Judul: Menjaga kekudusan
Tahun Liturgi: Penutupan Bulan Kitab Suci
Tema: Hidup Kudus
Bacaan: Markus 9:38-50
Ayat Hafalan: “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (1 Petrus 1:14-16)
Lagu Tema: Hati-Hati Gunakan Tanganmu
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Latar belakang bacaan minggu ini adalah percakapan Yesus dengan murid-muridNya. Seperti yang kita ketahui, ketika ada percakapan antara Yesus dan murid-muridNya, Yesus selalu memberikan pengajaran dan pengertian kepada murid-muridNya. Percakapan ini dimulai dengan laporan Yohanes kepada Yesus bahwa ada yang memakai namaNya untuk mengusir setan. Dapat dilihat bahwa Yohanes sebagai murid Yesus, tidak terima dengan hal tersebut sehingga ia melaporkannya kepada Yesus. Namun, ternyata Yesus menyukai tindakan itu sebab Yesus menganggap bahwa orang tersebut adalah salah satu pengikut Yesus yang artinya orang tersebut adalah bagian atau kelompokNya.
Setelah percakapan itu, Yesus melanjutkan dengan memberi pengajaran untuk tidak menjadi sesat. Hal pertama yang disinggung adalah tidak menyesatkan anak kecil. Sebab penyesatan iman adalah hal yang dibenci oleh Allah, yang ditunjukkan dengan hukuman berat yang harus ditanggung kepada orang yang melakukannya. Bukan hanya menyesatkan orang yang Allah tidak sukai, namun ketika tangan, kaki dan mata juga menyesatkan, Yesus berkata bahwa jika bagian tubuh itu menyesatkan hendaknya dibuang supaya tidak mempengaruhi keseluruhan hidup kita. Hal ini menunjukkan bahwa hidup kudus berarti menjaga tangan, kaki, mata agar tidak menyesatkan kita. Perlu kita ingat bahwa jika kita hidup kudus, artinya kita berada di pihak Allah sebab kita tidak sedang melawan kehendak/perintah Allah. Kita melakukan sesuai dengan apa yang Tuhan mau, itu sebabnya kita dapat disebut sebagai kawan/pihak Allah.
Refleksi untuk Pamong
Hidup kudus sudah seharusnya menjadi gaya hidup kita. Maka dari itu, kita perlu menghindari segla sesuatu yang dapat menyesatkan kita. Kita harus berani untuk mengatakan tidak dan berhati-hati terhadap apa saja yang kita lakukan supaya kita tidak mengecewakan Allah yang sudah mempercayakan pelayanan ini kepada kita. Untuk itu mari terus menjadi teladan dengan menjaga kekudusan hidup agar hidup kita dapat terus sesuai dengan kehendak-Nya.
Tujuan: Remaja membuat komitmen dalam bentuk tulisan di kertas untuk hidup kudus sesuai dengan firman Tuhan.
Pendahuluan
- Ajak remaja untuk membaca Markus 9:38-50.
- Ajak remaja untuk menyanyikan lagu: “Hati-hati Gunakan Tanganmu”
- Ajak remaja untuk mendiskusikan pertanyaan: “mengapa orang kristen perlu hidup kudus?”
Cerita
Kudus artinya suci, murni, bersih. Hidup kudus berarti hidup kita bersih, tidak tercampur dosa(tidak melakukan dosa). Sebagai anak Allah sudah sepatutnya kita hidup kudus karena Allah adalah kudus dan karena kita telah menerima penebusan dosa. Selain itu, hidup kudus berarti menunjukkan bahwa kita tidak tersesat, kita hidup sesuai dengan firman Tuhan.
Bacaan kita hari ini dimulai dengan laporan Yohanes bahwa ada orang yang memakai nama Yesus untuk mengusir setan dan sebagai murid Yesus yang baik, jelas mereka melarang orang lain untuk memakai nama Yesus. Mereka berpikir itu adalah tindakan yang tidak baik, tidak sesuai. Namun ternyata tindakan itu adalah tindakan yang baik. Yesus menganggap bahwa orang yang melakukan itu adalah kawannya. Para murid tidak boleh menyesatkan orang lain dengan melarang seseorang melakukan perkerjaan baik untuk Allah.
