Tahun Gerejawi : Epifani
Tema : Allah Maha Hadir
Judul : Yuk.. Saling Menyapa
Bacaan Alkitab : Kejadian 18 : 1-15
Ayat Hafalan : Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu (Efesus 4 : 32)
Lagu Tema : KPJ 357: 1 – 3 “Endahing Saduluran”
Tujuan:
- Remaja dapat mencirikan keramah-tamahan Abraham dalam menyambut kehadiran Allah.
- Remaja dapat membiasakan diri bersikap ramah kepada sesama sebagai wujud kehadiran Allah dalam hidupnya.
Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa Abraham akan memiliki keturunan melalui istrinya, Sara. Melalui anak yang dinamai Ishak ini, Allah akan mengadakan perjanjianNya. Suatu hari Allah mengulangi janji kelahiran seorang anak laki-laki kepada Abraham. Melalui malaikat yang datang kepada Abraham, Allah menyampaikan janji ini.
Malaikat ini berupa tiga orang asing yang datang kepada Abraham. Meskipun mereka adalah orang asing yang tidak pernah dikenal oleh Abraham, tetapi Abraham tetap menyambut kedatangan mereka dengan penuh keramahan. Semua yang terbaik dilakukan oleh Abraham untuk menyambut tiga orang asing yang datang kepadanya. Abraham tidak melihat mereka adalah orang asing atau bukan, tetapi Abraham tetap ramah dan tulus dalam menyambut kedatangan tiga orang asing tersebut. Dan ternyata memang ketiga orang asing yang disambut kedatangannya oleh Abraham membawa kabar baik baginya. Mereka membawa janji Allah bahwa tahun depan Abraham dan Sara akan mendapatkan seorang anak laki-laki.
Pendahuluan:
- Ajak remaja saling menyapa dengan menyanyikan lagu dengan judul Hello Holla Moshi Apa Kabar dengan gerakannya. (Video lagu dan gerakannya dapat dilihat di https://youtu.be/w09BXBxQbjU
- . Tempo lagu dari lambat ke cepat. Bila ada yang gerakannya salah, diminta untuk bernyanyi lagu ini di depan kelas dengan gerakan yang benar.
- . Ajak membaca Kejadian 18: 1-15!
Cerita:
Kira-kira apa yang akan kalian lakukan ketika kalian bertemu dengan seorang yang tidak kalian kenal, kemudian bertanya tentang alamat suatu tempat? Apakah kalian akan segera pergi menghindar karena tidak mengenal mereka, atau kalian membantu mencarikan alamat yang mereka cari?
Seringkali kita merasa tidak nyaman ketika kita bertemu dengan orang yang tidak akrab dengan kita atau bahkan tidak kita kenal. Rasanya lebih baik menghindar daripada harus berurusan dengan orang yang tidak kita kenal.
Seringkali juga di zaman sekarang ini remaja menjadi tidak peduli dengan teman-temannya karena sibuk dengan gadget yang dimiliki. Waktunya habis untuk memperhatikan gadget daripada untuk menjalin hubungan baik di dunia nyata dengan teman-temannya. Ketika sibuk dengan gadget, seringkali menjadi lupa menyapa ketika ada teman atau orang lain yang kita kenal lewat di dekat kita.
Atau bahkan mungkin di antara kalian ada yang tidak saling kenal. Apakah semua di sini saling mengenal satu dengan yang lain? Kalau ada yang belum kenal, mari berkenalan terlebih dahulu, dan jangan lupa untuk saling menyapa.
Bacaan hari ini menceritakan tentang Abraham yang menerima tamu yang tidak ia kenal. Mereka adalah tiga orang asing yang datang ke kemah tempat tinggal Abraham. Ketika Abraham melihat bahwa ia kedatangan tiga orang tamu, ia segera menghampiri dan menyambutnya. Dengan sangat antusias Abraham menyambut tamu itu dan menawarkan tempat untuk beristirahat dan menikmati beberapa hidangan darinya. Ketika tamu itu menerima tawaran tersebut, maka Abraham segera mempersiapkan apa yang dimiliki untuk dihidangkan. Ia mempersiapkan yang terbaik. Ia meminta Sara membuat roti bundar dari tiga sukat tepung yang terbaik. Ia mengambil anak lembu yang empuk dan baik dagingnya untuk diolah menjadi hidangan. Ia juga mengambil dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu supaya ia sendiri yang menghidangkan kepada para tamunya. Kemudian ia menunggu para tamunya makan.
Seandainya Abraham bukan orang yang ramah maka ia tidak akan menyambut tamu orang asing ini dengan baik. Ia akan menyambut tiga orang tamunya dengan asal-asalan. Bahkan mungkin ia membiarkan tiga orang asing ini lewat begitu saja. Tetapi tidak demikian yang dilakukan Abraham. Abraham memiliki pribadi yang ramah dan suka menolong orang lain. Ia menyambut tamunya dengan baik. Abraham melakukan keramahannya itu dengan penuh ketulusan hati. Terlebih ketika Abraham menyadari bahwa tamunya bukan sembarang tamu melainkan utusan Tuhan sendiri, maka Ia memberikan yang terbaik bagi tamunya. Dan karena itu kabar baik dapat diterima oleh Abraham melalui tamunya. Rupanya tamu itu datang untuk menyampaikan kabar bahwa tahun depan Abraham dan Sara akan dikaruniai seorang anak laki-laki.
Melalui bacaan hari ini kita diingatkan dan diajak untuk meneladani sikap Abraham. Ia adalah seorang yang ramah, suka menolong dan melakukan semua itu dengan tulus hati. Sikap ini dilakukan kepada semua oran bahkan kepada orang asing yang belum pernah ia temui atau ia kenal. Sikap baik Abraham ini adalah sikap yang disukai oleh Allah ketika menyambut kehadiranNya.
Mari bersikap ramah kepada siapapun yang kita temui, baik yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal. Karena mereka adalah sesama kita yang harus kita hormati dan melalui siapapun yang kita temui, Allah hadir kepada kita. Dengan bersikap ramah terhadap sesama maka kita telah bersikap baik dalam menyambut kehadiran Allah. Sekaligus melalui sikap ramah yang kita lakukan, kita menghadirkan Allah kepada setiap orang yang kita temui.
Aktivitas: Ajak remaja mengisi tabel sikap ramah dan tidak ramah di bawah ini:
Sikap Ramah | Sikap Tidak Ramah |
1. Menyapa teman yang kita temui | Pura-pura tidak melihat teman yang sedang lewat. |