Memasuki bulan November 2023 ini, kita ada pada Bulan Budaya. Bulan Budaya mengajak kita sebagai bagian dari GKJW untuk menghayati pentingnya budaya dalam mengabarkan kabar sukacita di tengah-tengah konteks hidup kita. Untuk itu, kita juga dipanggil untuk melestarikan budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan jemaat kita, baik itu budaya Jawa, budaya Madura, budaya Osing, dll.
Memahami budaya tidaklah cukup hanya dengan memahami tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat saja. Memahami budaya juga harus diwujudkan melalui sikap dan tindakan sehari-hari dalam hidup bersama. Oleh karena itu, tema Bulan Budaya tahun 2023 ini adalah “Budaya sebagai Jalan Pewartaan Kerajaan Allah secara Kontekstual”. Injil Kristus dimaknai sebagai berita sukacita, siapa pun yang berjumpa dengan Injil merasakan panggilan hidup yang dipandu menuju kebaikan, kebenaran, kasih, keadilan, dan damai sejahtera. Injil diterima oleh dunia melalui budaya dan terus diterjemahkan melalui budaya-budaya yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa Injil dan budaya tidak pernah saling bertentangan. Mengabarkan Injil Kristus adalah panggilan yang terus hidup dalam panggilan orang percaya dalam berbagai upaya dan bentuk. Budaya menjadi salah satu jalan pengabaran Injil. Injil pun menerangi budaya agar bisa mewujudkan keindahan hidup. Maka, setiap warga jemaat dipanggil untuk terus menyinarkan terang Injil melalui berbagai ragam budaya (tradisional, modern, kontemporer, keseharian, dll) demi terwujudnya tanda kehadiran Kerajaan Allah di dunia. Melalui budaya, GKJW berupaya untuk sungguh-sungguh terlibat dalam pewartaan Kerajaan Allah sesuai dengan konteks kehidupannya, sehingga berita Injil pun dapat diterima oleh konteks lokal dengan damai sejahtera.
Panduan Panduan Bulan Budaya GKJW 2023 dapat dibaca dibawah ini dan diunduh di sini.
