Memberi Persembahan Tuntunan Ibadah Anak Balita 6 Mei 2018

Bacaan : 2 Korintus 9 : 6-9
Tahun Gerejawi : Masa Raya Unduh-Unduh
Tema : Masa Raya Unduh-Unduh
Tujuan : Anak dapat menyebutkan cara memberi persembahan yang benar
Lagu Tema  :  KJ No. 302  “Ku Bri Persembahan”

PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)
Dalam memberikan persembahan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Persembahan harus diberikan dengan kerelaan hati.

Persembahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti :

Hadiah/ pemberian  yang diberikan kepada orang /pribadi yang terhormat.

Jadi persembahan adalah pemberian kita kepada Allah yang kita hormati. Apakah Allah membutuhkan pemberian kita ? tentu saja tidak, sebab Allah memiliki segala-galanya. Tetapi persembahan kita kepada Allah bukan hanya semata-mata pemberian melainkan, pemberian yang didasari oleh rasa persekutuan yang penuh kasih dalam gereja. Kita memberikan persembahan kepada gereja sebagai milik Allah. Dalam bacaan kita hari ini,Paulus sedang membahas pemberian bantuan kepada jemaat  Yerusalem. Bantuan uang untuk Yerusalem adalah bentuk persembahan kepada Allah. Sepertinya uang itu untuk jemaat Yerusalem dan bukan untuk Allah, tetapi pemberian itu diberikan dalam kerangka kasih kepada sesama dan taat kepada Allah yang memberi perintah untuk mengasihi manusia.

Yang diharapkan Paulus adalah persembahan itu diberikan dengan rela hati tanpa dipaksa oleh siapapun. Kata rela itu diukur dari diri sendiri.jika kita membawa persembahan karena dipaksa maka makna mempersembahkan sebagai pemberian dengan rasa hormat akan menjadi hilang, dan akan berubah makna menjadi pajak atau upeti. Maka dari itu penting membawa persembahan dnegan rela sebab hal itu pasti berangkat dari kasih kepada Allah dan sesama, bukan mencari hormat bagi diri sendiri.

 

2. Persembahahan yang berasal dari kerelaan hati akan diberikan dengan sukacita.

Karena persembahan diberikan tanpa paksaan dari pihak manapun tetapi  lahir dari diri pribadi, maka besar kecilnya juga hanya bisa diukur dari kemampuan pribadi yang memberikan. Maka dari itu persembahan yang benar menurut Paulus harus diberikan dengan sukacita, bila dilakukan dengan sukacita sebab tidak menjadi beban bagi si pemberi per-sembahan.

Jadi arti kata persembahan dalam kerangka keimanan kita adalah : Pemberian yang diberikan dengan rela dan sukacita untuk mengasihi Tuhan dan sesama.

Apa saja bentuknya ? bentuknya bisa barang,  tenaga, pikiran dan bahkan perasaan kita.

Contoh dalam bentuk barang : uang, natura, benda-benda lainnya

Dalam bentuk tenaga : membantu pembangunan rumah warga yang roboh

Dalam bentuk pikiran      : membantu majelis jemaat membuat kurikulum untuk peserta katekisasi calon sidi.

Dalam bentuk perasaan   : perhatian, rasa belas kasihan yang ditindaklanjuti dengan tindakan kepada warga yang membutuhkan pendampingan karena kedukaan.

Konsep rela dan sukacita bagi anak-anak balita sangat abstrak. Mereka belum mengerti  apa itu rela dan sukacita maka pamong bisa memakai gambar emoticon gembira dalam menggambarkannya

 

CONTOH CERITA (Untuk Anak)

Selamat pagi adik-adik…

Bagaimana kabarnya hari ini ? (tunggu jawaban anak-anak)

Wah saya senang sekali (tersenyum sambil menunjuk diri atau memegang dada supaya anak balita tahu siapa yang dimaksud saya. Pemakaian kata saya akan membantu anak balita memperkuat identitas diri karena pada usia ini ego anak sedang berkembang. Jika memilih kata “kakak” atau “bu“ atau “pak” maka harus diikuti dengan nama diri pamong misal : Kak Ani, Bu Ana atau Pak Ano ) jika adik-adik semua  baik (tangan diarahkan kepada anak-anak agar anak balita tahu siapa yang dimaksud dengan adik-adik)

Hari ini saya  (tangan di dada) akan bercerita tentang Persembahan. Ada yang tahu apa itu persembahan ? (tunggu sampai anak-anak menjawab). Luar biasa semua pintar-pintar ya.

Ya,  persembahan adalah pemberian dengan senang dan rela untuk mengasihi Tuhan dan orang lain.

Coba adik-adik menirukan saya ya

(ulangi paling tidak 2 kali kalimat: persembahan adalah pemberian dengan gembira dan rela untuk mengasihi Tuhan dan orang lain. Pada kata senang dan rela tunjukan gambar orang berwajah  senang )

Nah inilah wajah orang yang memberi dengan senang kalau memberinya dengan wajah seperti ini (orang berwajah murung ) maka ini bukan gembira dan rela. Tuhan senang kalau adik-adik memberi dengan gembira.

Tadi dari rumah sudah diberi  Bapak/Ibu persembahan belum ? (tunggu jawaban dari anak-anak)

Kalau sudah coba persembahannya dikeluarkan (hal ini untuk mengetahui apakah anak  sudah tahu konsep persembahan atau belum)

(Jika anak-anak belum tahu dan tidak mengeluarkan uang maka bisa dibantu dengan mengeluarkan uang dan meminta mereka mengeluarkan uang yang dibawa dari rumah pemberian orang tua )

Persembahan dimasukkan kemana ya ? (cara memasukkannya bisa dicontohkan sesuai dengan cara di jemaat, ada yang dengan kantong persembahan ada yang dengan amplop dan dimasukkan kotak), Jika dengan kantong maka tunjukan caranya memasukakn yang baik dan benar. Jika dengan amplop tunjukkan juga yang baik dan benar.

Nah ayo diulangi lagi persembahan adalah: pemberian dengan gembira dan rela untuk mengasihi Tuhan dan orang lain. (Memakai bantuan wajah gembira)

Maka dari itu kalau adik-adik diberi uang persembahan harus dipegang yang baik supaya jangan hilang dan sobek. Uang akan lebih baik jika tidak dilipat-lipat apalagi di remas-remas. Supaya uangnya tetap bagus.

Sekarang mari kita bersama-sama memberi persembahan.

AKTIVITAS

  1. Ajak anak-anak langsung mempraktekan cara memberi persembahan dengan menyanyikan  lagu : KJ 302 :1-3
  2. Ada juga jemaat yang mengadakan hari unduh-unduh khusus anak, maka ini bisa menjadi kegiatan anak secara langsung dengan mengumpulkan persembahan mereka.

Foto: By GFreihalter – Own work, CC BY-SA 3.0
https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=9989843

Renungan Harian

Renungan Harian Anak