Bacaan: Ibrani 12:14-17
Nats: “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan” (Ibrani 12:14a)
Kanaya tampak menyendiri di pojok teras dengan wajah muram. Ketika ibunya bertanya, Kanaya menceritakan pengalaman sedihnya di sekolah belakangan ini. Ternyata tidak ada teman yang mau satu kelompok dengannya untuk seleksi lomba debat Bahasa Inggris di sekolah, meski dia jago dalam pelajaran itu. Ternyata Kanaya dianggap sebagai penyebab kekalahan dalam beberapa kali lomba debat di sekolahnya sehingga teman-temannya menolak kehadiran Kanaya. Sikap teman-temannya itu membuat Kanaya kecewa dan ingin memutuskan pertemanan, bahkan dia ingin membalas sakit hatinya itu.
Ketika kita kecewa terhadap teman, memang sulit bagi kita untuk tetap bersikap baik terhadapnya. Seharusnya sebagai anak Tuhan, kita tetap tersenyum dan bersikap ramah saat bertemu dengannya, atau tetap peduli saat dia mengalami kesulitan. Tapi bukankah itu hal yang tidak mudah untuk dilakukan? Apakah kamu pernah mengalaminya?
Ya memang sulit! Sulit jika kita membiarkan hati kita terus terbakar oleh rasa kecewa atau sedih. Sulit jika kita terus membiarkan pikiran kita mengingat-ingat sikap dan perkataan mereka yang menyudutkan atau menyalahkan kita. Oleh sebab itu, firman Tuhan mengingatkan kita untuk berusaha melakukan hal yang baik, yaitu berusaha hidup damai dan tetap menjaga hati dan pikiran agar kita tidak mudah digoda iblis untuk melakukan hal-hal yang buruk terhadap mereka.
Hidup damai perlu diusahakan, tidak cukup hanya berdoa kepada Tuhan. Mari belajar untuk memaafkan kesalahan-kesalahan teman agar hati kita tetap damai. Lawanlah setiap godaan iblis yang menginginkan kita untuk membalas perbuatan-perbuatan jahat mereka. Kamu pasti bisa karena Tuhan bersamamu. Semangat ya.
Doaku: “Tuhan, berikanlah aku kemampuan untuk hidup damai. Amin.”