Lima Pelaku UMKM warga Greja Kristen Jawi Wetan ikuti Pertemuan Jejaring Pelaku Ekonomi Kreatif Perempuan yang diadakan oleh Badan Musyawarah Gereja Jawa (BMGJ) pada hari Rabu- Jumat, 10 -12 Juli 2024, di Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) Banyutowo, Pati.
Kegiatan yang bertema : Perempuan Kreatif di tengah Perekonomian Sulit Dengan Karya dan Jejaring Yang Solid ini diikuti 30 peserta pelaku UMKM dari sinode anggota BMGJ yaitu : Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ), Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU), dan Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) serta didampingi Sekretariat Bersama (Sekber) BMGJ.
Melalui sambutannya. Pdt. Wahyu Esti (Sekretaris Pelayanan BMGJ) menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah mandat Sidang Raya BMGJ yang bertujuan memberikan perhatian pada perempuan gereja dalam hal peningkatan perekonomian, sebab persekutuan bukan hanya tataran rohani semata, tetapi juga bagaimana persekutuan (jejaring) kita menyejahterakan tubuh, dan jiwa.
Rangkaian kegiatan selama tiga hari, dibuka dengan Ibadah Pembukaan yang dilayani Pdt. Theofilus Tumijan (Sekber GITJ). Melalui pelayanannya, beliau menyampaikan refleksi dari Kejadian 26 : 12 yang mengajak semua orang untuk terlibat berekonomi secara kreatif, tekun, sabar menantikan hasil sambil percaya berkat selalu dilimpahkan oleh Tuhan.
Di sesi pertama dengan mengambil tema : Perempuan Kreatif, Berdaya bagi Gereja. Bersama narasumber Dyah Sri Utami dari Minahasa Utara. Melalui aktifitas pemberdayaan masyarakat Wale Gonofu di sektor Kriya, narasumber berbagi cerita tentang peluang (sumber daya yang melimpah, perkembangan teknologi dan informasi) dan tantangan (penguatan profil, legalitas usaha, marketing, peningkatan SDM, jejaring, inovasi dan modal usaha). Mengingat bahwa tantangan selalu ada, maka perlu dalam setiap usaha menyertakan Tuhan.
Selanjutnya sesi kedua disampaikan oleh Imanuel Madea Sakti, S.E., M.Sc, (dosen fakultas Ekonomi Bisnis UKSW) melalui sesi ini para peserta mendapat pelatihan untuk mempelajari pelanggan dan membangun jaringan usaha (jaringan sosial, pendukung, perusahaan dan digital) secara berkelanjutan. BMGJ juga diundang untuk memperluas jaringan dengan bermitra dengan Fakultas ekonomi bisnis UKSW.
Dalam pertemuan ini, 4 sinode mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk UMKM.
Dan dari UMKM GKJW memperkenalkan :
- Ardebe Collection (ecoprint produk Bu Budi – warga GKJW Jemaat Jombang),
- Penggaron Chips (kripik olahan Bu. Suhermin – warga GKJW Jemaat Mutersari),
- Mayo Collection (baju etnik karya Bu Rina – warga GKJW Jemaat Tunjungsekar),
- O’O Suwaru (kripik olahan, Bu. Endang Puji Triastutik – warga GKJW Jemat Suwaru),
- Glow Kitchen (kue kering hasil karya Bu. Gloria – warga GKJW Jemaat Waru).
Stand “Pasar Patunggilan” (jejaring pasar GKJW) banyak diminati konsumen, bahkan beberapa konsumen menghendaki dapat memesan secara online di kesempatan lain.
Kegiatan ditutup dengan ibadah yang dilayani Pdt. Sukodono (GITJ Banyutowo). Beliau menyampaikan bahwa secara sejarah, gereja gereja anggota BMGJ telah terhubung dan berjejaring. Seperti halnya sejarah pekabaran Injil di GITJ yang juga berawal dari Tunggul Wulung yang menemukan pencerahan imannya di Jawa Timur. Maka seperti halnya, jaring ikan para nelayan yang bertaut untuk menangkap ikan. Maka, jejaring BMGJ sedang ditautkan untuk menangkap peluang peningkatan perekonomian warga jemaat.