankah bapa memanggil aku ?” Eli menjawab lagi, ”Aku tidak memanggil anakku, tidurlah kembali.” Samuelpun tidur kembali. Lalu Tuhan memanggil lagi. Dan Samuel kembali berlari ke Imam Eli. Samuel bertanya lagi, ”ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Eli menjawab, ”Pergilah tidur, dan apabila Tuhan memanggil engkau, katakanlah, berbicaralah Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar” Samuel tidur lagi.
Dan ketika Tuhan memanggil lagi, Samuel menjawab seperti yang diajarkan Imam Eli, ”berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Setelah itu, Tuhan sering berbicara pada Samuel. Dan Samuel selalu mendengarkan Firman Tuhan dengan baik dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.
PENERAPAN
- Buat daftar dan minta anak-anak yang mengisi ciri-ciri mendengarkan yang baik.
- Tanyakan pada anak-anak beberapa pertanyaan tentang cerita Samuel (untuk mengevaluasi apakah anak-anak mendengarkan dengan baik).
- Bagikan gambar-gambar yang dipakai cerita untuk dibawa pulang dan dihiasi seperti minggu kemarin.
- Gambar dikumpulkan minggu depan.
Gambar: Sweetpublishing.com