Bacaan: Amsal 15:1–4
Nats: “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” (Amsal 15:1)
Saat ada orang yang marah atau berbicara kasar, rasanya kita ingin membalas dengan hal yang sama. Tapi Tuhan mengajarkan sesuatu yang lebih kuat daripada amarah, yaitu hikmat dalam perkataan dan sikap.
Amsal 15 mengajarkan bahwa jawaban yang lembut justru bisa meredakan kemarahan. Kata-kata yang tenang dan penuh kasih bisa seperti air yang memadamkan api. Tapi kalau kita balas dengan keras, amarah itu akan semakin besar seperti api yang disiram bensin. Tuhan ingin kita memilih kata-kata yang membangun, bukan merusak.
Hikmat bukan hanya tahu apa yang benar, tapi juga tahu kapan dan bagaimana mengatakannya. Kalau kita bisa tenang saat orang lain marah, itu bukan kelemahan—itu kekuatan sejati. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan ini, Dia tidak membalas hinaan dengan hinaan, tapi dengan kasih dan pengampunan.
Aktivitas:
Tuliskan di selembar kertas, 3 kalimat lembut yang bisa kamu katakan saat menghadapi orang yang sedang marah. Latihlah mengucapkannya dengan suara tenang.
- ___________________________________________________________
- ___________________________________________________________
- ___________________________________________________________
Doaku: Tuhan, tolong aku untuk memilih kata-kata yang lemah lembut dan penuh kasih, walau hatiku sedang kesal. Amin.