Sebagai Murid Sekaligus Mitra KerjaNya!

21 January 2017

Bacaan : Lukas 5 : 27 – 32 | Pujian: KJ 423 : 1 – 4
Nats: “Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.” [ayat 28]

Ketika saya memutuskan mengikuti tes masuk Sekolah Teologi (Pendeta), saya masih bekerja di sebuah kontraktor bangunan di kota Surabaya. Saat sudah kuliah di semester ke-2, saya sakit akibat rasa menyesal telah meninggalkan pekerjaan yang memberi kesenangan tersendiri. Saya pulang ke rumah orangtua di kota Surabaya untuk istirahat yang cukup lama. Ayah saya mengingatkan, bukankah saya sendiri yang memilih sekolah untuk menjadi pendeta? Ayah menasihati agar niat tersebut lebih ditumbuhkembangkan. Setelah dinyatakan cukup sehat oleh dokter, saya bertekad kembali ke kota Yogyakarta melanjutkan studi, dan sekarang sudah pensiun sebagai pendeta. Lho, koq bisa? Saya juga heran!

Nama lain Lewi adalah Matius, seorang murid yang menulis Injil Matius (Matius 9:9-13), dan ia seorang pemungut cukai. Lewi merespon apa yang Tuhan Yesus inginkan, yakni mengikuti Tuhannya. Lewi meninggalkan pekerjaan yang telah memberinya kecukupan. Lewi yang telah meninggalkan kekayaan materi kemudian memperoleh kekayaan spiritual. Lewi bangga dapat bergabung dan menjadi murid serta mitra kerja Tuhan Yesus.

Para Farisi menutupi dosa mereka dengan berpura-pura berperilaku terhormat, membuat diri kelihatan baik di masyarakat dengan melakukan hal-hal baik. Tuhan Yesus tidak mau merujuk pada pola hidup berbasis kebanggaan diri yang semu, seolah sebagai seorang budiman. Tuhan Yesus lebih menyukai pola hidup orang yang merasa dirinya berdosa dan tahu bahwa dirinya tidak baik di hadapan Allah. Agar bisa datang kepada Allah, kita harus menyesali dosa, dan agar kita dapat meninggalkan dosa kita, kita harus mengakuinya.

Orang Farisi berkumpul di rumah-rumah untuk berdoa dan bersama-sama mempelajari Kitab Suci. Ahli-ahli Taurat adalah para rabi yang mempelajari lima kitab pertama dalam Alkitab Ibrani. Seperti kaum Farisi, mereka juga meyakini bahwa hanya Allah yang berhak mengampuni dosa. Amin. [Esha]

“Tuhan Yesus, Kawan karibku.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak