Bangunan gedung gereja GKJW Jemaat Wonorejo – Besuki Timur yang dibangun tahun 60an itu sudah tidak kuat menahan beban dari atas dan ditambah masih sederhananya struktur bangunan saat itu, sehingga membuat bangunan tembok patah keliling dan membahayakan. Maka mulai pertengahan tahun 2022 segenap Majelis dan warga jemaat sepakat untuk melaksanakan renovasi gedung gereja.
Panitia bersama warga jemaat bahu membahu untuk merampungkan proses renovasi gedung gereja tersebut. Dalam proses itu, segenap warga jemaat sangat bersyukur ada donatur-donatur, baik atas nama perseorangan maupun lembaga, utamanya Jemaat Dongsuwon dari Presbyterian Chruch in Korea (PROK) yang merupakan mitra pelayanan GKJW.
Berkat kasih karunia Tuhan melalui kerjasama segenap warga Jemaat dan bantuan dari para donatur, akhirnya proses renovasi tersebut berhasil diselesaikan dan diresmikan pada hari Minggu, 8 Oktober 2023 yang berdekatan dengan momen HUT ke-97 GKJW Jemaat Wonorejo.
Ibadah syukur peresmian dan HUT tersebut dilayani oleh Pdt. Natael Hermawan Prianto, selaku Ketua MA GKJW. Dalam kotbahnya beliau menyampaikan bahwa Tuhan Allah telah berkenan menaburkan benih Kekristenan yang adalah kebun anggur milik Tuhan di Wonorejo sejak 97 tahun lalu.
Umat sebagai kebun anggur harus terus menghasilkan buah yang manis dan umat sebagai pekerja kebun anggur yang adalah rekan kerja Allah harus terus memiliki semangat untuk terus melayani Tuhan. Digandengkan dengan tema okumene bahwa semangat dan buah manis itu adalah dengan terus bersama umat lain mewujudkan kedamaian.
Pdt. Natael juga menyinggung bahwa Alm. Pdt. Prof Wismoadi Wahono adalah putra daerah asli Wonorejo bersama dengan Gus Dur pada saat itu menginisiasi sebuah gerakan yang dinamakan persaudaraan sejati pasca kerusuhan 1996 di mana Jemaat Wonorejo sendiri juga termasuk gereja yang terdampak. Itu artinya Wonorejo juga merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
Setelah ibadah acara dialanjutkan perayaan syukur dengan dipandu oleh 2 orang MC yang salah satunya adalah ibu Sri Wilujeng seorang muslimat. Beliau diminta untuk menunjukan bahwa GKJW Jemaat Wonorejo sangat mendukung keberadaan Desa Wonorejo yang ditetapkan sebagai desa wisata kebangsaan, desa sadar kerukunan, desa Pancasila dan desa moderasi beragama.
Harapannya Kehadiran Bu Sri sebagai MC mewakili saudara-saudara muslim yg juga ikut senang karena saudaranya yang Kristen gedung gerejanya sudah jadi. Dalam perayaan penampilan baik tari, angklung maupun paduan suara dari anak-anak, ibu-ibu, adiyuswo, anggota majelis jemaat, dan grup-grup paduan suara yang ada di Jemaat Wonorejo.
Turut hadir pula 6 orang tamu dari PROK Jemaat Dongsuwon serta Bpk. Pak Park Jun Ho yang menjadi perantara GKJW Jemaat Wonorejo dengan mereka. Para donatur, tokoh masyarakat pemerintah Desa dan para tetangga sekitar gereja baik yang beragam Islam maupun yg Hindu. Hadir pula pejabat publik dan tokoh-tokoh lintas iman yang lain yang ingin membangun lagi silaturahmi yang sudah dijalin oleh alm. Pdt. Wismoadi dan Gus Dur.