Masihkah Kamu Khawatir? Renungan Harian 12 September 2020

12 September 2020

Bacaan  : Mazmur 114 : 1 – 8    |   Pujian : KJ. 417
Nats
: “Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah Yakub, yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!” (Ay. 7-8)

Seorang bermimpi bahwa dia berada dalam surga dan berjumpa dengan Yesus. Kemudian orang itu diberi kesempatan untuk melihat kembali hidupnya. Ketika melihat kembali hidupnya, justru yang nampak ialah bekas kaki sepanjang pasir. Orang itu memperhatikan dengan seksama bahwa saat di mana hidup terasa sulit, hanya ada satu bekas kaki. Bukan dua seperti pada saat yang menggembirakan. Orang tersebut mempertanyakan hal itu kepada Yesus, “Mengapa Engkau meninggalkanku?”. Tuhan memandang dia sambil terseyum berkata, “Aku tidak meninggalkanmu. Jika engkau memandang bekas kaki itu dengan teliti, engkau menemukan bahwa bekas kaki itu lebih dalam dibandingkan dengan yang lain. Itulah saat di mana Aku menggendongmu.”

Mazmur 114 ini menceritakan sejarah pembebasan Israel dari Mesir dan perjalanan di padang gurun. Pemaparan sejarah pembebasan itu dengan menyajikan peristiwa-peristiwa yang ajaib untuk dilakukan manusia. Melalui ungkapan Pemazmur dengan bahasa simbolis ini, pembaca diajak menghayati bahwa di balik setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan bangsa Israel, ada tangan Tuhan yang memelihara dan berkarya atasnya. Begitu pula dalam perjalanan kehidupan umat, dipastikan bahwa kuasa Allah pun akan bekerja. Bahkan Israel bisa menjadi bangsa yang besar, itu pun karena campur tangan Tuhan. Ternyatakan betapa hebatnya kuasa Tuhan yang membelah Laut Teberau, menghentikan aliran air Sungai Yordan ketika mereka hendak memasuki tanah Kanaan, menyediakan semua kebutuhan umat Israel sewaktu di padang gurun, salah satunya dengan memberi mereka minum.

Jelas sekali bahwa Tuhan tidak sekali-kali meninggalkan kita sendirian. Apapun yang sedang kita hadapi, Ia berkarya dengan cara dan kuasa-Nya yang ajaib bahkan tak terselami oleh pengertian manusia. Hanya kita cenderung tidak sadar dan kurang peka sewaktu Tuhan berkarya dan bertindak atas hidup ini. Maka, yang diperlukan adalah sebuah keyakinan, suatu iman yang hidup, bahwasanya ketika Allah telah bertindak dan menyatakan pemeliharaan-Nya di masa lalu, maka di masa kini serta masa depan pun, Dia pasti bertindak. [garlic]

“Jangan kamu kuatir, sebab burung di udara pun Dia pelihara”

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak