Logo HUT ke-92 GKJW

7 December 2023

Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke 92 Greja Kristen Jawi Wetan, Pelayan Harian Majelis Agung meluncurkan logo khusus yang dapat dipergunakan sebagai penanda dalam Ibadah-Ibadah atau acara peringatan HUT di Jemaat-Jemaat maupun lembaga-lembaga yang menjadi bagian integral GKJW.

Adapun ornamen-ornamen dan pilihan warna yang dipergunakan dalam logo tersebut memiliki berbagai makna. Pertama, “Warna Putih” yang menjadi warna dominan dalam logo, mencerminkan kesucian dan kesederhanaan. Penggunaan warna putih ini menjelaskan bahwa GKJW senantiasa menjadi Gereja yang menghidupi kesucian dan kesederhanaan sebagaimana nilai-nilai yang diajarkan oleh Kristus.

Kedua, “Warna Hitam” yang menunjukkan keseriusan dan ketegasan. GKJW menghayati bahwa dimensi organisme dan organisasi dalam dirinya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Maka dalam menjalankan roda pelayanan dalam dua dimensi tersebut, GKJW senantiasa mengingat bahwa keberadaannya memikul tanggung jawab untuk bergerak dengan penuh keseriusan dan ketegasan dalam bingkai kasih sebagaimana nilai-nilai yang Kristus teladankan.

Ketiga, “Warna Merah”: Melambangkan Kesukacitaan. Kesukacitaan di sini tidak dalam arti ekspresi emosional semata, melainkan lebih kepada ungkapan perasaan dan ungkapan syukur yang mendalam atas segala berkat dan karunia yang telah Tuhan limpahkan bagi Greja Kristen Jawi Wetan, sehingga dalam segala proses dan dinamika yang dilaluinya, GKJW dapat mencapai usianya yang ke-92 tahun.

Keempat, adalah ornamen berbentuk atap rumah dengan dilengkapi simbol alam semesta. Ornamen tersebut merupakan ornamen yang diadopsi dari sebagaian logo GKJW. Penggunaan ornamen tersebut menggambarkan bahwa GKJW adalah bagian kecil dari seluruh alam semesta ciptaan Tuhan, yang dipanggil untuk menjadi “rumah tinggal” bagi orang-orang percaya yang dipersekutukan di dalamnya agar dapat menjalani hidup bersama dengan penuh cinta kasih kekeluargaan sebagaimana keluarga yang tinggal dalam satu atap rumah.

Kelima, ornamen angka 92 yang dirangkai menjadi satu kesatuan. Ornamen ini dipergunakan untuk memberi gambaran tentang kebersamaan seluruh warga jemaat dalam merawat sesanti dan identitas diri GKJW, yaitu “Patunggilan Kang Nyawiji”. Hanya dengan kesatuan hati merawat Patunggilan Kang Nyawiji, maka GKJW akan dapat senantiasa tumbuh, berkarya, dan melayani Kristus sebagaimana yang dikehendaki-Nya.

Tidak hanya sekedar perayaan usia, peringatan HUT ke-92 yang jatuh pada 11 Desember 2023 diharapkan dapat menjadi momentum untuk merenungkan tema penting yang telah ditentukan, yaitu “Merawat Patunggilan Kang Nyawiji”. Melalui tema tersebut setiap warga Jemaat GKJW diajak untuk bersyukur dengan cara senantiasa memelihara dan menghidupi sesanti Patunggilan Kang Nyawiji agar keberadaan sesanti tersebut dapat senantiasa melekat menjadi satu kesatuan dengan keberadaan GKJW. Segenap warga GKJW meyakini bahwa peristiwa terbentuknya GKJW dan lahirnya sesanti tersebut dapat terjadi semata-mata karena berkat Tuhan Allah melalui para pendahulunya.

Merawat Patunggilan Kang Nyawiji mendorong setiap warga Jemaat untuk tidak hanya berfokus pada apa yang ada saat ini, tetapi juga mau membaca tanda-tanda zaman, menafsirkan, dan mengambil sikap atas tanda-tanda perubahan zaman itu dengan penuh hikmat kebijaksanaan. Dengan cara demikian, maka diharapkan GKJW akan menjadi Gereja yang semakin kuat dan tangguh, tidak usang ditelan perkembangan zaman sekaligus tidak kehilangan kesejatian dirinya.

Unduh Logo HUT ke-92 GKJW disini

Renungan Harian

Renungan Harian Anak