Maka dari itu pada perikop selanjutnya, Yesus memulai pengajarannya kepada para murid dengan menyinggung agar seseorang tidak sesat. Tidak menyesatkan orang lain, tidak menyesatkan dirinya karena anggota tubuhnya seperti tangan, mata dan kaki.
Penerapan
Teman-teman, penting bagi kita untuk menjaga kekudusan hidup. Sebab itu adalah perintah Tuhan. Ketika Yesus tidak ingin kita tersesat itu artinya Yesus ingin kita hidup kudus sesuai dengan perintah dan firman-Nya. Mejaga kekudusan hidup berarti kita menjaga tutur kata dan tindakan kita agar tidak menyesatkan orang lain(ayat 42). Bukan itu saja, menjaga anggota tubuh kita agar dapat dipakai untuk kemuliaan-Nya. Ingat! Ketika kita tidak menjaga kekudusan hidup ada banyak hukuman yang menanti. Pada bacaan hari ini misalnya kita diikatkan pada batu kilangan jika menyesatkan anak kecil atau dibuang ke neraka dengan gambaran ulat yang tidak akan mati dan api yang tidak pernah padam. Untuk itu mari selalu berhati-hati agar hidup kita terus berkenan di hadapan Allah.
Aktivitas
Buatlah kalimat komitmen bahwa kamu sebagai Remaja Kristen akan hidup kudus sesuai dengan firman Tuhan!
BAHASA JAWA
Suci tegese suci, resik, resik. Urip suci tegese urip kita resik, ora kecampur karo dosa (ora nglakoni dosa). Minangka putraning Allah, kita kudu urip suci amarga Gusti Allah iku suci lan amarga kita wis nampa panebus dosa. Kajaba iku, urip suci tegese nuduhake yen kita ora kesasar, kita urip miturut pangandikane Gusti.
Waosan kita ing dinten punika kawiwitan saking laporanipun Yohanes bilih wonten tiyang ingkang ngginakaken asmanipun Gusti Yesus kangge nundhung dhemit lan minangka muridipun Gusti Yesus ingkang sae, kanthi cetha nglarang tiyang sanes ngginakaken asmanipun Gusti Yesus. Dheweke ngira yen iki tumindak sing ala lan ora cocog. Nanging pranyata tumindak iki minangka tumindak sing apik. Yésus nganggep wong sing nglakoni kuwi dadi kancané. Para murid aja nganti nyasarké wong liya kanthi nglarang wong liya nindakaké panggawé becik kanggo Gusti Allah.
Mula, ing wacan sakbanjuré, Yésus miwiti piwulangé marang para muridé kanthi nyebutké nèk ana wong sing ora kesasar. Ora nyasarake wong liya, ora nyasarake awake dhewe amarga perangan awak kayata tangan, mripat lan sikil.
Kanca-kanca, penting kanggo kita njaga kasucian urip. Amarga iku dhawuhe Gusti. Nalika Gusti Yesus ora pengin kita kesasar, tegese Gusti Yesus kepengin supaya kita urip suci miturut dhawuh lan pangandikane. Njaga kasucianing urip iku ateges njaga omongan lan tumindak supaya ora nyasarake wong liya (ayat 42). Ora mung kuwi, awaké dhéwé jaga awaké dhéwé supaya bisa dienggo kanggo kamulyané. Eling! Menawi kita boten njagi kasucenipun gesang kathah paukuman ingkang dipun tunggu. Ing waosan dinten punika, tuladhanipun, kita kaiket ing watu panggilingan menawi kita kesasar utawi kacemplungaken dhateng naraka ingkang gambaripun uler ingkang boten pejah saha geni ingkang boten saged sirep. Pramila sumangga kita tansah ngati-ati supados gesang kita tansah pikantuk ridhanipun Gusti.