Bacaan: Yesaya 58:3-12
Tahun Gerejawi: Pra Paskah I
Tema: Puasa
Tujuan :
- Anak dapat menyebutkan arti puasa.
- Anak dapat menyebutkan tujuan puasa.
Lagu Tema: Kidung Sekolah Minggu no. 245 (”Yesusku Janganlah Kau biarkan”)
Penjelasan Teks (Untuk Pamong)
Bacaan Alkitab kali ini membahas mengenai Puasa menurut Kitab Yesaya 58: 3 – 12. Berbicara tentang berpuasa, pastinya semua orang sudah pernah mendengar, terlebih seringkali mengetahui bagaimana sih berpuasa itu menurut kebiasaan agama Islam. Akan tetapi, kali ini kita belajar lewat Kitab Yesaya 58 bahwa yang dikehendaki oleh Allah mengenai puasa adalah bersikap baik kepada oranglain terlebih kepada diri sendiri juga. Yakni, mau berbagi ketika berlebih dalam makanan, mau membebaskan oranglain dari belenggu kelaliman, mau menolong oranglain yang sedang memerlukan, menjadi sahabat bagi sesama manusia tanpa membedakan latar belakangnya dll.
Nah, dari penjelasan dalam kitab Yesaya tersebut setiap orang percaya kepada Tuhan diminta untuk mau berbuat dan membagikan kebaikannya tanpa terkecuali. Semua kebaikan yang diminta dalam perikop kita ini pastinya kembali lagi kepada setiap pribadi dari orang tersebut. Kemauan itu akan bisa dilaksanakan ketika dimulai dari diri sendiri, sehingga dampaknya akan bisa dirasakan oleh orang lain.
Firman Tuhan ini hendaknya juga dapat menjadi inspirasi bagi pamong dan anak-anak untuk mau melakukan kebaikan Tuhan dimulai dari diri sendiri, sebagai wujud kesalehan yang sejati kepada Allah. Selamat mencoba membagikan kebaikan dalam kelompok pratama.
Persiapan Cerita
Pamong dapat menyiapkan anak-anak untuk bisa menyimak cerita yang akan disampaikan. Mohon pamong menyiapkan makanan atau kue yang nanti dibagikan kepada anak-anak di akhir pertemuan. Usahakan mengajak anak-anak untuk bisa berbagi dengan teman, kakak, adik di kelas jenjang lain, atau bisa dibagikan dengan orangtua di rumah. Tanyakan perasaan anak-anak yang mau berbagi kue nya di minggu berikutnya.
Contoh Cerita (untuk Anak-Anak)
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Ayo duduk denga tenang, mari kita dengarkan cerita hari ini.
“Uang ini akan aku pakai untuk membeli es krim dan kue!” seru Robin. Sudah beberapa hari ini ia membantu bapaknya merapikan rumah yang berantakan dengan mainan miliknya. Bapak memberinya uang jajan lebih.
“Apa kau tidak ingin memakai uangmu untuk persembahan di gereja?” tanya Emi kakaknya.
“Maksudmu aku harus membagi uangku ini untuk persembahan? Kan bisa minta ibu atau bapak! Tidak ah, inikah uangku, aku mau memakainya untuk memberi jajan saja, bisa beli banyak jajan. Hore” …. Sambil meninggalkan kakaknya.
Keesokan harinya ibu berulang tahun. Emi dan Robin membelikan satu toples coklat sebagai hadiah. Ibu mengambil satu coklat, memakannya lalu menutup kembali toples itu.
“Apa ibu tidak ingin membagi coklat itu untukku?” Tanya Robin.
“Membagi dengan mu?” tidak ah, inikan coklat ibu.
“Ya memang.” Robin terlihat kecewa.
Ibu tersenyum, “Apa kau sedih karena ibu pelit padamu?” Robin mengangguk.
“Tuhan juga sedih kalau kamu pelit kepada-Nya.” Mata Robin melotot.
“Ya, kemarin kamu bilang semua uang jajan itu milikmu, padahal Allah lah yang memberikannya. Kalau Allah tidak memampukanmu, apakah kamu bisa merapikan rumah yang penuh dengan mainanmu? Jika Tuhan tidak memberimu kesehatan apakah kamu mungkin bisa membersikan rumah? Apabila Tuhan tidak memberimu kebaikan apakah kamu bisa menerima berkat dari-Nya melalui bapak?”
“Jadi, bersyukurlah kepada Tuhan, berilah berkat yang kamu terima untuk bisa dirasakan orang lain, dan muliakan Tuhan dengan apa yang kamu miliki, jangan pelit kepada sesamamu ya”.
“Iya ibu, maafkan Robin”. Sambil memeluk ibu.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, belajar dari Robin maka kita sebagai anak-anak yang dikasihi Tuhan diajak untuk saling membagikan kebaikan, menolong siapapun yang membutukan sesuai kemampuan kita. Apabila kita bisa berbagi kue yang kita punya supaya orang lain merasa kenyang, bagikanlah walau mungkin tidak banyak. Dengan ketulusan dan kesungguhan pasti akan diberkati Tuhan. Hari ini kita belajar berpuasa dengan membuang tindakan kita yang tidak baik menjadi baik dengan mau berbagi. Ayo, kita melakukan perintah Tuhan ini dalam kehidupan kita, menjadi anak-anak Tuhan yang mau membagikan kebaikan dengan orang lain. Amin.
Lagu Tema: Kidung Sekolah Minggu no. 245 “Yesusku, Janganlah Kau Biarkan”
Aktivitas:
Pamong menyiapkan kue sejumlah anak yang hadir pada hari ini dan membagikan kue tersebut satu persatu. Kue ini disilahkan dibawa pulang anak-anak dengan memberikan tugas kepada mereka untuk bisa membagikan sebagian atau setengah kue ini dengan kakak, adik atau orang tua di rumah. Di minggu bberikutnya, tanyakan pengalaman dan perasaan anak-anak ketika mereka bersedia membagikan kue kepada orang lain walaupun mungkin mereka sangat menginginkan kue itu dihabiskan sendirian. Beri apresiasi kepada mereka yang mau melakukan hal tersebut sebagai wujud berbuat baik.