Tahun Gerejawi: Pentakosta
Tema: Roh Kudus Sebagai Sahabat Sejati.
Judul: Roh Kudus Sahabatku.
Bacaan: Yohanes 15 :26 – 27 ; 16 : 4b – 15.
Ayat Hafalan: “Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita” (Timotius 1: 14)
Lagu: Allah Roh Kudus
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Untuk melihat Yohanes 15:26-27, kita tidak bisa lepas dari ayat 18-25 yang menceritakan tentang bagaimana dunia membenci Yesus dan para murid-muridNya. Pada ayat 26-27 ini berbicara mengenai Sang Penghibur yang sudah dijanjikan dan dinantikan kedatanganNya oleh para murid. Di sini Sang Penghibur (Yunani = parakletos) tidak hanya diungkapkan sebagai Roh yang dijanjikan saja, tetapi lebih daripada itu hakekat dari Sang Penghibur yaitu bahwa Dia adalah Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa. Dia juga adalah Sang Pemelihara yang akan ada untuk mendampingi para murid ketika ditinggalkan oleh Yesus. Akan tetapi Ia tidak hanya datang sebagai Roh Pemelihara (ayat 26) saja melainkan Sang Roh juga ada dan datang untuk bersaksi bersama dengan para murid (ayat 27).
Selanjutnya pada pasal 16 ayat 4b-15 dituliskan tentang pekerjaan Roh Kudus. Dimana pekerjaan Roh Kudus ialah menggantikan Yesus yang pergi : “Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (ayat 7b). Sang Roh Penghibur datang melakukan pelayanan karena Tuhan Yesus telah pergi kepada Bapa dan mereka tidak melihat Dia lagi. Oleh sebab itu Sang Roh akan meneruskan pelayanan (bersaksi) ini melalui murid-murid-Nya, meskipun mereka tidak melihat Dia lagi. Hal ini berarti bahwa Roh Kudus memberikan penguatan, menolong dan memberikan penghiburan saat para murid bersaksi tanpa keberadaan Yesus di tengah-tengah mereka. Dalam keberadaan Roh Kudus sebagai pengganti Yesus ini ada beberapa hal yang menjadi tugas-tugas khusus dari Roh Kudus (ay 8-11), diantaranya pertama menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.
Tujuan:
- Remaja menunjukkan arti dari Roh Kudus sebagai sahabat sejati sesuai dengan bacaan Firman Tuhan
- Remaja mempengaruhi temannya untuk menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Roh Kudus dengan melakukan tindakan yang benar (melalui study kasus)
Pendahuluan
- Ajak remaja membaca Yohanes 15:26-27; 16:4b-15
- Setelah selesai membaca Firman Tuhan, minta remaja untuk mencari dan menyebutkan bagaimana sosok Roh Kudus dalam bacaan hari ini dan apa saja yang menjadi tugas Roh Kudus?
Cerita
Teman-teman, hal-hal apa saja yang menjadi tugas dan karya Roh Kudus yang kalian temukan dalam bacaan Firman Tuhan hari ini? (Ya..Roh Kudus sebagai penghibur, penolong, penyingkap dosa dan kebenaran serta mengungkapkan penghakiman). Roh Kudus datang untuk menemani dan menolong para murid karena Yesus tidak lagi ada bersama-sama dengan mereka. Ini sebuah hal yang menyenangkan, bukan? Tetapi Roh Kudus juga memiliki peranan yang mungkin kita rasa tidak menyenangkan, yaitu Dia datang juga untuk mengungkapkan dosa dan kebenaran serta melakukan penghakiman antara yang salah dan benar untuk kita lakukan sebagai murid Yesus.
Kenyataan-kenyataan yang tidak menyenangkan itu tidak bisa kita pungkiri karena begitulah peranan Roh Kudus. Semua tugas yang dimiliki oleh Roh Kudus adalah untuk kebaikan dan kelayakan kita sebagai anak Kristus. Bukankah Yesus datang juga untuk membawa umat berdosa kembali kepada kebenaran dan hidup yang terarah pada Allah? Dari sini dapat kita lihat bahwa menjadikan Roh Kudus sebagai sahabat itu juga di dalamnya termasuk mau untuk ditegur dan diarahkan kepada kebaikan, mau berubah jika memang kita salah. Seorang sahabat tidak hanya berjalan pada hal yang menyenangkan saja, tetapi juga relasi persahabatan itu juga terkadang melukai untuk sesuatu yang benar.
Aktivitas
- Ajak masing-masing remaja untuk menuliskan sikap hidup atau tindakan yang menurut mereka selama ini tidak mencerminkan hidup dituntun Roh Kudus.
- Setelah menuliskannya, minta pada remaja untuk memilih satu teman untuk berbagi cerita yang mereka tuliskan atau untuk mendoakan.
- Tidak berhenti sampai disini saja, setelah mereka mendoakan apa yang mereka tuliskan (tentunya untuk ditinggalkan atau berubah), mereka juga memiliki tugas untuk saling mengingatkan dalam hidup sehari-hari.