Tuhan Menyertaimu Tuntunan Ibadah Anak 28 Maret 2019

18 April 2019

Bacaan Alkitab : Lukas 24:13-35
Tahun Gerajawi : Paskah 2
Tema : Berkat Keselamatan
Lagu Tema : Kidung Ria No 29
Ayat Hafalan : Lukas 24:32b “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Penjelasan Teks:

Bacaan kita Lukas 24 : 13 – 35 diceritakan bahwa dua murid berjalan bersama Yesus dan berbicara dengan Yesus tetapi tidak mengenali Yesus. Ayat 16 menyatakan bahwa ada sesuatu yang menghalangi mata para murid sehingga mereka tidak dapat mengenali Yesus. Apa yang membuat mereka tidak dapat mengenali Yesus? Penyebabnya tidak berasal dari luar diri mereka tetapi dari dalam diri mereka sendiri. Apa yang mereka rasakan setelah ditinggalkan Yesus sangat mempengaruhi konsentrasi mereka. Penderitaan, kesedihan dan kedukaan mereka telah menyita seluruh konsentrasi mereka. Pada ayat 17 dijelaskan bahwa muka mereka muram, ini menunjukkan bahwa para murid dalam kondisi sedih.

Kesedihan bisa terjadi karena rasa sayang mereka terputus oleh kematian Yesus atau karena ada harapan mereka terhadap Yesus yang tidak bisa terwujud. Ayat 21 mengatakan “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.” Selain kesedihan rupanya juga ada kekecewaan karena harapan mereka yang tak bisa terpenuhi. Di tengah rasa sedih dan kekecewaan yang mendalam, mereka tidak menduga bahwa seseorang yang mungkin wajahnya nampak mirip dengan Yesus ini adalah Yesus sendiri.

Ada kalanya kita juga merasakan hal yang sama dengan murid-murid tersebut. Sebuah masalah yang berat karena kesedihan dari kegagalan atau karena kekecewaan terhadap teman sepelayanan membuat kita tidak sanggup melihat kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Ibarat kata : kemarau setahun terhapus hujan sesaat. Berkat Tuhan yang kita terima selama ini kita lupakan dan yang kita ingat hanya setitik penderitaan di panjangnya perjalanan hidup kita. Parahnya terkadang hal itu tidak jarang ingin membuat kita meninggalkan pelayanan atau bahkan meninggalkan Tuhan Yesus.

Mari kita belajar dari teguran Yesus kepada para murid:
Ayat 25-27, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Yesus menegur dengan keras para murid dengan kalimat “hai kamu orang bodoh” karena Yesus melihat para murid hanya mengarahkan diri pada penderitaan, kekecewaan dan kedukaan semua itu telah membuat para murid lupa bahwa Yesus yang mati akan bangkit dalam kemulianNya.

Ayat 30-32, Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Peristiwa perjamuan makan yang dilakukan para murid sebelum Yesus wafat telah membuat mereka mengenal siapakah pria yang tadi berjalan dengan mereka yaitu Yesus sendiri. Bagian ini ingin menjelaskan kepada kita betapa pentingnya bagi kita untuk mengingat kenangan yang baik akan penyertaan Tuhan dalam diri kita. Kisah-kisah itu perlu dituliskan dan diingat selalu. Peristiwa-peristiwa indah itu akan membuat kita tidak terlarut pada penderitaan, kekecewaan dan kesedihan.

Berkat Tuhan yang paling dekat dengan kita adalah orang-orang yang ada di sekitar kita, melalui mereka Tuhan menunjukkan kasih-Nya. Melalui orang tua, anak, suami/istri, teman-teman Tuhan memberi kekuatan dan pertolongan dan bahkan juga penghiburan. Terkadang karena beratnya beban hidup yang kita rasakan sampai kita juga melalaikan orang-orang terdekat kita. Seperti para murid yang lupa pada Yesus demikian juga kita bisa lupa pada orang-orang baik yang diberikan Tuhan di dekitar kita padahal melalui mereka Tuhan memberkati kita.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus

Contoh cerita
Selamat pagi anak-anak, saya berharap kalian sehat selalu.
Pamong menuliskan kata EMAUS di papan tulis.
Ayo adik-adik kita ucapkan bersama-sama kata E-MA-US. EMAUS.
Wah hebat, sekali lagi ya.

