Bacaan: Ayub 5 : 17 – 20
Nats: “Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa” (Ayub 5 : 17)
Pernahkah teman-teman ditegur seseorang? Siapa yang biasa menegurmu? Apakah orang tua, guru, kakek nenek atau teman? Kemudian, apakah kalian juga pernah menegur seseorang?
Salah satu arti menegur adalah mengajak bercakap-cakap untuk mengingatkan kesalahan. Seperti bacaan kita hari ini, menegur itu bisa mendidik kita menjadi lebih baik.
Terkadang, sadar atau tidak, kita sering melakukan perbuatan yang keliru. Maka, jika Tuhan menegur kita yang keliru, itu adalah kebahagiaan. Bagaimana caranya Tuhan menegur kita? Bisa melalui teguran orang tua, saudara, guru atau teman. Mereka yang menegur kita itu melihat apa yang menurut perasaan kita benar tapi sebenarnya tidak.
Maka, ketika ada yang menegur kita, sebenarnya itu kebahagiaan. Kita patut berterima kasih, karena itu berarti mereka berkeinginan untuk mendidik kita menjadi anak yang lebih baik. Mari berbahagia, karena Tuhan dan orang-orang yang menegur kita itu mempunyai cinta, perhatian dan kepedulian.
Buatlah dalam selembar kertas seperti di bawah ini.
Doaku: Tuhan yang baik, terima kasih, karena teguran-Mu membuatku bahagia dan menjadikanku lebih baik, Amin