Bacaan Alkitab: Roma 12 : 1-8
Tahun Gerajawi : Bulan Pembangunan GKJW
Tema : Sayalah GKJW
Ayat Hafalan : Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12:1)
Lagu Tema : Kidung Ria no 1 “ Aku Anak GKJW”
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan pesan Paulus tentang mempersembahkan hidup
- Anak dapat menunjukkan lambang GKJW dan menyanyikan lagu “Aku Anak GKJW”
PENJELASAN TEKS
Persembahan adalah salah satu tema tertua yang ada dalam Kekristenan. Bahkan sebelum Kekristenan itu sendiri muncul, tema persembahan telah terlebih dahulu ada. Dalam kitab Kejadian, (kitab pertama dalam Perjanjian Lama dan salah satu bagian Taurat) cerita tentang Kain dan Habel memuat konsep mengenai persembahan. Jadi, tema tentang persembahan bukanlah tema yang baru, tetapi telah ada dan terpelihara melalui tradisi dari generasi ke generasi. Namun bukan hanya orang Yahudi dan orang Kristen saja yang memiliki konsep persembahan.
Konsep persembahan juga dimiliki oleh aliran-aliran kepercayaan yang lain. Sejak jaman bangsa Israel, kita telah disuguhi cerita mengenai dewa-dewa dan allah-allah lain yang menuntut persembahan. Demikian juga dalam masa Kekristenan awal, kita banyak melihat hal yang sama terjadi, melalui surat-surat yang ditulis Paulus. Di dalam I Korintus 8 misalnya, ditunjukkan bahwa orang-orang kafir juga memiliki konsep persembahan. Oleh sebab itu, dalam bagian ini, Rasul Paulus seolah-olah ingin memberikan sebuah pengajaran yang benar mengenai persembahan, sebab di sekitar merekapun banyak berkembang ajaran, kebiasaan serta praktek persembahan kepada dewa dan ilah lain.
Di dalam tradisi Yahudi, persembahan tidak bisa dilakukan begitu saja dan seenaknya. Persembahan menjadi salah satu bagian ritual yang harus dilakukan dengan seksama, cermat dan sungguh-sungguh. Kita dapat membaca betapa banyak hukum dan peraturan mengenai persembahan (paling tidak dalam Taurat) yang dipegang dan dijaga oleh bangsa Israel.
Rasul Paulus tidak memberikan peraturan-peraturan tertentu mengenai persembahan. Dia hanya menyarikan ajarannya melalai 1 ayat (Roma 12:1). Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan, sebagai ibadah yang sejati. Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup. Pernyataan ini mengkonfrontasi kebiasaan beberapa aliran yang meminta persembahan badan, menumbalkan sesuatu atau seseorang. Mempersembahkan dalam kematian. Bagi Paulus tidak demikian. Tubuh hendaknya dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup. Hal ini menolong orang Kristen untuk sadar bahwa tubuh dan hidupnyalah yang seharusnya dipersembahkan. Waktu, harta, talenta, segala sesuatu yang ada dalam tubuh kita yang hidup inilah yang seharusnya dipersembahkan. Itu sebabnya mengapa dalam penjelasan selanjutnya, Paulus menjelaskan betapa setiap orang harus melakukan pelayanannya melalui talentanya masing-masing. Tubuh dan hidup kita ini adalah persembahan.
“Yang kudus dan berkenan, sebagai ibadah yang sejati”. Frasa ini dekat dengan kebiasaan bangsa Yahudi dalam mempersembahkan persembahan kepada Tuhan. Bangsa Yahudi terbiasa untuk menganggap persembahan sebagai sesuatu yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan memang demikian seharusnya. Sehingga, jika kita menyadari hidup kita sebagai persembahan, seharusnya juga sekaligus mengingatkan betapa kita harus menjaga tubuh dan hidup kita sehingga kita tetap kudus dan berkenan sebagai persembahan di hadapan Tuhan.
