Bacaan: 1 Raja-raja 17:7-15
Nats: maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya (1 Raja-Raja 17:15a)
Kisah ini terjadi di Sarfat. Ada seorang perempuan yang tidak mempunyai suami. Ia tinggal bersama dengan anak perempuannya. Kekeringan sedang melanda negerinya. Untuk bertahan hidup, ia mencari kayu bakar. Persediaan minyak dan tepung sudah menipis. Tinggal 1 kali masak saja, tetapi perempuan ini tetap bersemangat mencari kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bertemulah ia dengan nabi Elia yang diutus oleh Tuhan untuk menolong janda tersebut. Ketika nabi Elia bertemu dengan janda tersebut, ia meminta dibuatkan roti. Maka terkejutlah si janda itu, sebab persediaan tepungnya hanya cukup untuk ia dan anak perempuannya, tetapi nabi Elia mengatakan bahwa ia tidak akan berkekurangan. Setelah diyakinkan oleh nabi Elia, jika ia tidak berkekurangan, maka ia membuat roti untuk nabi Elia. Dan…sungguh ajaib. Tepung dan minyaknya tidak pernah habis meskipun dipakain untuk 3 orang setiap hari. Betapa lega hati si janda dari Sarfat itu sebab untuk beberapa hari ke depan ia dan anak perempuannya itu tidak berkekurangan.
Teman-teman, memang tidak mudah berbuat baik dalam kekurangan sebab kita lebih memikirkan kebutuhan diri sendiri terlebih dahulu. Jika ada kelebihan barulah kita berbagi pada yang lain. Hari ini kita belajar dari janda Sarfat yaitu memberi dalam kekurangan.
Susunlah kata yang tidak beraturan ini sehingga menjadi penyemangat untuk selalu melakukan kebaikan
Sesama. Bagi Cahaya Kebaikanmu,
_________ _________ _________ _________
Doaku: Ajarlah aku untuk melakukan kebaikan melalui hal-hal yang sederhana yaitu memberi senyuman pada setiap orang yang aku jumpai, Amin