Emaus ini adalah nama kota. Seperti kita tinggal di Gresik nah ada murid Yesus yang tinggal di kota EMAUS. Dalam perjalanan pulang ke EMAUS ada murid yang bertemu Yesus tapi mereka tidak mengingat Yesus. Sampai akhirnya Yesus makan malam dengan mereka dan Yesus memecahkan roti. Barulah para murid teringat dengan Yesus.

Sekali lagi saya bertanya kepada anak-anak, apa tadi nama kotanya ? EMAUS …ya benar sekali, sekali lagi ya EMAUS. Dalam perjalanan itu Yesus jalan beriringan dengan para murid, Seperti kalian juga jalan beriringan dengan teman dan orang tua.

Aktivitas Penutup
Alat dan bahan : Crayon, pensil, kertas HVS.

Minta anak-anak untuk menggambar dua orang yang jalan bersama-sama lalu gambar tersebut diwarnai. Dalam proses menggambar, pamong bisa berkeliling dan bertanya siapakah yang digambar dan ditanyakan perasaan mereka terhadap orang yang berjalan beriringan. Ini akan sangat membantu pamong mengetahui perasaan anak-anak dalam relasinya dengan keluarga.

Tuhan Yesus selalu menyertai para muridnya demikian juga memberekati anak-anak semua. Mari sekarang kita menyanyikan lagu Kidung Ria no 29


 

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus.

Alat dan bahan :
Topeng lucu, bisa dengan rambut palsu, bisa juga dengan kostum badut.
Tujuannya supaya anak-anak pangling dengan wajah Pamong; diperlukan lebih dari satu pamong di kelas.

Contoh cerita

Pamong yang tidak memakai topeng menyapa anak-anak.
Selamat pagi adik-adik semua, senangnya semua ceria dan bahagia,
(Tiba-tiba muncul pamong dengan penyamaran masuk dan langsung menyapa anak-anak. Usahakan penyamaran jangan sampai tertebak)
Pamong : Lho kamu siapa kok masuk ke sini?
Penyamar : Hallo adik-adik ada yang tahu saya tidak? lho kok diam ya
Pamong : Kamu ini siapa kok malah mengganggu kebaktian?
Penyamar : Bukan mau mengganggu tapi mau ikut kebaktian
Pamong : Boleh tapi harus di buka dulu topengnya

Percakapan ini bisa diperpanjang menurut kondisi jemaat

(Beri kesempatan dulu anak-anak menebak siapakah sebenarnya sosok di balik penyamaran tersebut. Lalu topeng atau penyamarannya dibuka)
Oh ternyata ini juga salah satu pamong kita ya, karena dandanannya berubah kita jadi lupa ya.

Kalian jadi pangling ya dengan Pamong yang baru datang ini,itu karena dandanannya tidak biasa. Para murid Yesus juga pangling dengan Tuhan Yesus dalam perjalanannya ke Emaus. Padahal hampir seharian mereka ngobrol di sepanjang jalan tetapi para murid tidak ingat siapakah yang sedang ngobrol dengannya. Itu terjadi karena mereka sangat sedih akibat kematian Yesus. Barulah setelah Yesus makan bersama mereka, mereka mengingat kisah Yesus makan terakhir dengan para murid-Nya.

Kita juga tidak boleh melupakan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari. Kalau kalian bersedih maka kalian harus datang kepada Tuhan. Apalagi kalau karena bersedih kalian sampai tidak mau ke gereja. Yang demikian itu jangan sampai terjadi. Demikian juga kalau orang tua kalian bersedih sampai tidak ke gereja maka kalian yang harus mengingatkan agar mereka tetap dekat dengan Tuhan dan tetap rajin ke gereja.

Aktivitas Penutup

Alat dan bahan :

  • Kertas manila warna kuning digunting lingkaran seukuran tutup gelas sebanyak 2X jumlah anak.
  • Alat tulis

Minta anak-anak membuat kertas manila tersebut menjadi emoticon yang mewakili 2 perasan yang rasakan, misal sedih dan gembira atau marah dan bingung. Jika sedih apa yang membuat mereka bersedih dan jika gembira apa yang membuat mereka gembira. Gambar emoticon di bagian depan dan alasan perasaan mereka di bagian belakang.

