Bacaan: Kisah Para Rasul 5: 1 – 11
Nats: “Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” (Kisah Para Rasul 5: 1 – 11)
Alat pendeteksi kejujuran atau lie detector pertama kali diciptakan oleh petugas kepolisian di Amerika. Alat ini digunakan untuk mengetahui apakah seseorang berkata jujur atau bohong. Lalu, bagaimana cara kerja alat ini?
Sensor pada alat ini dihubungkan ke tubuh pasien, untuk mendeteksi detak jantung, tekanan darah dan juga keringat pasien. Jika saat menjawab, detak jantung pasien menjadi cepat, tekanan darahnya naik dan banyak mengeluarkan keringat, maka kemungkinan alarm pada alat itu akan berbunyi. Itu dapat diartikan pasien telah berbohong.
Teman-teman, dari kisah Ananias dan Safira kita bisa belajar banyak tentang kejujuran. Tuhan Yesus menginginkan anak-anak-Nya berlaku jujur. Ayah, ibu dan teman-teman mungkin tidak tahu kalian tidak jujur, tapi Tuhan Yesus Mahatahu. Berlaku jujur membuat hidup jadi tenang, tidak dibayang-bayangi rasa bersalah. Jadi mulai sekarang, ayo berpikir, berkata dan bertindak dengan jujur.
Doaku: Tuhan Yesus yang Mahatahu, ampunilah aku karena sering tidak jujur kepada-Mu. Amin.