Bacaan: Lukas 2 : 25 – 28 | Pujian: KJ. 293
Nats: “Lalu ketika tiba waktu penahiran, mereka menurut hukum Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan.” (Ayat 22)
Bacaan kita Lukas 2:25-28 menceritakan tentang Yesus yang disunat. Di ayat 27, dikatakan bahwa Yesus dibawa ke Bait Allah untuk dipersembahkan kepada Tuhan sesuai dengan hukum Taurat. Sunat adalah tanda perjanjian yang diberikan Tuhan kepada Abraham dan keturunannya sebagai tanda identitas mereka sebagai umat pilihan Allah (Kej. 17:10-14). Dengan disunat pada hari kedelapan setelah kelahiran-Nya, Yesus menunjukkan bahwa Ia sepenuhnya mengikuti hukum Taurat dan menjadi bagian dari umat Israel. Yesus yang disunat sejak lahir menegaskan bahwa Ia adalah Mesias yang sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Allah, yang hidup sesuai dengan hukum Tuhan. Ini juga mengingatkan kita bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya.
Setelah Yesus disunat, Maria dan Yusuf membawa-Nya ke Bait Allah untuk dipersembahkan kepada Tuhan (Ay. 22-24), sesuai dengan hukum Taurat yang mengharuskan orang tua untuk mempersembahkan anak sulung mereka kepada Tuhan (Kel. 13:2, 12; Im. 12:6-8). Hal ini menunjukkan ketaatan orang tua Yesus terhadap hukum Taurat, dan juga sebagai tanda pengakuan bahwa hidup Yesus adalah hidup yang dipersembahkan untuk Tuhan, seluruh hidup-Nya adalah persembahan bagi kehendak Bapa. Yesus sejak lahir sudah menjadi persembahan hidup yang sempurna untuk menyelamatkan umat manusia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Ini juga mengingatkan kita akan panggilan kita untuk mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1).
Seperti Yesus yang disunat dan dipersembahkan kepada Tuhan sebagai bentuk ketaatan kepada hukum Tuhan, kita pun juga dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan mempersembahkan hidup kita kepada-Nya. Ketaatan dan persembahan Yesus yang sempurna mengundang kita untuk menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah dan memberitakan keselamatan yang ada dalam Yesus kepada dunia. Mari kita senantiasa menjaga hidup kita agar senantiasa berkenan dihadapan Tuhan. Amin. [Sv].
“Jadikan hidupku persembahan bagi kehendak Tuhan.”