Isue HIV dan AIDS masih menjadi masalah utama kesehatan dunia. Saat ini sebanyak 24.000 orang baru terdiagnosa mengidap HIV. Pemerintah Indonesia menerapkan pencegahan dengan target 95-95-95 (mengurangi stigma dan meningkatkan akses ke perawatan melalui terapi antiretroviral (ARV). Ketersediaan obat ARV telah meningkat secara significant, tetapi stigma tetap menjadi tantangan.
Stigma ini menyebabkan diskriminasi yang memaksa setiap orang yang hidup dengan HIV / AIDSmenyembunyikan status mereka dan berujung pada hambatan terhadap intervensi yang diperlukan : pengaturan perawatan kesehatan dan akses obat.
Dalam situasi tersebut, Dewan Gereja Asia (CCA) melalui program “ActionTogether in Combating HIV and AIDS in Asia”(ATCHAA) dan Persekutuan Gereja – Gereja di Indonesia (PGI) melalui Konsultasi Nasional, 26-28 Agustus 2024 di Jakarta terus membekali gereja-gereja anggotanya bersama dengan organisasi organisasi lintas agama lainnya untuk menanggapi secara efektif isu-isu HIV dan AIDS dan telah aktif secara lintas agama mempromosikan dialog dan diskusi tentang isu-isu HIV dan AIDS.
Maka, melalui program penguatan Komunitas Sosial, Dewan Pembinaan Pelayanan (DPP) mengundang kehadiran KPPD dari masing-masing Majelis Daerah untuk mendengar, berefleksi dan merumuskan upaya upaya yang dapat dilakukan jemaat bersama komunitas lain untuk terlibat menyatukan niat serta melangkah bersama untuk komitmen three zero ( zero untuk infeksi baru, zero kematian akibat HIV/AIDS, zero stigma HIV/AIDS) menuju akhir AIDS 2030.
Webinar Pemetaan HIV/AIDS dan Panggilan Gereja dilaksanakan pada Senin, 30 September 2024 bersama pembicara dr. Alphinus Kambodji dan Aan S. Rianto