Bacaan : Efesus 4:25 – 5:2 | Pujian : KJ. 417
Nats: “Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.” (Ay. 25)
Kalau ada pertanyaan, siapa di antara kita yang tidak pernah berdusta/berbohong? Saya rasa tidak ada yang berani angkat tangan. Karena mulai dari anak – anak sampai dewasa semua pasti pernah berdusta, baik yang disengaja atau tidak disengaja. Terlebih di jaman yang semakin modern ini justru semakin banyak orang yang gampang sekali untuk mengucapkan dusta/kebohongan. Hal ini bisa terjadi di tengah-tengah keluarga, pekerjaan dan persekutuan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena banyak orang menganggap bahwa mengucapkan dusta itu sesuatu yang biasa sehingga akhirnya itu menjadi suatu kebiasaan. Dan kalau itu sudah menjadi kebiasaan akhirnya sulit untuk dilepaskan. Kata orang…. kalo sudah biasa berbohong kalau gak berbohong rasanya tidak enak.
Sebagai anak-anak Tuhan kita harus berani untuk memulai sesuatu yang lebih baik, karena kita tahu bahwa berdusta atau berbohong itu adalah perbuatan yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Kebiasaan berdusta itu harus kita buang jauh-jauh dari kehidupan kita. Bagaimana caranya?
- Kita harus tahu bahwa berdusta / berbohong adalah perbuatan yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
- Kita harus menyadari bahwa dusta adalah salah dosa yang sangat berbahaya dan dibenci oleh Tuhan (Amsal 6:16-19).
- Kita harus melatih diri dan membiasakan untuk selalu mengatakan tentang kebenaran dan berbuat benar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai orang percaya kita harus bisa menjaga hidup kita, perkataan- perkataan kita agar kita tidak terus mengucapkan dusta. Hidup kita jangan sampai menjadi batu sandungan bagi orang lain. Berhati-hatilah dan tinggalkan kebiasaan berbohong agar kita selalu bisa memperkatakan hal – hal yang benar agar hidup kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Janganlah menjadikan dusta sebagai kebiasaan tetapi mari kita mengubah perkataan kita dengan perkataan yang membangun, menghibur dan menguatkan sesama kita. (EBH)
“Perkatakanlah perkataan yang benar maka orang akan percaya padamu”