Midbar Sin Renungan Harian 18 September 2020

18 September 2020

Bacaan : Keluaran 16 : 1 – 20     |     Pujian : PKJ. 192 
Nats:
Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel…(Ay. 12a)

Lagu “Bis Kota” dari Franky Sahilatua yang populer sekitar tahun 1990-an berkisah tentang udara panas di Kota Surabaya ditambah dengan naik bus kota yang saling berdesakan, udara panas, dan debu yang beterbangan. Melalui syair lagu tersebut digambarkan begitu jelas tentang tidak nyamannya kondisi transportasi yang disertai dengan udara panas dan pengab. Hal itu menjadi gambaran tentang bagaimana kondisi bangsa Israel yang baru keluar dari tanah Mesir dan berada di Padang Gurun Sin.

Padang Gurun Sin, kata Sin-tidak mengacu pada arti kata dosa tapi mengacu pada dewa bulan Semitik Sin, yang dipuja secara luas di seluruh lingkungan wilayah Arabiah Pra-Islam. Padang Gurun, tentu sebuah padang pasir yang luas dan suhu yang panas seperti halnya Gurun Sahara, Libya merupakan padang pasir terpanas di dunia dengan suhu udara mencapai 57,7 derajat celcius. Jika rata-rata suhu panas kita sebatas 30 – 31 derajat celcius, bagaimana dengan suhu di atas tersebut? Dalam kondisi panas yang sangat, tentu daya konsentrasi dan fokus sudah banyak yang menurun, maka bisa disadari bahwa bangsa Israel bersungut-sungut tentang makanan. Mereka lupa atas karya keselamatan dari Allah, yang telah menuntun mereka keluar dari tanah perbudakan. Demikian pula mereka lupa bahwa ada Firman Allah yang berkuasa memelihara hidup mereka.

Begitu juga yang terjadi di dalam hidup kita yang seringkali mengalami kesesakan dan pergumulan seperti di padang gurun. Dalam kehidupan kita sehari-hari cenderung hanya fokus pada masalah dan kesesakan yang kita alami. Kita lupa bahwa Allah mendengar setiap keluhan hati yang terucapkan kepada-Nya. Seperti di ayat 12, maka saat Allah mendengar sungut-sungut bangsa Israel maka Allah juga mendengar pergumulan hati mereka dan menggantikan Midbar Sin menjadi Manna. Demikian Tuhan memberikan kecukupan berkat kepada kita sehingga hidup kita ada dalam pemeliharaan Allah. Di dalam bulan Kitab Suci ini, kita selalu diingatkan bahwa Sang Firman itu selalu mendengar keluh kesah dan pergumulan kita, dan Firman yang hidup itu telah nyata. Ia ada ditengah kesesakan kita.  (Kulz).

“Tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak