Historisitas gereja selalu berakar kuat, jalin-menjalin dalam konteks di mana gereja itu lahir, tumbuh, dan berkembang. Demikian pula, salah satu gereja yang adalah milik Tuhan, Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Eksistensi GKJW pada dasarnya ada sejak berdirinya Pasamuwan-pasamuwan Kristen Jawi Wetan yang bermula baptisan sebanyak 35 orang Jawa (12 Desember 1843) dan mendapat bimbingan Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) dan Java Comite menyatakan diri berhimpun dan bersekutu sebagai satu persekutuan melalui pernyataan tekad kebersamaan dalam persidangan gerejawi pada 11 Desember 1931 di Mojowarno.
Dua peristiwa yang terjadi pada dua tanggal tersebut, seakan menjadi momentum sakral yang tidak harus hanya dikenang oleh segenap umat GKJW, melainkan juga senantiasa dihidupi sebagai peristiwa yang syarat akan berbagai nilai yang berbicara tentang semangat, keberanian, pengorbanan, iman, dan kebijaksanaan.
Didasarkan pada rasa syukur yang mendalam, Pelayan Harian Majelis Agung menggelar rangkaian kegiatan guna memperingati dan mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi 94 tahun yang lalu itu. Dengan diketuai oleh Pdt. Kristanto, S.Si., panitia perayaan HUT ke-94 lahirnya GKJW tahun ini mengemas rangkaian kegiatan menjadi beberapa bagian kegiatan.
Kegiatan tersebut meliputi: Doa Malam untuk GKJW (8-10 Desember), Doa Pagi Buka Pekan HUT GKJW (8 Desember), Aksi Sosial ke Lapas kelas IIA- Malang (10 Desember), Napak Tilas Sejarah dan Nyekar ke Makam Leluhur, hingga pelaksanakan Prosesi Ibadah Syukur dan Perayaan HUT ke-94 GKJW (11 Desember). Setelah kegiatan tersebut, akan dilakukan ziarah lanjutan ke Ngoro dan Mojowarno, ke makam C.L. Coolen, Pdt. Jellesma, dan tokoh-tokoh sejarah lainnya.
Pemeriksaan Kesehatan Bagi Warga di Kompleks Kantor MA GKJW
Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan bersama RSIA Marsudi Waluyo Rampal mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pendeta, karyawan, dan keluarga mereka pada hari Senin, 8 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-94 GKJW.
Ketua Pelayan Harian Majelis Agung (PHMA) GKJW, Pdt. Natael Hermawan Prianto, mengatakan bahwa kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari keluarga besar komplek Kantor Majelis Agung GKJW. Pemeriksaan kesehatan ini diperkirakan diikuti oleh sekitar 80 peserta.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ini menjadi bentuk kepedulian Majelis Agung GKJW terhadap kesehatan para pelayan gereja dan pegawainya. Selain memberikan layanan medis, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi bagi peserta untuk lebih peka terhadap kondisi tubuh masing-masing.
Aksi Sosial: Berbagai Bingkisan dan Ibadah Bersama dengan Warga Binaan Lapas
Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-94 dengan mengadakan ibadah dan pelayanan kasih di Lapas Perempuan Kelas IIA Sukun, Kota Malang.
Ibadah yang diselenggarakan di salah satu ruang gereja kecil di dalam lapas tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Agung GKJW, Pendeta Natael Hermawan Prianto bersama Pusat Pastoral IPTh. Balewiyata dan pelayanan jemaat.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan GKJW yang mengusung tema “Menyala GKJWku”, dengan fokus utama pada penguatan iman dan pelayanan kasih. Pendeta Natael menyampaikan renungan yang diambil dari kitab Yeremia 31:1–6. Dalam pesannya, Pendeta Natael mengajak peserta untuk tetap memiliki keyakinan dalam menjalani hidup, terlepas dari situasi yang dihadapi.
Peringatan HUT ke-94 GKJW di Lapas Perempuan Sukun menjadi contoh konkret bagaimana pelayanan kasih mampu menembus sekat ruang pemasyarakatan. Perayaan ini tidak hanya menjadi wujud syukur, tetapi juga menghadirkan ruang pemulihan, penguatan iman, dan harapan baru bagi mereka yang sedang memulai kembali perjalanan hidupnya.
Ziarah ke Makam Para Leluhur GKJW
Dalam suasana khidmat, perwakilan rombongan GKJW melakukan penaburan bunga dan memimpin doa di hadapan makam para pendahulu. Aksi ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa mereka yang telah meletakkan dasar kuat bagi perjalanan pelayanan GKJW hingga saat ini.
