Greja Kristen Jawi Wetan mengutus Pdt. David Prasetyawan (Jemaat Sidorejo, MD Kediri Utara I) untuk menjadi peserta dalam UEM Winter School atau Sekolah Musim Dingin yang diselenggarakan oleh United Evangelical Mission (UEM) pada tanggal 14-28 Februari 2024, di Kandy, Sri Lanka.
UEM Winter School adalah sebuah studi Internasional dan kursus pelatihan untuk para pelayan gerejawi, baik bagi para pendeta maupun pelayan gereja lainnya. Pada tahun 2024 ini UEM mengambil topik tentang “Gereja Ragam Budaya”.
Studi tentang gereja ragam budaya ini bertujuan untuk mempertajam visi gereja melalui para pelayannya, terutama dalam memaknai konteks keragaman budaya, mengembangkan kemampuan mengenali dan menganalisis kompleksitas budaya di gereja dan lingkungan, mempraktikkan dan meningkatkan dialog antar/lintas budaya, mengembangkan pendekatan diverifikasi antar budaya di gereja-gereja.
Kita semua tahu bahwa di seluruh dunia ada begitu banyak ragam budaya yang saling mengalami perjumpaan. Khususnya di perkotaan, masyarakat dari latar belakang etnis dan budaya yang berbeda, dituntut untuk dapat hidup berdampingan. Hal ini merupakan tantangan bagi banyak gereja Protestan yang cenderung monokultural dalam pengaturan dan pemahaman diri mereka. Bagaimana mereka dapat menggabungkan keragaman lingkungan tempat mereka berada?
Sesuai dengan latar belakang yang dicantumkan dalam website UEM, sekolah musim dingin untuk para pelayan gereja ini mencakup beberapa bidang, yaitu: Migrasi, Budaya dan Kekristenan, Gereja dan Diskriminasi, Eklesiologi, dan Komunikasi antar Budaya.
Semua peserta menerima materi belajar mandiri untuk persiapan, tinggal dan belajar di lingkungan antar budaya dan antar agama selama dua minggu, dan mengembangkan proyek sendiri untuk diterapkan dalam konteks gereja masing-masing ketika sudah kembali.
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Sekolah Musim Dingin tahun ini bertempat di Kandy, Sri Lanka, serta dipersiapkan dan diajar oleh tim dosen sebagai berikut: 1) Prof. Dr. Bianca Dümling, Tabor University of Applied Sciences, Department of Social Work, 2) Pdt. Pieter Grove, Uniting Church in South Africa, 3) Pdt. Ebenezer Joseph, President of Conference, Methodist Church Sri Lanka, 4) Pdt. Dr. Norita Sembiring, UEM, International Educational Team, 5) Pdt. Dr. Claudia Währisch-Oblau, UEM, Evangelism Department.
Terdapat 31 peserta yang mengikuti Sekolah Musim Dingin tahun ini, yaitu berasal dari gereja-gereja anggota UEM di Jerman, Afrika dan Asia. Dari Jerman ada 6 peserta, dari Benua Afrika ada 14 peserta yang berasal dari Afrika Selatan, Tanzania, Cameroon, Kongo, Rwanda, dan Namibia. Dari Asia, ada 11 peserta yang berasal dari Sri Lanka, Filipina dan Indonesia. Dari GKJW sendiri yang mengikuti adalah Pdt. David Prasetyawan dari GKJW Sidorejo-Pare.
Selama dua Minggu penuh para peserta diajak untuk menggumuli materi-materi pembelajaran meliputi: migrasi dan dampaknya bagi masyarakat, pandangan dunia yang berbeda-beda, rasisme, komunikasi ragam budaya, iman dan budaya, teologi dalam gereja beragam budaya, cara-cara konkrit dalam mengupayakan Gereja ragam budaya, dan para peserta juga diajak untuk belajar dari pengalaman Negara Sri Lanka mengenai sikap dan kebijakan yang diambil perihal keragaman budaya tersebut.
“Saya bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Sekolah Musim Dingin ini. Ada banyak pengalaman, pembelajaran serta refleksi yang saya dapatkan melalui kegiatan tersebut. Kesadaran tentang keragaman budaya yang ada di gereja akan memampukan kita untuk bisa bergereja lebih utuh dan menjangkau dengan lebih jauh keberadaan semua warga yang ada di dalamnya”, ungkap Pdt. David.
Rangkaian kegiatan Sekolah Musim Dingin ini berakhir pada hari Rabu, 28 Februari 2024 yang ditutup dengan Ibadah penutupan dan penyerahan sertifikat kepada seluruh peserta. Selanjutnya, para peserta diajak untuk berkunjung ke kantor Sinode Gereja Methodist yang bertempat di Kolombo, sebelum pada hari berikutnya, para peserta kembali ke negara masing-masing.
Foto : Panitia UEM Winter School