Menghakimi Renungan Harian Anak 14 Mei 2020

14 May 2020

Bacaan Alkitab: Ayub 4:1-21
Nats: “tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal, dirimu terkena dan engkau terkejut” (Ayub 4:5)

Dalam kesakitannya, Ayub didatangi oleh ketiga sahabatnya. Tiga sahabat itu adalah: Elifas, Bildad dan Zofar. Mereka bertiga sepakat mendatangi Ayub untuk menyatakan belasungkawanya. Saat mereka melihat Ayub dari jauh, mereka tidak lagi mengenali Ayub karena keadaannya. Lalu, mereka bertiga duduk bersama Ayub, turut mengoyakkan jubah dan menaburkan abu di atas kepala. Saking sedihnya, mereka duduk bersama selama 7 hari tanpa berbicara apa-apa. Ayub lalu berkeluh kesah dan ditanggapi oleh sahabatnya, Elifas. Namun, tanggapan Elifas bukannya menguatkan Ayub, tapi sebaliknya justru menyalahkan. Elifas mengatakan bahwa apa yang menimpa Ayub adalah hasil dari dosa dan kesalahannya sendiri. Jadi dalam segala musibah dan kepahitan yang dialami, Elifas menuding itu karena dosa Ayub sendiri. Dengan mudah, Elifas menghakimi sahabatnya itu.

Menghakimi berarti bertindak sebagai hakim. Sedangkan hakim sendiri adalah seseorang yang bertugas untuk mengadili atau menilai seseorang bersalah atau tidak. Menilai dan menghakimi orang lain itu memang mudah sekali dilakukan. Tapi sebenarnya itu adalah tindakan yang buruk karena penghakiman dan penilaian kita tidak selalu benar, malah sebaliknya akan menyakiti hati orang lain. Nah….mulai sekarang jadi teman yang baik untuk semua orang yuk.

Doa : Tuhan Yesus, tolonglah aku agar tidak mudah menghakimi orang lain agar tidak menimbulkan sakit hati, Amin.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak