Bacaan: Yakobus 1:19
Nats: “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (Yakobus 1:19)
Saat sedang berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia, tiba-tiba Budi memotong pembicaraan karena ingin membagikan pendapatnya. Interupsi Budi menyulut emosi Rani dan terjadilah kesalahpahaman. Sementara yang lain mendengarkan dengan sabar sambil menunggu giliran untuk berpendapat. Syukurlah anggota kelompok yang lain tidak terpancing dan dapat bersikap tenang.
Teman-teman, tahukah kamu mengapa Tuhan menciptakan hanya 1 mulut, tetapi membuat dua telinga? Yach..betul.Tuhan menginginkan agar kita mudah mendengar daripada berbicara. Namun sayangnya, banyak orang lebih suka berbicara untuk didengarkan, tetapi tidak mau mendengarkan orang lain. Karena tidak mau mendengarkan orang lain maka wajarlah jika sering terjadi pertengkaran.
Firman Tuhan dalam Yakobus 1:19 mengingatkan kita agar “cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara, dan lambat untuk menjadi marah.” Ayat ini menekankan nilai dari mendengarkan secara aktif dan komunikasi yang bijaksana.
Tulislah di selembar kertas, apa keuntungan dari lebih banyak mendengar orang lain:
- ____________________________________________
- ____________________________________________
- ____________________________________________
Doaku: Tuhan Yesus aku bersyukur atas FirmaMu hari ini yang mengajarkan aku untuk sabar mendengarkan dan tidak terburu-buru meluapkan emosi, Amin