Ketua Pelayan Harian Majelis Agung (PHMA) GKJW, Pendeta Natael Hermawan Prianto, menyatakan bahwa ziarah makam ini merupakan kegiatan esensial dalam HUT tahun ini. Menurutnya, tindakan ini adalah wujud nyata penghargaan terhadap peran vital para tokoh yang ikut membangun GKJW. Beberapa figur bersejarah yang makamnya diziarahi termasuk Dr. B.M. Schuurman, pendiri Sekolah Pendeta Balewiyata, serta Johannes Emdee, penginjil asal Jerman. Penghormatan juga diberikan kepada makam Pdt. Prof. Sri Wismoady Wahono, Ph.D., dan tokoh-tokoh lainnya.
Kegiatan ziarah ini menjadi pesan bahwa perayaan ulang tahun GKJW bukan hanya tentang momen kini, tetapi juga tentang merawat memori kolektif dan menjamin kesinambungan pelayanan yang berakar pada perjuangan masa lalu.
Ibadah Syukur dan Perayaan
Puncak peringatan HUT ke-94 Gereja Kristen Jawi Wetan digelar melalui Ibadah Syukur yang dilayani oleh Pdt. Em. Rudy Sewoyo berlangsung khidmat di area Kantor Majelis Agung GKJW. Ratusan utusan Jemaat dari wilayah Kota Malang dan sekitarnya hadir dan mengikuti rangkaian ibadah dengan penuh penghayatan.
Acara puncak rangkaian kegiatan HUT ke-94 GKJW tahun ini menjadi semakin istimewa dengan hadirnya beberapa tokoh pejabat publik, diantaranya Walikota Malang, Perwakilan Diskominfo, Perwakilan Bakesbangpol Malang, beserta perangkat pemimpin di wilayah kecamatan dan kelurahan Sukun.
Di tengah sambutannya, Ketua Pelayan Harian Majelis Agung (PHMA) GKJW, Pdt. Natael Hermawan Prianto mengajak seluruh hadirin untuk dapat memaknai sejarah panjang GKJW sebagai warisan iman yang harus dihidupi dalam pelayanan masa kini.
“Kita mengingat kembali masa-masa awal pelayanan Zending dan Zendeling, yang diutus oleh badan seperti NZG dan Java Commite. Mereka menghadapi benturan sosial dan budaya dengan modal iman yang teguh. Mereka tidak hanya mewartakan Injil; mereka menanamkan benih iman dengan pengorbanan total—pikiran, tenaga, bahkan harta. Mereka mewariskan kepada kita semangat teladan pengorbanan yang harus kita tiru.”, ungkap Pdt. Natael.
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan rasa bangga dapat bersilaturahmi dengan keluarga besar GKJW serta mengapresiasi peran gereja dalam menjaga harmoni sosial-keagamaan di wilayah Kota Malang. Beliau pun turut mengucapkan selamat ulang tahun ke-94 untuk GKJW dan berharap gereja terus menjadi mitra strategis dalam pembangunan kota.
Dengan penuh semangat, Walikota Wahyu Hidayat yang mendapat kesempatan untuk menyampaikan sambutan, juga mengimbau para pengelola tempat ibadah, khususnya gereja-gereja tua di Kota Malang, untuk segera mengurus legalitas aset agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari. Beliau memandang bahwa sejumlah aset gereja di Malang memiliki nilai sejarah tinggi karena merupakan peninggalan masa kolonial. Namun sebagian di antaranya belum memiliki status kepemilikan yang jelas secara hukum.
Demikianlah seluruh rangkaian kegiatan perayaan HUT-94 lahirnya GKJW. Sebagaimana pesan yang dinyatakan oleh Ketua Panitia: Pdt. Kristanto, pesan ini jiga relevan untuk kita sekalian: “Marilah kita memandang ke depan, bukan dengan kecemasan, tetapi dengan keyakinan dan optimisme. Cahaya Kristus yang kita jaga hari ini adalah harapan yang harus kita wariskan.
Dengan dasar iman yang kokoh, mari kita terus menguatkan persatuan kita dan melayani sesama dengan semangat “Mandjalmaning Resi Wadananing Kristoes.” Kiranya seluruh rangkaian perayaan HUT ke-94 GKJW ini menjadi persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus melayani dengan kasih Kristus.