Bacaan: Ulangan 11 : 18 – 21 | Pujian: KJ. 446 : 1, 2
Nats: “Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.” (Ayat 18)
Ketaatan adalah salah satu ciri kehidupan yang dilakukan oleh semua umat percaya. Bentuk ketaatan kepada Allah tercermin dari banyak hal, seperti mengingat firman dan kehendak-Nya serta menjalani kehidupan yang ditetapkan Allah. Ketetapan yang diberikan Allah adalah upaya untuk menuntun umat pada kehidupan yang penuh berkat dan keselamatan. Tidaklah mudah bagi kita menjalankan semua itu, karena seringkali kita diperhadapkan dengan kesulitan yang terkadang membuat kita berbelok arah dari ketetapan yang diberikan Allah.
Allah memberikan pilihan tentang berkat atau kutuk kepada umat-Nya. Jikalau mereka taat kepada firman Allah dan terpisah dari dosa bangsa-bangsa di sekitar mereka, maka berkat Allah akan turun atas mereka. Sebaliknya, jikalau mereka hidup menurut jalan orang fasik, kutukan Allah akan menimpa mereka. Sebagian besar umat Israel tidaklah sungguh-sungguh menanggapi peringatan Allah ini. Mereka seringkali melakukan cara hidup bangsa lain di sekitar mereka sehingga mereka terkena kutukan Allah. Demikian halnya dengan kita, apabila kita meninggalkan Allah dan kehendak-Nya, maka kita pun akan kehilangan kehadiran, pertolongan dan perlindungan Allah.
Sebagian orang Yahudi menaruh ayat-ayat itu dalam kantong-kantong kulit yang kecil. Kantong ini diikatkan pada lengan dan dahi mereka. Umat harus menghafalkan perkataan dan menunjukkannya di depan umum. Tindakan tersebut dilakukan dalam upaya memelihara, mengingat dan terus menggumuli Firman Allah. Itu adalah salah satu bentuk ketaatan sederhana yang dilakukan oleh umat Israel saat itu. Lalu apakah yang bisa kita lakukan sekarang? Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Mulailah dari hal kecil yang bisa kita lakukan untuk tetap memelihara ketaaan kita kepada Allah. Misalnya dengan bersyukur setiap waktu, setia pada Firman dan beribadah dengan setulus hati. (GRA)
“Tidak ada ketaatan yang tanpa pengorbanan, maka janganlah lelah untuk terus menjalani hidup yang penuh ketaatan kepada Allah.”