Dalam kehidupan budaya dan spiritualitas manusia, air mengambil peranan penting. Peradapan manusia selalu diawali di sekitar aliran air, demikian juga air memiliki makna spiritual (sacramental) yang dimengerti bahwa air memberi makna kehidupan. Air yang bersih, bergerak juga menggerakkan kita untuk melestarikan air sebagai upaya yang menghidupkan laku spiritualitas. Salah satunya adalah melalui penangkapan dan pemanenan air hujan.
Buku ini disusun oleh team Dewan Pembinaan Kesaksian yang juga menjadi bagian dari pedoman gereja Ramah Lingkungan yang telah ditetapkan melalui Sidang MA ke 121 / 2024 di Surabaya Timur 2 sebagai upaya keterlibatan GKJW mewujudkan Gereja dan Rumah Ramah Lingkungan. Berisi dua bab tentang Pemaknaan Air dalam budaya dan kehidupan spiritualitas (pertama) dan Penangkapan dan Pemanenan Air Hujan (kedua). Harapannya, buku ini dapat menemani peziarahan umat turut memperjuangkan keadilan bagi air. Salam Lestari. Tuhan memberkati
Pedoman Penangkapan dan Pemanenan Air Hujan dapat dibaca di bawah ini dan diunduh di sini