Dalam kehidupan perjalanan GKJW, persembahan juga merupakan sebuah tema yang tidak terelakkan. Banyak cerita yang mengisahkan betapa gereja dan persekutuan kita ini terbentuk dari orang-orang yang benar-benar memper-sembahkan tubuh dan hidupnya bagi kemuliaan Tuhan. Dengan demikian, seharusnya GKJW ini tetap dibangun atas kesadaran yang demikian. Setiap warga sadar bahwa tubuh dan hidup mereka adalah persembahan di hadapan Tuhan. Demikian juga gereja sebagai sebuah persekutuan adalah persembahan di hadapan Tuhan sehingga tugas masing-masing anggotanya adalah menjaga hidup persekutuan ini tetap kudus dan berkenan sebagai persembahan kepada Tuhan.
ALAT PERAGA
Untuk aktivitas dalam bagian penerapan: Pamong menyiapkan potongan-potongan bagian dari gambar logo GKJW, kertas dan lem.
PENDAHULUAN
Selamat pagi! Apa kabar anak-anak?
Pagi ini kita akan bermain terlebih dahulu. Siapa yang mau bermain? (pamong membagi anak dalam kelompok)
Peraturan permainan hari ini adalah : Melalui segala sesuatu yang dimiliki anggota kelompok, tiap kelompok harus membentuk garis sepanjang mungkin!
(Pamong dapat mengamati usaha setiap kelompok untuk membuat garis panjang. Kemudian bahaslah sedikit mengenai permainan tersebut. Apa yang dipelajari anak dari permainan itu?)
INTI PENYAMPAIAN
Kita baca yuk bersama-sama dari Roma 12 : 1-8 !
Anak-anak, kalau setiap ibadah, kita kan selalu ada persembahan. Biasanya kalau di gereja kita, apa saja yang anak-anak persembahkan? Nah, kalau pada waktu undhuh-undhuh, apa saja?
Hari ini kita belajar dari bacaan kita, ternyata persembahan itu tidak hanya uang, makanan, buah ( dan lainnya yang dipersembahkan ketika unduh-unduh) saja tetapi juga apa tadi? TUBUH dan HIDUP!
Maksudnya apa ya?
Kalau kita mempersembahkan tubuh dan hidup kita, berarti kita mempersembahkan semua yang kita miliki ini untuk kemuliaan Tuhan. (pamong menanyai beberapa anak) Rika, hobinya apa? Menyanyi, berarti bagaimana caranya mempersembahkan kepada Tuhan? Iya, bisa dengan menyanyi dalam ibadah, atau memimpin menyanyi di sekolah minggu.
Nah Gereja kita, GKJW ini juga terbentuk karena banyak orang yang mau mempersembahkan hidupnya untuk kemuliaaan nama Tuhan. Bukan hanya hartanya saja yang dipersembahkan tetapi juga waktunya, talentanya. TUBUH dan HIDUPnya untuk Tuhan melalui GKJW. Apa anak-anak juga mau mempersembahkan TUBUH dan HIDUPmu untuk kemuliaan nama Tuhan atau tidak? Kalau dipersembahkan, berarti juga dijaga sungguh-sungguh ya? Supaya menjadi persembahan yang kudus dan berkenan kepada Allah.
PENERAPAN
Yuk bersama-sama kita nyanyikan Kidung Ria no 1, ayat 1 dan 2. AKU ANAK GKJW! Kita nyanyikan dengan semangat dan dengan gerakan ya!
Sekarang saya punya permainan untuk anak-anak! Menyusun puzzle! Kira-kira menjadi gambar apa ya? Supaya tahu, harus diselesaikan terlebih dahulu.
(ketika sudah selesai, ajak anak-anak untuk membuat yel-yel singkat, misalnya : AKU ANAK GKJW! GKJW PANCEN OKE! Sesuai kreatifitas masing-masing dan teriakkan yel-yel dengan semangat)