Pemahaman Alkitab Juni 2020 (I)
Bulan Kesaksian dan Pelayanan
Bacaan : Bilangan 11: 24-30
Tema Liturgis : Roh Kudus menjadikan Kita Saksi dan Pelayan Kristus
Tema PA : Dipenuhi dan Dipimpin oleh Roh Allah
Penjelasan Teks :
Dalam bacaan ini, kita disuguhkan narasi tentang penyertaan Allah kepada bangsa Israel. Bentuk penyertaan tersebut ditunjukkan dengan hadirnya Roh Allah kepada para tujuh puluh tua-tua Israel. Mereka mengalami kepenuhan Roh di saat berkumpul di sekeliling Kemah Suci. Tanda kepenuhan Roh Allah itu dituliskan dengan mereka berkata-kata seperti nabi. Meskipun tidak berlangsung lama, namun tanda tersebut disebutkan sebagai tanda bahwa Roh Allah berkarya dalam diri para tua-tua bangsa Israel. Namun demikian, dalam teks tersebut disebutkan bahwa ada dua tua-tua bangsa Israel yang saat itu tidak berkumpul di sekeliling Kemah Suci, namun juga mengalami kepenuhan Roh Allah. Hal ini menjadi menarik ketika Roh Allahpun juga membuat kedua orang tersebut dapat berkata-kata seperti nabi meskipun tidak hadir di sekeliling kemah Suci. Kedua orang tersebut adalah Eldad dan Medad.
Peristiwa yang dialami oleh Eldad dan Medad tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima oleh orang Israel. Setidaknya di ayat 27 dituliskan bahwa ada pemuda yang segera melaporkan kejadian tersebut kepada Musa. Hal ini diperkuat oleh jawaban Yosua di ayat 28. Yosua dengan tegas meminta kepada Musa untuk mencegah peristiwa tersebut. Akan tetapi di ayat 29 Musa menjawab peristiwa itu dengan jelas dan lugas. Jawaban musa, tidak mencegah kedua orang tersebut kepenuhan Roh Allah. Musa justru berharap jika semua umat Tuhan bisa seperti nabi karena Roh Allah hinggap kepada mereka.
Peristiwa kepenuhan yang dialami oleh Eldad dan Medad ini menjadi menarik ketika dibawa dalam kehidupan berjemaat kita. Bahwa semua orang dapat menerima Roh Allah. Siapapun terbuka peluang untuk dapat dipenuhi Roh Allah dan dapat menjadi saksi Kristus. Yang menjadi catatan berikutnya adalah tidak ada yang dapat mencegah Roh Allah berkarya melalui seseorang. Ketika seseorang dipenuhi oleh Roh Tuhan mereka akan dipakai oleh Tuhan, meskipun dirinya tidak berada di sekeliling “Kemah Suci”. Musa sebagai pemimpin tertinggi bagi umat Israel. Mereka menyadari bahwa kuasa Roh Allah akan hinggap kepada siapapun adalah otoritas penuh Allah kepada umatNya.
Dari renungan ini ada beberapa pertanyaan reflektif yang dapat kita pergumulkan sebagai berikut :
- Tidak ada yang dapat membatasi hidup kita untuk dipakai Tuhan untuk menjadi saksi dan pelayan Kristus dalam kehidupan sehari-hari kita. Apakah karya Roh Allah tersebut dalam kehidupan kita?
- Kepenuhan Roh Allah tidak hanya ketika berada di tempat ibadah, tetapi juga ketika di perkemahan (tempat tinggal). Dengan pemahaman yang sama, apakah Allah juga sudah berkarya didalam rumah kita? Ataukah Roh Allah hanya memenuhi kita ketika di Gereja? (BS).
Pemahaman Alkitab Juni 2020 (II)
Bulan Kesaksian dan Pelayanan
Bacaan : 1 Korintus 12: 4-13
Tema Liturgis : Roh Kudus menjadikan Kita Saksi dan Pelayan Kristus.
Tema PA : Mempergunakan Karunia Roh Allah untuk Membangun Kehidupan Jemaat
Penjelasan Teks :
Bagian dari ayat yang direnungkan pada saat ini adalah bagian dari jawaban Rasul Paulus dalam menjawab persoalan yang dialami jemaat Korintus. Pada pasal 12 ini Rasul Paulus menjelaskan tentang Karunia Roh yang diterima oleh setiap orang. Rasul Paulus di ayat 4 menjelaskan bahwa karunia Roh sangat beragam. Tidak hanya karunia Roh yang bermacam-macam, tetapi juga bentuk-bentuk pelayanan juga beragam. Meskipun memiliki ragam yang banyak tetapi karunia Roh dan pelayanan tersebut dikerjakan oleh Roh yang sama, yaitu Roh Kudus. Di ayat 6, Rasul Paulus menjelaskan bahwa Allah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib. Jika menilik dari apa yang dinarasikan dalam teks tersebut, kita dapat melihat bahwa jemaat Korintus mengalami berbagai karunia Roh dalam berbagai pelayanan mereka. Penekanan Rasul Paulus untuk memahami bahwa semua karunia Roh, ragam pelayanan dan perbuatan ajaib adalah karya Allah melalui kuasa Roh Kudus. Dengan penekanan bahwa sumber karunia tersebut dari Allah, maka perbedaan karunia tidak lagi menjadi persoalan.
Setelah berbicara tentang karunia Roh dan rupa-rupa pelayanan yang dikerjakan oleh Roh yang sama, Rasul Paulus melanjutkan dengan membahas kesatuan gereja. Kesatuan dan keutuhan gereja digambarkan dengan pelbagai anggota dari satu tubuh. Penggunaan tubuh sebagai gambaran perbedaan tugas dan pelayanan yang dilakukan jemaat menekankan pada kesadaran adanya keragaman tugas dan pelayanan di jemaat. Tentu hal ini berkaitan dengan pembahasan perbedaan karunia Roh yang diterima tiap-tiap orang. Rasul Paulus kembali mengingatkan di ayat 13 bahwa setiap orang percaya disatukan dalam satu karya Roh Kudus. Oleh Roh itulah kita mengaku percaya Kristus dan terus bersaksi bagi Dia dalam kehidupan. Gambaran tubuh yang utuh yang terdiri atas bagian-bagiannya tidak sekedar berbicara fungsi tetapi juga dari mana mereka berasal. Perbedaan asal mereka (Yahudi, Yunani, budak, orang merdeka) yang kesemuanya mau membangun diri menjadi tubuh Kristus yang utuh.
Membangun kesadaran sebagai sebuah tubuh yang utuh merupakan cara yang sangat ampuh untuk dapat meredakan perbedaan-perbedaan. Karya Roh yang sama juga berkarya dalam pelayanan di GKJW. Tentu kita sepakat tanpa kuasa Roh Kudus persekutuan ini tidak akan bertahan hingga saat. Berbagai dinamika persekutuan, perbedaan cara berpikir yang beragam tidak menyurutkan semangat kita sebagai “Patunggilan kang nyawiji”.
Ada beberapa pertanyaan yang dapat kita renungkan :
- Karunia Roh telah memampukan setiap orang untuk berkarya, bersaksi, dan membuat orang Korintus menerima perbedaan karunia Roh. Ketika dibawa dalam kondisi persekutuan kita saat ini karunia Roh apa saja yang kita rasakan?
- Dapatkah kita menerima Karunia Roh yang diterima orang lain yang sangat mungkin berbeda dengan Karunia yang Tuhan berikan pada kita?
- Apakah bentuk kesiapan kita menerima perbedaan Karunia Roh dalam kehidupan persekutuan kita? (BS)