Lagu Tema : Kidung Ria No. 29


 

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan :

  1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus.
  2. Anak dapat menceritakan berkat yang diterima murid ketika Yesus menampakkan diri.
  3. Anak dapat menceritakan berkat Tuhan yang diterimanya dalam kehidupan sehari-hari.

Persiapan Cerita :
Alat dan bahan:

  • Kertas manila ukuran 6 Cm X 20 Cm dibuat 4 kelompok kali 6 lembar
  • Kertas manila dipotong model bintang dengan diameter 10 Cm
  • Amplop besar untuk surat
  • Ballpoint, selotip
  • Manila ukuran normal

Contoh cerita

Selamat pagi adik-adik semua. Sebelum kita membaca Alkitab mari kita bermain-main sebentar. Mari kalian membagi diri menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok akan mendapat 6 lembar kertas ( satu set), pada setiap set itu ada beberapa tulisan seperti ini

Pergi ke Emaus 7 mil jauhnya dari Yerusalem

Yesus datang dan mengiringi perjalanan

Murid-murid menceritakan kesedihannya karena ditinggal wafat Yesus

“Hai kamu orang bodoh betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu yang dikatakan nabi kepadamu”

Yesus tinggal bermalam di rumah murid

Yesus makan bersama dengan para murid dan memecahkan roti

Mereka bangun dan kembali ke Yerusalem memberitakan bahwa Yesus benar-benar bangkit

Urutan ini adalah urutan cerita yang benar. Ketika dibagikan ke kelompok posisinya harus diacak. Minta anak-anak menyusun alur cerita yang benar.

Apakah sudah selesai menyusunnya? Jika sudah selesai silahkan ditempel pada kertas manila yang ada di depan kelas. Menurut kalian kelompok mana yang benar ya ? Kalau begitu mari kita cek di Alkitab ya. Ajak anak-anak membaca Lukas 24 :13-34.

Para murid menjadi pangling dengan Yesus sebab mereka sangat sedih atas kematian Yesus, mereka tidak mengira dan tidak percaya kalau Yesus telah bangkit dari kematian. Sehingga mereka tidak menduga kalau seseorang yang mungkin mereka pikir mirip Yesus sedang ngobrol dengan mereka selama perjalanan. Selama perjalanan mengobrol bersama Yesus mereka mendapatkan banyak berkat antara lain hikmat dalam memahami Firman Tuhan mereka juga berkesempatan kembali menikmati perjamuan makan bersama Yesus dan yang paling luar biasa adalah menyaksikan penampakkan diri Yesus setelah kebangkitan-Nya. Berkat itu telah membuat mereka sangat bersemangat sehingga mereka langsung kembali ke Yerusalem menjumpai para murid yang lain kembali.

Dalam kehidupan sehari hari kalian juga pasti pernah mendapatkan berkat-berkat Tuhan. Coba kalian tuliskan berkat-berkat Tuhan yang membuat kalian yakin bahwa Tuhan hidup dan menyertai kehidupan kalian.

Bagikan kertas manila yang di potong menjadi bintang. Pada bintang tersebut anak-anak menuliskan berkat-berkat Tuhan. Jika ruang dalam bintang kurang cukup untuk menuliskan berkat, anak-anak bisa minta bintang lagi ke pamong.

Karena Tuhan sudah memberkati kalian maka kita juga tidak boleh melupakan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari. Kalau kalian bersedih maka kalian harus datang kepada Tuhan. Apalagi kalau karena bersedih kalian sampai tidak mau ke gereja. Yang demikian itu jangan sampai terjadi. Demikian juga kalau orang tua kalian bersedih sampai tidak ke gereja maka kalian yang harus mengingatkan agar mereka tetap dekat dengan Tuhan dan tetap rajin ke gereja.

Lagu Tema : Kidung Ria No 29

 

Sumber gambar : Sweet Publishing Bible Illustrations

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak