Pandemi menjadi konteks kita memasuki bulan Kesaksian dan Pelayanan di dua tahun terakhir. Situasi ini mendorong kita untuk terus melakukan refleksi melalui tulisan tentang panggilan bersaksi dan melayani sambil menciptakan peluang mengatasi persoalan realitas kita.
Salah satu dampak yang lahir dari pandemi adalah meningkatnya peran internet dalam kehidupan manusia yang mendorong lahirnya komunitas berbasis media digital (Komunitas virtual sebagai ruang bersaksi dan melayani). Hal itu selain menjadi peluang untuk bersaksi dan melayani, menghasilkan tantangan melimpahnya narasi-narasi yang belum tentu kebenarannya, diterima tanpa perimbangan, dan dikhawatirkan akan menjadi pembenaran dan kepercayaan baru. Menyikapi hal tersebut,upaya bersaksi sebaiknya dilengkapi dengan kompetensi Literasi Media (Bersaksi dan Melayani melalui Media Komunikasi).
Mengingat bahwa pandemi ini mengusung aktivitas luar ke dalam rumah, maka peran keluarga menjadi sangat penting dalam meneguhkan panggilan bersaksi dan melayani sebagai gereja (Gereja sebagai Komunitas Bersaksi dan Melayani Berbasis Keluarga), salah satunya melalui perjuangan untuk terus berdaya di bidang ekonomi berhadapan dengan disrupsi sosial ekonomi yang diakibatkan Covid–19. Di situasi demikian, keluarga menjadi kokoh di tengah pandemi (Penguatan Perekonomian Keluarga dalam Konteks Pandemi).
Menyadari bahwa pandemi adalah masalah kemanusiaan, maka setiap upaya pemulihan akan menjadi sia-sia jika tidak dilakukan dalam gerakan bersama sang liyan, mereka yang berbeda, tetapi mengalami hal yang sama dalam konteks pandemi ini (Berbeda tetapi Sama Dalam Panggilan). Refleksi ini digambarkan melalui sampul buku yang mengisahkan para murid dan Yesus berada perahu yang sama sedang mengalami badai (Abaham Kartiko Madiun). Situasi ini menggambarkan kita bersama yang lain sedang mengarungi berbagai konteks kehidupan yang menerpa kita bersama Yesus. Pandemi ini juga menyisakan masalah sampah (masker, sampah konsumsi, dll.) di samping budaya baru yang muncul bersama media sosial.
Penataan Buku Panduan Bukan Kesaksian dan Pelayanan ini disusun sedemikian rupa untuk mempermudah pembacaan. Karena itu sistem pembacaan buku dibuat interaktif dan penekanan pada bagian-bagian penting dalam artikel diberikan keterangan di luar tulisan utama. Lebih dari itu, tulisan-tulisan ini dapat menjadi bahan diskusi dan pendalaman yang selanjutnya mendorong karya kesaksian yang kreatif dan pelayanan sebagai wujud solidaritas bagi sesama.
Buku Panduan Bulan Kesaksian dan Pelayanan GKJW tahun 2021 dapat dibaca dibawah ini dan diunduh disini.