Arus mobilisasi Pekerja Migran Indonesia semakin bertambah secara signifikan dalam 3 tahun terakhir. Hal ini berbanding lurus dengan kasus yang dialami para Pekerja Migran (pra-saat-pasca migrasi) mengingat bahwa tata kelola migrasi yang hanya berfokus pada fase penempatan kerja. Maka, gereja sebagai komunitas Tubuh Kristus perlu menjadi gereja inklusi yang dalam program-programnya mengakses kebutuhan warga para Pekerja Migran Indonesia.
Diskusi Gereja Peduli Pekerja Migran oleh Pdt. Yessy Kapitan (Coworker UEM) Pendeta GKJW tugas khusus melayani Pekerja Migran di Hongkong.
Kita berharap komunikasi dan koordinasi dalam diskusi ini akan melahirkan inisiatif program bersama bagi teman Pekerja Migran yang berkelanjutan.
