Film “Layang: Fanya & Diwa Kangen Akung” produksi “Multimedia GKJW Jemaat Jatiwringin” terpilih sebagai juara pertama dalam lomba film dokumenter “Natal ditengah Keluarga GKJW”. Kemenangan film tersebut diumumkan dalam sebuah acara yang diadakan secara online pada tanggal 30 Januari 2021.
Sementara itu, film “Di Balik Senyum ‘Natal di Tengah Keluarga‘” produksi “Multimedia GKJW Jemaat Ngunut” menjadi juara kedua dalam lomba film ini. Film “Kidung Gesang” produksi “Multimedia GKJW Jemaat Tunjungsekar” menyusul di tempat ketiga.
Selain ketiga film diatas, lomba ini juga memberi penghargaan kepada 10 film pilihan. Film- film tersebut ialah:
- “Serumah” – Produksi “Multimedia MD KU2” dari GKJW Majelis Deaerah Kediri Utara II.
- “Sakjege Ndherek Gusti” – Produksi “Biji Sesawi Production” dari GKJW Jemaat Ponorogo.
- “Terang yang Berbeda? (Kesesakan yang menguatkan)” – produksi “Mereng” dari GKJW Jemaat Rejoagung.
- “Selamat Natal Ayah” – produksi “PICKKPPM Surabaya” dari GKJW Jemaat Surabaya.
- “W.A.K.T.U” – produksi “HRD_Production x Multimedia GKJW Ngunut” dari GKJW Jemaat Ngunut.
- “Pulang” – produksi “MWL Masyarakat Waktu Luang” dari Calon Jemaat Kucur, GKJW Jemaat Sengkaling
- “Nasi Kucing” – produksi “KPPM Taloen” dari GKJW Jemaat Malang.
- “Pelangi KasihNya” – produksi “Gusman dan Ade” dari GKJW Jemaat Tulangbawang.
- “Christmas is (Not) different” – produksi “Old Man Film” dari GKJW Jemaat Wlingi.
- “Koster” – produksi “Yesaya” dari GKJW Jemaat Mulyorejo.
Saat penilaian, para juri melihat adanya pemahamam yang berbeda-beda atas pengertian “film dokumenter” dari peserta lomba. Untuk itu, para juri sepakat mengambil pengertian yang dibangun oleh John Grierson, seorang tokoh yang pertama kali mengenalkan istilah “dokumenter” dalam film. Grierson menyebutkan bahwa dokumenter adalah “perlakuan kreatif atas keaktualitasan” (the creative treatment of actuality). Film dokumenter berarti rekaman sebuah realitas namun dengan memasukkan kreativitas didalamnya.
Perbedaan pemahaman itu terlihat dari film-film yang ikut ambil bagian dalam lomba ini. Ada peserta yang memahaminya dokumenter dengan menjajikan film dokumentasi kegiatan dengan porsi kreativitas yang minim. Namun, disisi lain, ada pula peserta yang menyajikan film yang nyaris penuh kreativitas sehingga minim sisi realitasnya. Disinilah para juri harus memilih mana film-film yang benar-benar film dokumenter sesuai pengertian yang dibangun John Grierson tadi.
Ketua Majelis Agung GKJW, Pdt Tjondro F.Gardjito mengapresiasi karya-karya warga GKJW dalam lomba film dokumenter ini. Menurutnya, film adalah media yang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan gereja kepada seluruh warga secara sederhana dan mudah dimengerti. Film juga bisa dipakai warga gereja untuk mengekspressikan iman dan kesaksiannya.
Pengumuman pemenang lomba film dokumenter “Natal ditengah Keluarga GKJW” dapat disaksikan pada video diatas.